Mohon tunggu...
Indhira FebriantiAqilla
Indhira FebriantiAqilla Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Penggerak Pendidikan Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

4 Klasifikasi IQ Anak Retardasi Mental

16 November 2022   01:05 Diperbarui: 16 November 2022   01:10 335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tumbuh kembang anak merupakan aspek paling penting yang perlu diperhatikan dan diamati oleh orang tua. Sejak usia dini, orang tua perlu membantu anak agar dapat tumbuh menjadi pribadi yang baik dengan cara mengetahui dan memperhatikan dengan saksama perkembangan anak mereka. 

Tidak hanya ditinjau secara fisik semata, melainkan banyak hal lain yang juga menjadi faktor penunjang atau penghambat dari perkembangan anak seperti kejiwaan, baik secara sosial maupun mental.

Kejiwaan yang terbentuk dengan baik akan dapat menumbuhkan pribadi yang baik pula. Namun, sebaliknya jika terdapat faktor-faktor yang menghambat perkembangan kejiwaan, memungkinkan terjadinya gangguan jiwa. 

Sebagian besar masayarakat masih beranggapan bahwa gangguan jiwa mulai dapat teridentifikasi ketika sudah menginjak usia remaja atau dewasa. Namun, apakah usia anak-anak dapat terjangkit gangguan jiwa? Jawabannya bisa.

Selain gangguan jiwa, adapula gangguan mental yang seringkali disebut dengan kecacatan intelektual mempunyai nama latin Retardasi Mental. Saat ini telah banyak orang yang mengetahui tentang retardasi mental, gangguan ini terjadi ketika seseorang mengalami kecerdasan atau kemampuan mental di bawah rata-rata pada umumnya.

Keterbelakangan mental memiliki definisi sebagai suatu keadaan perkembangan mental yang terhenti atau tidak lengkap, ditandai oleh adanya kendala keterampilan selama masa perkembangan, sehingga berpengaruh pada semua tingkat intelegensia yaitu kemampuan kognitif, bahasa, motorik, dan sosial (Prabowo, 2010 dan Maslim, 2013).

 Meski retardasi mental dianggap mempunyai kekurangan dalam beraktivitas sehari-hari, bukan berarti mereka tidak dapat belajar sama sekali. Keterbatasan yang terjadi ini timbul sebelum umur 18 tahun. Oleh karena itu, diagnosis retardasi mental lebih baik dilakukan pada waktu anak sudah sekolah atau pada umur 6 tahun ke atas (Soetjiningsih, 2013).

Retardasi Mental Terdiri Dari 4 Jenis

Gangguan kecacatan intelektual dapat terbagi  menjadi beberapa jenis. Hal ini tergantung pada tingkatan Intelligence Quotient (IQ) yang dimiliki oleh seorang pengidap retardasi mental. Setiap orang penyandang kecacatan tersebut memiliki IQ yang berbeda-beda. Simak penjelasan berikut ini:

1.  Mild Retardation (Retardasi Mental Ringan)

Sebanyak 85% dari orang yang mengidap gangguan ini mengalami pada tingkatan yang ringan. Adapun ciri-ciinya seperti perkembangannya lebih lambat, namun masih bisa untuk dididik (educable), masih mampu berbicara dalam kehidupan sehari-hari dan wawancara klinik, serta dapat mandiri sepenuhnya dalam perawatan diri ketika mereka bertambah tua usia. Skor IQ yang dimiliki pengidap sekitar 50-69.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun