Mohon tunggu...
Indhira FebriantiAqilla
Indhira FebriantiAqilla Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Penggerak Pendidikan Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

3 Gaya Belajar, Kenali Gayamu!

4 November 2022   09:34 Diperbarui: 4 November 2022   22:09 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari zaman dahulu hingga sekarang pendidikan selalu menjadi aspek yang sangat penting atas keberlangsungan hidup guna menunjang kesejahteraan dan  kemajuan di masa depan. Salah satu komponen dalam sistem pendidikan adalah  peserta didik. 

Sejak duduk di bangku sekolah dasar, peserta didik berperan sebagai  subjek yang menggeluti ilmu pengetahuan dan menjadi sosok yang akan memberikan perubahan yang lebih berintregitas dengan kemampuan intelektual yang dimiliki selama menjalani proses pendidikan.

Tahukah kamu bahwa model dari kegiatan belajar dan mengajar dapat mempengaruhi tingkat pemahaman siswa? Kegiatan belajar dan mengajar dalam sistem pendidikan merupakan bagian dari proses pendidikan yang biasa disebut proses pembelajaran.

Setiap kelas memiliki karakteristik proses belajar mengajar yang  berbeda, meskipun berada dalam instansi yang sama. Sehingga perbedaan ini mengakibatkan tingkat pemahaman siswa yang berbeda pula.

Quotes dari Bapak Pendidikan Indonesia:

"Apapun yang dilakukan oleh seseorang itu, hendaknya dapat bermanfaat bagi dirinya sendiri, bermanfaat bagi bangsanya, dan bermanfaat bagi manusia di dunia pada umumnya". - Ki Hadjar Dewantara

Menurut Ki Hajar Dewantara dalam buku yang berjudul Refleksi Filosofi Pendidikan, pengajaran merupakan proses pendidikan dalam memberi ilmu atau berfaedah untuk kecakapan hidup anak secara lahir dan batin. Ki Hajar Dewantara memiliki keyakinan bahwa pendidikan menjadi salah satu kunci utama yang berguna di masa depan dan selamanya. Pengajaran dan pembelajaran merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan.            

Dalam mengikuti proses pembelajaran, setiap peserta didik memiliki gaya belajar yang berbeda-beda antara peserta didik satu dengan yang lainnya. Sugihartono (2007) berpendapat bahwa terdapat salah satu karakteristik pembelajaran yang efektif yaitu jika pembelajaran dapat merespon kebutuhan siswa. Sebagaimana kebutuhan yang dimaksud merupakan kemampuan, keunikan, serta perbedaan yang dimiliki setiap siswa.

Tingkat kinerja, keaktifan, kecepatan, serta gaya dalam belajar yang dimiliki antar siswa tidak sama. Perbedaan cara belajar ini menunjukkan bahwa setiap siswa mempunyai cara yang efektif dan mudah dalam menyerap materi dan informasi selama proses pembelajaran.

Cara atau pilihan terbaik individu dalam berpikir guna memperoleh pengetahuan dan keterampilan dalam belajar dikenal sebagai gaya belajar. Keberhasilan dalam belajar salah satunya dengan menciptakan strategi tentang pembelajaran khususnya pada pendidikan dengan menyesuaikan situasi pembelajaran. Dengan demikian, gaya belajar dapat dikatakan sebagai salah satu kunci yang menunjang keberhasilan siswa dalam  belajar.

Dalam kegiatan belajar, masih terdapat siswa yang belum mengenal gaya belajar seperti apa yang sebenarnya cocok dengan diri meraka. Kecenderungan seseorang saat belajar dipengaruhi oleh beragam hal. Cara seseorang dalam memanifestasikan informasi yang diketahuinya berbeda-beda.

Ditinjau dari realitas yang ada di kehidupan sehari-hari, sebagian anak dalam menerima informasi dengan cara memanfaatkan indera penglihatannya. Anak yang seperti ini memiliki kecenderung melihat sikap dan gerakan guru yang sedang mengajar, juga lebih mudah mengingat melalui apa yang dilihat. Selain itu, mereka lebih suka membaca sendiri daripada dibacakan oleh orang lain. Karakteristik gaya belajar ini cukup dengan menggunakan tulisan maupun lisan.

Sebagian siswa ada yang lebih cocok dengan gaya belajar yang memanfaatkan indera pendengaran yaitu dengan mendengarkan langsung dari sumbernya. Sedangkan beberapa siswa ada yang mempunyai kecenderungan ketika belajar harus dengan mendemonstrasikan aktivitas dari materi yang tengah dibahas.

Kamu termasuk pengguna gaya belajar yang seperti apa?

Menurut Neuro-Linguistic Programming (NLP), terdapat 3 macam learning style atau gaya belajar, sebagai berikut penjelasannya:

1. Gaya Belajar Visual

Gaya pembelajaran yang mengedepankan fungsi indera mata sebagai proses dalam menerima informasi dan pengetahuan dari penglihatannya. Seseorang atau anak yang memiliki learning style ini akan lebih mudah menerima suatu gagasan atau informasi yang dikemas dalam bentuk gambar atau diagram.

Beberapa ciri-ciri orang yang memiliki gaya ini adalah  lebih mudah mengingat dari yang dilihatnya daripada yang didengar, lebih suka membaca daripada dibacakan orang lain, serta memiliki tempo yang agak cepat ketika berbicara.

Apakah kamu pernah mengulang ucapan dari guru atau dosen dengan baik dan jelas? Mungkin kamu memiliki learning style yang satu ini.

2. Gaya Belajar Auditorial

Gaya pembelajaran yang mengedepankan fungsi indera telinga sebagai proses dalam menerima informasi dan pengetahuan dari pendengarannya. Mereka yang menggunakan auditori style lebih senang mendengar penjelasan dari guru atau dosen.

Beberapa ciri-ciri pengguna auditori style ini adalah mudah mengingat dari yang didengar daripada yang dilihat, senang melakukan diskusi yang terbentuk kelompok-kelompok kecil, akan tetapi tipe auditori ini mudah terdistraksi dengan keramaian.

3. Gaya Belajar Kinestetik

Cara belajar dengan kinestetik ini lebih senang jika banyak melakukan gerakan atau aktivitas. Mereka dapat dengan mudah menerima informasi dengan langsung mempraktekkannya daripada hanya sekedar melihat atau mendengar materi. Sehingga ketika langsung bersentuhan dengan objek materi itu akan membantu orang yang memiliki gaya belajar ini.

Beberapa ciri-ciri orang atau anak dengan learning style ini adalah tentunya lebih senang pembelajaran yang berupa praktik daripada teori, senang memahami materi menggunakan  objek nyata sebagai alat bantu atau media pembelajaran, akan tetapi cenderung kesulitan jika dihadapkan dengan hal-hal visual atau tertulis. 

Ada orang yang dapat menguasai lebih dari satu gaya belajar, benarkah?

Setiap orang dapat memiliki lebih dari satu gaya belajar, sehingga mereka dapat menyesuaikan antara materi yang tengah dibahas dengan gaya belajar yang cocok untuk diterapkan. 

Orang yang seperti ini akan dapat memaksimalkan kualitas belajarnya yang akan berakibat dapat mengoptimalkan dalam meraih prestasi. Akan tetapi tidak salah juga jika hanya mempunyai 1 gaya belajar.

Dengan mengenal dan memahami learning style yang paling sesuai, kamu akan lebih mudah dalam menangkap informasi atau materi pembelajaran yang tengah berlangsung. Gaya belajar dapat memaksimalkan kualitas belajar sehingga dapat lebih optimal dalam meraih prestasi.

Jadi, sudahkah kamu mengenali gaya belajar yang ada dalam dirimu?  

Sumber Referensi:

Herawati.(2018).Memahami Proses Belajar Anak. https://jurnal.ar-raniry.ac.id

Papilaya, Jeanete Ophilia dan Huliselan, Neleke.Identifikasi Gaya Belajar Mahasiswa.Jurnal Psikologi Undip 15, no. 1 (2016), 56-63.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun