Mohon tunggu...
indhar wahyu
indhar wahyu Mohon Tunggu... -

flamboyan unemployer

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Lomba Dunia Maya-Teman Atau Lawan Atau Setan?

16 Juni 2011   04:22 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:28 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tepat sepuluh hari setelah fotoku bersama Astrina aku jadikan foto profil, foto itu dipenuhi 22 komentar. Sampai akhirnya aku seolah mendapat tamparan keras di mukaku gara-gara foto itu. Paramitha Dewi, tertanggal 14 Januari 2011 pukul 22.17 menulis di foto profilku "yang laki kayak banci". Ingin kubalik komputer jinjingku waktu itu. Aku benar-benar murka! Siapa Paramitha Dewi? Aku tak pernah kenal nama itu di kehidupan nyata. Aku tak merasa pernah bertemu juga dengan wajah yang dipampang di foto profilnya. Siapa dia? Berani betul cari masalah! Sial!!!

Waktu aku buka Facebookku itu jam di komputer jinjing menunjukkan 08. 50, tanggal 15 Januari 2011. Sudah berapa lama komentar haram itu ada di foto profilku? Berapa orang juga yang menerima notification atas komentar busuk itu? Siapa saja yang sudah menerima notification? Teman-teman SMA? Teman kuliah? Dosen-dosenku?! Semuanya!!! Mau ditaruh mana mukaku ini? Malu sekaligus murka benar aku padanya. Pada seseorang yang mengaku bernama PARAMITHA DEWI!

Akhirnya aku hapus komentar tak beradab itu. Aku lihat profil Paramitha Dewi setelahnya. Mencoba meyakinkan diri atas pertanyaan-pertanyaan: siapa dia? Apa aku benar-benar tidak mengenalnya? Atau barangkali aku pernah mengenalnya lantas lupa? Apakah aku pernah bertemu dengannya? Ataukah dia orang yang pernah kusakiti? Ingatanku berputar saat mengamati foto profilnya. Perempuan mengenakan jilbab warna semacam abu-abu. Wajahnya tidak tampak begitu jelas karena dia berfoto di balik tanaman, wajahnya sebagian tertutup daun tanaman itu. Tak ada foto profil lainnya. Foto-foto yang lain tidak jelas, kebanyakan tag foto barang-barang orang lain yang ditawarkan padanya.

Setelah cukup lama mengamati foto profil dan belum menemukan siapa dia sebenarnya, aku mencoba mencari sesuatu dari informasi pribadinya di akun tersebut. Paramitha Dewi, lahir 05 Mei 1988. Single, tinggal di Yogyakarta. Lulusan sebuah SMA Negeri di Surabaya, sedang menempuh pendidikan tinggi, tak jelas di universitas apa. Gambaran dirinya masih sangat kabur di pikiranku. Aku masih belum bisa mengenalinya. Kucoba lihat mutual friends yang berjumlah 15 orang. Ku perhatikan satu per satu mereka. Ternyata mereka semua teman kuliahku. Ah, ternyata! Informasi ini bisa membuatku memiliki gambaran siapa dia. Dugaan sementaraku dia adalah teman kost dari teman kuliahku yang perempuan. Barangkali dia pernah melihatku saat main ke kostnya. Tapi apa salahku? Sampai-sampai dia mempermalukanku "di depan" teman-teman dan bahkan dosen-dosenku. Belum terbayar lunas rasa penasaranku pada dirinya! Sudahlah, aku unfriend saja dia. Tapi belum cukup rasanya. Aku klik "block this person" kemudian.

Tanggal 15 Januari berlalu, tanggal 16 peristiwa berikutnya terjadi. Di saat emosi jiwa ku perlahan surut setelah block seseorang, aku iseng-iseng buka lagi Facebook. Aku tak bisa mengingat dengan tepat jam berapa waktu itu. Ku lihat beberapa permintaan teman. Ahaha... teman sekelasku saat SMP dulu. Aku konfirmasi dia. Setelah itu kulihat ada pesan masuk di inboxq. Jatiku berdetak lebih cepat ketika mendapati sebuah pesan berasal dari akun bernama: Paramitha Dewi.

Aku penasaran. Mau apa dia? Mau minta maaf? Atau menjelaskan siapa dia sebenarnya? Temanku yang mengerjai dengan akun itu? Tak sabar lagi aku buka pesan darinya. Tertulis: "Awas kamu banci! I will make a revenge!". Aku sudah tak tahan lagi, aku akhirnya mengumpat "Berengsek!". Apa maunya gadis ini? Tak henti-hentinya bikin masalah denganku. Aah... berani benar dia kirim pesan seperti itu. Harusnya aku yang mengumpat dan mengancam dia setelah berulah di foto profilku. Tapi mengapa justru dia yang melakukan itu? Mimpi apa aku ini?

Aku balas pesannya itu. Kutulis:

"Saya tidak pernah mengenal Anda secara personal. Saya juga merasa tidak pernah bertemu Anda. Saya hanya mengetahui Anda dari Facebook.
Saya sudah berbaik hati mengkonfirmasi permintaan teman Anda beberapa waktu lalu. Tetapi ternyata Anda menulis komentar di foto profil saya yang tidak patut dilakukan oleh orang (yang saya pikir) berpendidikan seperti Anda.
Komentar Anda sangat memalukan untuk dibaca. Komentar itu tidak jauh dengan komentar: "kamu seperti pelacur saja foto di balik tanaman" bagi Anda. Tapi saya tidak akan melakukan hal itu pada Anda. Saya juga tidak akan bergurau seperti itu, apalagi pada Anda. Karena saya TIDAK MENGENAL Anda.

Saya tidak bisa menerima apa yang sudah Anda lakukan. Saya ingin klarifikasi atas apa yang Anda lakukan kalau memang Anda berani mempertanggungjawabkan apa yang sudah Anda perbuat.

Namun justru Anda yang mengancam saya "will make a revenge". I can't wait to see what your revenge is then!!"

Tepat tanggal 17 Januari. Terdapat sebuah notofication di akun Facebookku. Kulihat Mei Nurvitasari komentar pada foto Tasya Pratiwi, keduanya teman kuliahku. Coba lihat ah... oh, ternyata dia komen pada foto lama. Foto ku, Tasya dan dua orang teman kuliahku lainnya Chandra dan Yusuf. Betapa terkejut aku membaca tulisan Mei. Dia menulis bahwa sesuatu yang dilakukan Paramitha Dewi itu tidak beretika. Oh, ternyata dia juga berulah sama temanku itu. Teman-teman kuliahku juga "diserang" ternyata. Wah... kesempatan nih. Akhirnya aku ikut komen juga di situ. Aku tulis saja ulah Paramitha Dewi beberapa waktu lalu. Seolah mencari dukungan teman-teman untuk memusuhi dia atas perbuatannya di akun Facebookku. Beberapa teman lain pun akhirnya juga berkomentar. Alhasil aku dapat dukungan dari teman-teman. Syukurlah.... Mereka berpihak kepadaku. "Terima kasih teman-teman" gumamku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun