Mohon tunggu...
Indah Anggita Putri
Indah Anggita Putri Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Blessed.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Harapan Pendidikan Indonesia di Masa Pandemi Covid-19

29 Desember 2021   17:56 Diperbarui: 29 Desember 2021   18:02 418
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image by: detikInet

Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung dari tahun 2020 hingga akhir tahun 2021 ini masih berlangsung secara online atau dikenal juga dengan sistem daring (dalam jaringan). Kegiatan belajar dalam jaringan dilakukan untuk menghubungkan kegiatan belajar mengajar dari rumah masing-masing. Pembelajaran daring adalah hal lazim yang dilakukan karena tidak adanya pilihan lain. Hal ini sebagai upaya untuk menghindari kontak langsung yang dikhawatirkan akan berakibat buruk pada penyebaran virus corona. Pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang dilakukan dengan mandiri ini, diharapkan masih tetap dapat menjalankan fungsinya sebagai solusi dari permasalahan komunikasi sosial dalam pendidikan yang sempat tertunda akibat wabah Covid-19. Di masa yang sulit ini, pendidikan dihadapkan dengan persoalan serius yang memberatkan dan berpengaruh cukup buruk terhadap proses belajar mengajar. Sebanyak 56 juta siswa di Indonesia terganggu kegiatannya dan terancam hak-hak pendidikannya di masa depan.

Bukan hanya pendidikan di Indonesia saja yang terganggu, namun juga seluruh pendidikan di Dunia turut mengalami dampaknya. Berbagai macam kegiatan program studi, salah satunya pembelajaran komparatif, yakni pertukaran pelajar ke luar negeri (overseas) terpaksa juga diberhentikan sementara waktu sampai keadaan kembali normal. Namun, hingga kini akhir dari pandemi Covid-19 belum juga ada titik terangnya. Pembelajaran yang dilakukan secara daring memiliki kendala tersendiri, terlebih Indonesia merupakan negara berkembang, penggunaan internet dan gadget adalah hal yang bisa dibilang cukup baru oleh sebagian orang. Sehingga, dibutuhkan pemahaman serta penguasaan mengenai cara penggunaan gadget atau sejenisnya. Indonesia merupakan negara yang terbilang belum siap untuk melaksanakan pembelajaran daring karena fasilitasnya yang belum memadai. Hal tersebut juga disebabkan oleh sebagian orang yang buta akan teknologi hingga membuat guru dan siswanya merasa bingung. Selain itu, banyak ketakutan juga yang disampaikan melalui pertanyaan, seperti "bagaimana jika pembelajaran tidak dilakukan dengan optimal akibat berkurangnya pengawasan dari guru?".

Ketakutan pendidikan jika Covid-19 tidak segera berakhir dan kembali pada kebijakan penundaan sekolah akibatnya dapat dirasakan langsung pada sistem pembelajaran selanjutnya. Pembelajaran daring dinilai akan mengganggu pencapaian siswa dalam meraih tujuan belajar baik secara akademis maupun psikologis. Perubahan dalam segi pembelajaran dapat menyebabkan siswa mengalami demotivasi belajar, yaitu kondisi tidak adanya dorongan untuk bersemangat dalam belajar. Demotivasi ini  bisa dibangun menjadi positif, jika ditangani dengan positif pula. Sebagai contoh orang tua dan guru memberikan dukungan dan pembelajaran yang sekiranya akan meningkatkan minat belajar siswa. Dapat ditanamkan, yakni  dengan  cara memberikan penjelasan detail dan terbuka mengenai pengertian akan motivasi belajar di tengah masa pandemi, seperti penggambaran akan situasi yang dialami saat ini memang cukup tragis dan mengakibatkan banyak sekali kendala yang dialami oleh berbagai manusia di belahan dunia.

Jika kondisi ini tidak membaik dalam waktu dekat, setidaknya ada kebijakan yang dapat membuat proses belajar mengajar menjadi lebih efektif dan efesien. Langkah strategis Indonesia untuk lebih kritis mengambil jalan keluar terhadap permasalahan yang ada, terutama di bidang pendidikan memang perlu disegerakan. Hal pertama yang dilakukan oleh pemerintah, yakni memberikan edukasi kepada siswa dan praktisi pendidikan, hal ini sudah dilakukan dengan cara sosialisasi yang intensif melalui internet, dipandu oleh perwakilan dinas kesehatan dan dinas pendidikan. Tujuannya untuk menjelaskan tentang apa itu virus corona yang dikenal berdampak cukup serius. Selain itu juga menjelaskan mengenai program pembelajaran yang nantinya akan diadakan di rumah masing-masing. Pemberian wawasan yang dilakukan oleh pemerintah ini bertujuan agar para guru dan siswa dapat berkurang kekhawatirannya atas dampak traumatis yang diakibatkan oleh pandemi.

Pedagogi Kritis

Fenomena pembelajaran daring berkaitan langsung dengan pedagogi kritis yang disampaikan oleh seorang tokoh pendidikan, yakni Henry Giroux. Pedagogi kritis merupakan paradigma pendidikan dalam kehidupan yang menerapkan sikap kritis  terhadap hubungan-hubungan  kekuasaan  yang membentuk  masyarakat.  Sikap ini disebut juga sikap kritis yang dibarengi dengan wawasan luas serta kepekaan moral, yang nantinya menuntut pada tindakan nyata oleh perubahan perilaku sosial seseorang atau sekelompok orang tertentu ke arah yang lebih baik. Henry Giroux mengkaitkan ilmu pendidikan, budaya, politik media dan kajian teori kritis sebagai paradigma kehidupan, yaitu bagaimana cara pandang seseorang dalam melihat hubungannya dengan dunia dan orang lain disekitarnya, dan paradigma yang dibuatnya adalah paradigma kritis yang menghasilkan penilaian dalam pola pikir masyarakat tertentu. Dampak positif dan negatif dari pembelajaran online pun sangat banyak jika dituturkan, namun hal yang ingin dikembangkan dalam teori pedagogi kritis ini, yakni mengembangkan hal yang masih belum baik dalam artian negatif. Meliputi pengaturan waktu, etika belajar, dan kesadaran diri ketika belajar yang kemudian harus dicarikan solusinya untuk menjadikannya hal positif. Ilmu pedagogi dalam pendidikan juga berfungsi untuk membahas hal yang berkaitan dengan materi dan teori pendidikan yang harus disesuaikan. Perubahan-perubahan tersebut haruslah signifikan, baru dapat dikatakan berhasil untuk penerapan teori pedagogi kritis ini. Seperti di dalam dunia pendidikan, yakni pola pembelajaran yang berubah, media yang digunakan, serta teknik pengambilan nilai.

Harapan Pendidikan di Masa Mendatang

Tindakan yang sudah diambil oleh pemerintah merupakan tindakan yang tepat, dengan cara penyuluhan. Karena melalui penyuluhan yang didapat,  masyarakat dapat membuat opini dan mencari solusi masing-masing atas permasalahan terutama di bidang pendidikan,  serta dapat mencari jalan keluar yang terbaik bersama-sama. Hal ini pula dapat meningkatkan kreativitas karena rasa terdesak dan pemikiran kritis oleh para guru. Teori pedagogi kritis ini bertujuan selayaknya agar para siswa dan guru, bahkan masyarakat memiliki inovasi dan kreasi yang tinggi dibidang pembelajaran yang bisa mendorong para siswa dan pendidik untuk menciptakan pembelajaran yang kreatif  dari sebelumnya. Seperti berlomba-lomba mengembangkan pembelajaran yang bukan hanya sesuai dengan teori, namun juga menyenangkan.

Referensi

Ena, Ouda Teda. 2017. Giroux, Pendidikan Postmodern, dan kurikulum kita. Diunduh dari repository.usd.ac.id

Imron, A. (2020). Mengkonstruksi Kesadaran Kritis dalam Pendidikan di Era New Normal: Telaah Perspektif Pedagogi Kritis.

Supratiknya, A. (2016). Pedagogi kritis & pendidikan tinggi. Retorik: Jurnal Ilmu Humaniora, 4(1), 71-102.

Yufita, Y., Sihotang, H., & Tambunan, W. (2021). Peningkatan Kompetensi Pedagogik melalui Pelatihan Teknologi Informasi Komunikasi dan Pendampingan Kepala Sekolah pada Masa Pandemi Covid-19 di Sekolah Dasar. EDUKATIF: JURNAL ILMU PENDIDIKAN, 3(6), 3993-4006.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun