Mohon tunggu...
BMP Panjaitan
BMP Panjaitan Mohon Tunggu... Penegak Hukum - Menjadi orang penting di Kingdom

Hidup di dunia hanya numpang karna kita kewarganegaraan Sorga

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Perspektif Dunia Intelijen secara Umum

9 Februari 2019   08:24 Diperbarui: 9 Februari 2019   08:43 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : buletininfo.com

Thinking in the Future Tense, Jennifer James ,1998 menuliskan bahwa kehilangan perspectif bisa membuat kita gila. Kita mendengarkan kata kata dan gagal memahaminya. Kita membaca laporan dan tidak ingat apa apa. 

Kita memahami gangguan penglihatan sementara orang melihat dengan normal. Kita gagal memperhatikan peristiwa kunci dan kita menghindari kesalahan. Kita kehilangan akal sehat. Kita merasa menjadi korban. 

Tetapi sebenarnya semua itu adalah masalah kehilangan perspektif kemampuan kita memahami masa lalu, memahami masa kini dan membentuk visi ke depan. Itulah yang membuat kita begitu rentan.

Apabila seseorang ingin memahami intelijen ataupun akan menjalani kehidupan sebagai orang intelijen maka akan muncul beberapa pertanyaan tentang apa dan bagaimana intelijen itu.

Harus diakui intelijen sudah banyak yang mengetahuinya namun kesan tentang Intelijen sangat beragam bergantung pada pengalaman,pengetahuan dan pendidikan yang melatar belakangi masing masing individu.

Ada yang sinis terhadap pekerjaan intelijen karena pernah memiliki pengalaman pribadi yang kurang menyenangkan bahkan menimbulkan trauma ketika berhadapan dengan orang yang sedang bertugas di intelijen atau trauma atas hasil kerja intelijen yang tidak berarti bagi dirinya atau lembaganya. Begitu sebaliknya ada yang kagum dan menyukai intelijen karena pengalaman mendapatkan sesuatu yang menguntungkan dari kegiatan intelijen.

Terlalu dangkal apabila berkesimpulan bahwa hanya kesan yang memberi  seseorang  termotivasi untuk memilih atau tidak memilih intelijen, dikarenakan kesan tersebut hanya didasari oleh sesuatu yang bersifat fisik yang diketahui dan siapa mi sementara banyak hal yang belum pernah diketahui dan dialami yang sebenarnya bisa menjadi kunci memotivasi seseorang untuk memilih dan berpihak kepada intelijen.

Perspektif intelijen dapat dibentuk dari kesediaan untuk memahami tentang bagaimana jiwa kegiatan intelijen,sense of intelijen dan komitmennya serta pengertian pengertian yang melengkapi pemahaman tentang dunia intelijen.

INTELIJEN

Dalam penyampaian materi pembelajaran Dasar Intelijen pada Kursus Dasar Perwira (SUSARWIRA) Intelijen, penulis berpendapat bahwa Intelijen adalah sebuah bagian dari seni kecerdasan dalam kehidupan sehingga definisi baku tentang Intelijen bergantung digunakan untuk apa kegiatan intelijen oleh yang menggunakannya secara sadar atau tidak sadar dikarenakan ada sesuatu yang dirasakan perlu di ketahui sebelum melakukan pekerjaan.

Contoh sederhana saja pernah kita lakukan yang adalah sebuah kegiatan intelijen adalah ketika kita menerima sebuah informasi berita melalui Android, jika kita memiliki sense of inteligent maka  ada rasa ingin memastikan kebenaran informasi berita tersebut dengan melakukan cross check kumpulkan informasi lain dari sumber lain dan seterusnya sampai kita dapat menilai benar atau tidaknya dan selanjutnya terserah anda mau anda gunakan apa informasi berita itu.

Melakukan serangkaian kegiatan yang diawali dengan berasal dari mana sumber informasi berita itu.  misalkan informasi berita / issue adanya kemacetan di ruas jalan tol halim arah pancoran anda dengar langsung berasal dari siaran radio  sonora bekerja sama dengan TMC Polri maka nilai informasi tersebut benar dan dapat di percaya.

Terlebih lagi sebagai civitas akademika pada STT Jaffray Jakarta ketika melihat dan membaca thema semester ganjil dan genap 2018 2019 "spirit militansi pelayan Tuhan dalam menyikapi isu isu global " (2 Tim 4:1-22)

sangat diharapkan muncul sense of intelijen dalam mengaktualisasikan pelaksanaan dari kesepakatan didalam thema.

Kita proaktif akan mencari informasi apa saja isu isu global dimaksud dari jejaring  terkait isu isu global sebagai Unsur Utama Keterangan (UUK). 

Dari hasil pengumpulan bahan keterangan (pulbaket) dan pengumpulan data (puldata), dilakukan analisa dan serangkaian kajian secara terukur dan terjangkau misal analisa SWOT yang hasilnya diharapkan meminimalis potensi AGHT (Ancaman Gangguan Hambatan Tantangan) dalam actionnya dilakukan secara militan dan untuk keseluruhannya disampaikan dalam bentuk Laporan Telaahan ke User (Ketua dan pembina  STT) sebagai langkah kebijakan pelaksanaannya.

Asyik bukan dunia intelijen bila di kolaburasikan dengan aktifitas kita?

Kesimpulan yang dapat kita tarik dari uraian Perspektif dunia intelijen adalah dengan munculnya current issue atau informasi maka ada 4 pilar dalam perspektif dunia intelijen:

1. Sense of inteligent

2. Jejaring Informasi

3. Kecerdasan penganalisa data informasi

4. Laporan berupa hasil telaahan  yang benar, jujur,tepat dan cepat ( felox et exactus) ke User.

Sumber bacaan:

1. Materi kuliah Pendidikan dalam Jemaat

Metode Taxonomi blooms

Dosen pengampu: Dr Aya

2. Diktat Teori Dasar Intelijen Yustisial bagi peserta Kursus Perwira Intelijen Yustisial tahun 2000

Widiaiswara Pusdiklat Kejaksaan Agung RI.

3. Diktat Integritas Aparat Intelijen Yustisial bagi peserta Kursus Perwira Intelijen Kejaksaan Agung RI dan Dirjen Bea&Cukai angkatan 1&2 Tahun 2012.

Dosen pengampu: BMP Panjaitan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun