JAKARTA-Independent, ANRI (Arsip Negara Republik Indonesia) bekerja sama dengan BAST (Balai Arsip Statis Tsunami) dan CSAES Kyoto University mengelar kegiatan peringatan dua dekade tsunami Aceh.
Kegiataan ini dipusatkan di gedung AAC Dayan Dawood USK, Banda Aceh (Rabu, 11 Desember 2024).
Thema Acara adalah: "Merawat Ingatan, Membangun Ketangguhan dalam Dua Dekade Tsunami Aceh."Â
Ada juga pameran kebencanaan, pemutaran film, pengumuman pemenang lomba foto MemoryGraph tsunami Aceh, launching aplikasi MemoryGraph, penganugerahan peduli arsip dan seminar internasional.Â
Hadir juga Plt.Kepala ANRI Drs.Imam Gunarto dan staf, Kepala BAST Muhammad Ihwan dan staf, Rektor USK Prof.Marwan dan staf, Takonai  Susumu, Ph.D., kepala Konjen Jepang perwakilan Indonesia di Medan dan staf, Prof.Nishi Yoshimi, Ph.D., kepala projek MemoryGraph tsunami Aceh.
Terlihat juga perwakilan Gubernur Aceh, Plh Asisten I Sekda Aceh M.Syakir serta tamu VIP lainnya serta para jurnalis.
Ada 9 orang pemenang lomba foto MemoryGraph tsunami Aceh serta penghargaan peduli arsip untuk perpustakaan kuno Tanoh Abe dan Rumoh Manuskrip Aceh dari ANRI.
Plt.Kepala ANRI Drs.Imam Gunarto mengharapkan agar: " Masyarakat Aceh yang menyimpan arsip tsunami Aceh agar diserahkan dan disimpan di BAST (Balai Arsip Statis Aceh) nanti akan diproses secara digitalisasi dan menjadi bahan edukasi bagi generasi mendatang."
Tsunami Aceh membuktikan ketahanan sosial budaya bangsa Indonesia dalam menghadapi bencana, solidaritas, gotong royong bersama.
Nilai-nilai tersebut perlu terus dikembangkan sebagai warisan memori kolektif bangsa untuk memperkuat modal sosial dan modal budaya yang penting dalam pembangunan nasional.
Memasuki sesi siang pada jam 14:00 WIB, diadakan seminar Internasional dengan 5 orang narasumber.
Arsip sebagai bukti kehidupan berbangsa. Arsip memberikan bukti tentang aktivitas, pemikiran dan pengalaman yang terekam secara tertulis, cetak dan audio-visual yang dibuat oleh pemerintah, perusahaan, individu dan masyarakat.
Memory manusia adalah kesadaran dari pengalaman masa lampau yang hidup kembali. Memori dapat tersimpan dalam bentuk arsip yang terus dipelihara.
Tentu saja karena nilainya sebagai sumber abadi dan tidak berubah ketika digunakan untuk menguatkan atau membangun ingatan pribadi dan kolektif.
Disini pentingnya living memory dimana masa yang dapat diingat oleh orang-orang yang masih hidup.
Mengapa arsip itu penting untuk dilestarikan? Arsip adalah sumber memori kolektif yaitu jejak warisan peradaban bangsa-bangsa dari masa kuno-modern yang merupakan warisan budaya yang mencerminkan keragaman dan pencapaian peradaban dunia.
Dengan living memory kita dapat pelajaran dari arsip tsunami Samudra Hindia. Kegiatannya yaitu pelestarian, akses dan pemanfaatan arsip.
Pelatihan dan pendidikan dalam mitigasi bencana, terbentuknya Balai Arsip Statis Tsunami (BAST), adanya Museum Tsunami Aceh, digitalisasi percepatan distribusi pengetahuan (MemoryGraph), restorasi, pengembangan kapasitas SDM, pembudayaan (smong, iebena).
Bagaimana merekam situs tsunami Aceh 2004 dan merekam kembali kondisinya pada masa sekarang.
Prof.Nishi Yoshimi dari Kyoto University memberi penjelasan tentang aplikasi MemoryGraph yang berguna untuk merekam foto dan mengupload ke dalam aplikasi.
MemoryGraph membantu mengambil foto-foto yang berkomposisi sama dengan foto referensi serta mencari identitas lokasi dimana foto arsip yang tidak diketahui diambil dari lokasi mana saja.
Ada 76 foto pasca tsunami Aceh dalam project MemoryGraph, lomba foto MemoryGraph tsunami Aceh 2024 via aplikasi.
Saat ini projek MemoryGraph terdiri atas 5 institusi yaitu CSEAS Kyoto University Jepang, TDMRC-USK, Balai Arsip Statis Tsunami Aceh (BAST), Museum Tsunami Aceh, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh (DPKA).
Di Aceh banyak arsip kuno salah satunya arsip tentang kebencanaan yang dikoleksi oleh rumoh manuskrip Aceh yang dipaparkan oleh Tarmizi Abdul Hamid.
Apa yang dapat kita petik dari suatu arsip? Tentu saja kita dapat bercermin dari masa lalu, untuk memahami masa kini serta bertindak untuk masa depan yang lebih baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H