Plt.Kepala ANRI Drs.Imam Gunarto mengharapkan agar: " Masyarakat Aceh yang menyimpan arsip tsunami Aceh agar diserahkan dan disimpan di BAST (Balai Arsip Statis Aceh) nanti akan diproses secara digitalisasi dan menjadi bahan edukasi bagi generasi mendatang."
Tsunami Aceh membuktikan ketahanan sosial budaya bangsa Indonesia dalam menghadapi bencana, solidaritas, gotong royong bersama.
Nilai-nilai tersebut perlu terus dikembangkan sebagai warisan memori kolektif bangsa untuk memperkuat modal sosial dan modal budaya yang penting dalam pembangunan nasional.
Memasuki sesi siang pada jam 14:00 WIB, diadakan seminar Internasional dengan 5 orang narasumber.
Arsip sebagai bukti kehidupan berbangsa. Arsip memberikan bukti tentang aktivitas, pemikiran dan pengalaman yang terekam secara tertulis, cetak dan audio-visual yang dibuat oleh pemerintah, perusahaan, individu dan masyarakat.
Memory manusia adalah kesadaran dari pengalaman masa lampau yang hidup kembali. Memori dapat tersimpan dalam bentuk arsip yang terus dipelihara.
Tentu saja karena nilainya sebagai sumber abadi dan tidak berubah ketika digunakan untuk menguatkan atau membangun ingatan pribadi dan kolektif.
Disini pentingnya living memory dimana masa yang dapat diingat oleh orang-orang yang masih hidup.
Mengapa arsip itu penting untuk dilestarikan? Arsip adalah sumber memori kolektif yaitu jejak warisan peradaban bangsa-bangsa dari masa kuno-modern yang merupakan warisan budaya yang mencerminkan keragaman dan pencapaian peradaban dunia.
Dengan living memory kita dapat pelajaran dari arsip tsunami Samudra Hindia. Kegiatannya yaitu pelestarian, akses dan pemanfaatan arsip.