Kepala Pelaksana BPBA, Teuku Nara Setia dalam sambutannya berkata bahwa: "Acara ini bertujuan untuk meningkatkan edukasi dan membangun kesadaran masyarakat mengenai risiko bencana yang dapat terjadi kapan saja. Hal ini penting untuk menjembatani antara masyarakat, praktisi, akademisi, dan pemangku kepentingan terkait penanggulangan bencana."
Untuk thema Bulan PRB 2024 adalah :"Na ingat Seulamat," bencana besar seperti gempa dan tsunami dapat terjadi kapan saja, kita harus selalu siaga akan terjadinya bencana.Â
Ada juga penandatangan MoU antara BNPB dengan mitra kerja. Untuk pameran kebencanaan dipusatkan di depan pintu masuk utama gedung BMA.
Pasca shalat Dzuhur di gedung utama BMA diadakan pemutaran video kilas balik bencana di Aceh, pemutaran video dokumenter serta bedah buku tentang bencana.
Sore hari diadakan pagelaran seni yaitu tari tarek pukat, tari likok pulo, balas pantun.
Malam hari pasca shalat Isya, rombongan Pj Gubernur Aceh Safrizal, datang ke lokasi pameran dan meninjau stand pameran kebencanaan.
Acara pameran kebencanaan ditutup dengan pentas seni musik di gedung utama BMA.
Memasuki hari kedua bulan PRB 2024, Rabu (9 Oktober 2024), Rombongan Pj Gubernur Aceh Safrizal bersama Kepala BNPB Suharyanto berziarah dan tabur bunga di kuburan massal Ulee Lheue.
Disini ada lebih dari 14.000 jenazah korban gempa dan tsunami Aceh pada 26 Desember 2024.
Kepala BNPB Suharyanto mengingatkan agar: "Kita bisa mengambil pelajaran dari bencana yang pernah terjadi, kesiapsiagaan dan mitigasi bencana terus ditingkatkan."
Rombongan akhirnya menuju kuala cangkoi Ulee Lheue Banda Aceh, acara pemanaman pohon mangrove dan pohon cemara untuk mencegah abrasi pantai dan sebagai sabuk hijau di pantai.