Mohon tunggu...
Independent News TV
Independent News TV Mohon Tunggu... Jurnalis - INDEPENDENT NEWS

Rachmad Yuliadi Nasir Independent News TV WhatsApp +62.888.7211.300/ +62.822.7278.8910

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pandangan ICMI Aceh terhadap Kebangkitan Ekonomi Syariah di Aceh

30 Maret 2024   17:30 Diperbarui: 30 Maret 2024   17:51 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dialog ICMI Aceh tentang Ekonomi Syariah (Doc Istimewa/Rachmad Yuliadi Nasir)

JAKARTA-Independent, Apa khabar perkembangan ekonomi syariah di Aceh.

Untuk itulah ICMI Aceh memandang perlu membuat dialog dan curah gagasan ICMI Aceh.

Acara dialog ICMI Aceh ini dilaksanakan pada hari Jumat (29 Maret 2024) serta buka puasa bersama.

Santunan Anak Yatim (Doc Istimewa/Rachmad Yuliadi Nasir)
Santunan Anak Yatim (Doc Istimewa/Rachmad Yuliadi Nasir)

Bagaimana Aceh bisa bangkit dan maju kembali. Kedepan kita fokus Aceh maju dalam peradaban Islam.

Kita ketahui bersama bahwa ICMI merupakan organisasi para cendekiawan yang dipelopori teknograt Indonesia Prof. Dr. BJ Habibie.

ICMI punya pengaruh yang sangat besar dalam menentukan arah kebijakan kehidupan berbangsa dan bernegara, termasuk dibidang ekonomi.

ICMI pernah menjadi garda terdepan dalam menentukan kebijakan dinegeri ini yang dilandaskan untuk mempercepat kemajuan bangsa melalui penguasan IPTEK dan mengamalkan ajaran agama dengan baik serta berakhlakul kharimah.

Memang secara global kita tidak bisa menafikan adanya sumbu kekuatan dunia saat ini yang berpatokan pada ekonomi politik yang dianut negara-negara kapitalis.

Acara Dialog ICMI Aceh (Doc Istimewa/Rachmad Yuliadi Nasir)
Acara Dialog ICMI Aceh (Doc Istimewa/Rachmad Yuliadi Nasir)

Bahwa untuk menguasai suatu bangsa kuasai dulu ekonomi negara tersebut atau sebaliknya berasalkan Politik Ekonomi.  

Kuasai dulu rakyat baru kuasai negara seperti yang dianut negara-negara komunis.

Islam memberi Solusi atas 2 kekuatan global tersebut prinsip keseimbangan dengan berbagai instumen ekonomi.

Hal ini  sebagai ladang ibadah baik dari sisi produsen untuk memaksimumkan keuntungan (profit oriented) maupun dari sisi konsumen (maksimum utility).

Memang bukan hanya untuk kehidupan dunia, tetapi juga untuk akhirat yang harus kita pertanggungjawabkan.  

Namun sayang Aceh  dalam 10-15 tahun ini dicap sebagai daerah provinsi termiskin di Sumatera padahal daerah ini pernah menjadi daerah modal dan model untuk Republik Indonesia.

Coba lihat pesawat garuda, emas di tugu monas, lahir bappeda dan MUI tidak lepas dari peran Aceh.

Provinsi Aceh pernah menjadi pengekspor udang nomor 2 di Indonesia, donasi pengusaha Aceh tidak diragukan bahkan merambah dunia.

lihatlah wakaf Habib Bugak di Ring 1 Masjidil Haram, lihatlah di RS Sakit Lam EE pulau Penang atau kunjungilah Museum Bronbek di Belanda bagaimana Aceh bisa berjaya dengan beberapa komoditas strategis.

Lebih disayang, peluang itu berlalu begitu saja berlalu walaupun infrastruktur Aceh dengan termulus di Indonesia dan bahkan jalan tol Aceh dicap sebagai jalan tol tersepi didunia.

Mari kita benahi SDM Aceh yang jujur dan memiliki minset maju seperti eundatunya, ada persoalan minset yang paling mendasar seperti di Aceh kalau belum menjadi PNS belum dianggap bekerja sama keluarga.

Makanya rasio jumlah wirausaha di Aceh sangat rendah, kalo secara nasional Indonesia masih pada angka 3%, bayangkan Malaysia sudah mencapai 5%, Singapura 7% dan bahkan Vietnam maju melejit dan tembus angka 4,5%,  padahal negeri baru terbangun pasca perang seperti Aceh.

Ini menjadi PR kita ICMI harus merapatkan barisan bahu-membahu melahirkan gagasan dan Ide-ide Inspiratif.

Untuk mengembalikan kejayaan Aceh yang bermartabat, mimpi dan masa depan yang baik harus mendorong kembali Aceh sebagai Pusat Peradaban Islam Global.

Khususnya di South East Asia, karena kalau dilihat dari kacamata Jakarta maka Aceh menjadi daerah ujung yang terisolir.

Padahal Aceh maju tempo dulu karena Aceh berada digarda terdepan dengan anugerah sumberdaya alam dan letak geografis di selat Malaka.  

Jika kita berkaca pada posisi tersebut Aceh berada pada posisi strategis dengan market lebih dari 2 milyar penduduk dunia.

Tentu ICMI harus mendorong lahirnya banyak pengusaha muda dengan talenta yang mengglobal di Indonesia.

Banyak pengusaha-pengusaha baru untuk kebangkitan ekonomi Aceh, kita sudah melihat gedung BSI Aceh  berdiri gagah dan menjulang tinggi.

Aceh berkomitmen dalam penegakan syariat Islam. Potensi wisata religi, dimana Aceh memiliki potensi besar sebagai destinasi wisata religi yang menarik wisatawan dari dalam dan luar negeri.

Kebangkitan ekonomi syariah di Aceh adalah fenomena yang menarik untuk diperhatikan.

Aceh sebagai satu-satunya provinsi di Indonesia yang menerapkan hukum syariah secara resmi memiliki potensi besar dalam mengembangkan ekonomi berbasis syariah.

Pengembangan sektor pariwisata syariah di Aceh dapat menjadi income bagi daerah Aceh.

Tantangan pengembangan ekonomi syariah di Aceh termasuk kesadaran masyarakat yang masih perlu diperhatikan.

Tantangan bank syariah antara lain perbedaan harga khususnya yang menyangkut pembiayaan masih menjadi isu yaitu masih mahal.

Pengembangan ekonomi syariah di Aceh harus diperhatikan secara serius dan didukung secara bersama-sama oleh pemerintah, pelaku usaha, akademisi dan masyarakat secara luas.

Semoga dengan kita bergandengan tangan ekonomi Aceh segera melejit untuk Aceh yang Islami, maju, mandiri bermartabat dan mendunia.

Mari dengan ICMI kita rapatkan barisan untuk kembalikan Aceh pada Kejayaan yang Islami, mandiri, bermartabat dan mendunia.

rachmad yuliadi nasir

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun