Bahwa untuk menguasai suatu bangsa kuasai dulu ekonomi negara tersebut atau sebaliknya berasalkan Politik Ekonomi. Â
Kuasai dulu rakyat baru kuasai negara seperti yang dianut negara-negara komunis.
Islam memberi Solusi atas 2 kekuatan global tersebut prinsip keseimbangan dengan berbagai instumen ekonomi.
Hal ini  sebagai ladang ibadah baik dari sisi produsen untuk memaksimumkan keuntungan (profit oriented) maupun dari sisi konsumen (maksimum utility).
Memang bukan hanya untuk kehidupan dunia, tetapi juga untuk akhirat yang harus kita pertanggungjawabkan. Â
Namun sayang Aceh  dalam 10-15 tahun ini dicap sebagai daerah provinsi termiskin di Sumatera padahal daerah ini pernah menjadi daerah modal dan model untuk Republik Indonesia.
Coba lihat pesawat garuda, emas di tugu monas, lahir bappeda dan MUI tidak lepas dari peran Aceh.
Provinsi Aceh pernah menjadi pengekspor udang nomor 2 di Indonesia, donasi pengusaha Aceh tidak diragukan bahkan merambah dunia.
lihatlah wakaf Habib Bugak di Ring 1 Masjidil Haram, lihatlah di RS Sakit Lam EE pulau Penang atau kunjungilah Museum Bronbek di Belanda bagaimana Aceh bisa berjaya dengan beberapa komoditas strategis.
Lebih disayang, peluang itu berlalu begitu saja berlalu walaupun infrastruktur Aceh dengan termulus di Indonesia dan bahkan jalan tol Aceh dicap sebagai jalan tol tersepi didunia.
Mari kita benahi SDM Aceh yang jujur dan memiliki minset maju seperti eundatunya, ada persoalan minset yang paling mendasar seperti di Aceh kalau belum menjadi PNS belum dianggap bekerja sama keluarga.