JAKARTA-Independent, Kawasan Aceh berbatasan langsung dengan negara tetangga.
Jalur laut Aceh sering kali datang pengungsi dari luar negeri seperti pengungsi Rohingya Myanmar.
Mereka sering datang ke Aceh dan terdampar di pantai Aceh.
Untuk itulah dibuat Seminar Internasional tentang pengungsi dari luar negeri.
Acara ini diadakan di Hermes Hotel Banda Aceh, Selasa 28 Juni 2022 oleh yayasan Geutanyoe bekerjasama dengan Uni Eropa dan IOM.
Kegiatan ini banyak mendapat masukan dari peserta dan dihadiri oleh lebih 250 orang baik online maupun offline.
Pembicara dari perwakilan Asean kantor pusat Jakarta, Â Yuyun Wahyuningrum sangat mengapreasikan kinerja panglima laot dalam membantu pengungsi dari luar negeri.
Di Indonesia hanya ada di Aceh komunitas panglima Laot dan ini harus dijadikan rujukan bagi daerah lain.
Hadir juga ketua DPRA Saiful Bahri dan Aliman Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Aceh.
Oleh panitia keduanya diberikan plakat dan rancangan qanun penanganan pengungsi dari luar negeri.
Qanun ini dimaksudkan demi tersedianya regulasi di tingkat provinsi Aceh yang mengatur berbagai aspek yang belum diatur dalam regulasi ditingkat yang lebih tinggi.
Qanun ini diharapkan menjadi kewenangan pemerintah daerah provinsi Aceh dalam mengatur kehadiran para pengungsi dari luar negeri.
Saat ini tata kelola penanganan pengungsi dari luar negeri masih tumpang tindih, ini harus diperhatikan oleh pemerintah pusat.
Rachmad Yuliadi Nasir
(WhatsApp & BiP:+628887211300)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H