JAKARTA-Independent, Kita ketahui bersama bahwa kapal ferry KMP Gurita tenggelam pada 19 Januari 1996.
Kapal tua ini tenggelam di teluk Balohan Sabang pada Jumat malam sekitar jam 20:30 WIB.
Banyak korban yang hanyut dan tenggelam untuk selama-lamanya.
Korban KMP Gurita yang tenggelam ini termasuk kedua orang tua saya  ( Drs.M.Nasir, Asisten II Walikota Sabang dan istri).
Saat ini proses riset tentang penulisan tenggelamnya kapal Ferry KMP Gurita sudah dilakukan.
Tahap I sejak tahun 1996-2010 (Sabang, Banda Aceh, Jakarta).
Tahap II sejak tahun 2010-2013 (Sabang, Banda Aceh, Jakarta).
Tahap III sejak tahun 2013-2022 (Sabang, Banda Aceh, Jakarta).
Proses penyempurnaan hasil riset dalam bentuk digitalisasi dalam tahap IV.
Rencana digitalisasi dan penulisan kembali tenggelamnya kapal ferry KMP Gurita, tahap IV diharapkan selesai pada Januari 2028.
Data-data riset selama ini diambil di kota Sabang, Banda Aceh, serta Jakarta.
Kebutuhan alat kerja untuk proses digitalisasi: Laptop layar 14", handphone (spesifikasi: kamera 48 MP, Ram 8/256), kamera digital (Canon), dana (uang) dapat di transfer ke rekening Bank Aceh Syariah, tas anti air, memory card/USB.
Para sponsor dan donatur hasil riset digitalisasi yang sudah dan akan membantu dapat secepatnya merealisasikan maksud riset diatas.
Atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.
Rachmad Yuliadi Nasir (WhatsApp & BiP:+628887211300
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H