Hal tersebut dikarenakan pada tanggal 19 Januari 2000, posisi KMP Tanjung Burang berada di trip I dari pelabuhan Balohan Sabang.
Ada kejadian pada tanggal 19 Januari 2021, tidak ada informasi kegiatan dzikir dan doa bersama.Â
Karena Husaini Supervisi ASDP cabang Balohan Sabang sudah meninggal dunia, tidak ada koordinasi.
Seharusnya KMP Tanjung Burang yang berada di pelabuhan Balohan Sabang, pada Trip I untuk pelaksanaan dzikir dan doa bersama.
KMP BRR pada tanggal 19 Januari 2021, posisi Trip I dari pelabuhan Ulee Lheue Banda Aceh menuju Balohan Sabang.
Informasi dari kapten Muhammad Noer saat itu bahwa: "Tidak ada dzikir dan doa bersama, cukup berdoa masing-masing oleh penumpang dari keluarga korban tenggelamnya KMP Gurita di tengah laut."
Detik-detik terakhir menjelang KMP BRR berlabuh di dermaga pelabuhan Balohan Sabang.
Ada instruksi dari kapten Muhammad Noer, nahkoda KMP BRR bahwa pelaksanaan dzikir dan doa bersama tetap dilaksanakan pada Trip II.
Untuk tahun 2022, belum ada kepastian, apakah ada dzikir dan doa bersama di atas KMP BRR.
Hal ini dikarenakan Kapten Muhammad Noer sudah pindah kapal baru yaitu menjadi Nahkoda KMP Aceh Hebat 1.
Informasi terakhir, masih menunggu jawaban dari kapten KMP BRR yang baru serta persetujuan dari General Manager PT ASDP Indonesia Ferry (Persero).