Mohon tunggu...
Rachmad Yuliadi Nasir
Rachmad Yuliadi Nasir Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis Independent

Rachmad Yuliadi Nasir, Jurnalis Independent, WA 0888.7211.300 Sang Traveller Twitter:@rachmadyuliadi, Email: puspiatur@gmail.com, FB/tragedi.gurita dan FB/puspiatur.aceh

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Komisi VI DPR RI Kunker Reses ke Aceh

3 Maret 2020   16:07 Diperbarui: 3 Maret 2020   16:17 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wakil Komisi VI DPR RI M Hekal Menerima Cendera Mata dari Kepala BPKS Razuardi Ibrahim (Doc DPR RI)

JAKARTA-Independent, Pada akhir bulan Februari 2020, rombongan Komisi VI DPR RI melaksanakan Kunjungan Kerja(Kunker) Reses ke Provinsi Aceh.

Rombongan Komisi VI DPR RI datang dengan 7 personal yang dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Mohamad Hekal serta dihadiri juga anggota Komisi VI DPR RI asal Aceh, Rafly.

Dalam kegiatan reses ini, rombongan Komisi VI DPR RI berada di Aceh sejak tanggal 28 Februari 2020 - 3 Maret 2020, di Hotel Hermes Palace Banda Aceh.

Ada beberapa pertemuan antara Komisi VI DPR RI dengan pemerintah Aceh, kalangan perbankan, mitra Komisi VI DPR RI , serta BPKS Sabang.

Hadir juga Asisten Setda Aceh Teuku Dadek yang mewakili Gubernur Aceh.

Komisi VI DPR RI melakukan pendalaman dan peninjauan terhadap kinerja Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari Bank-Bank Himbara, kinerja BPKS dan pelaksanaan tugas dari jajaran perusahaan-perusahaan BUMN, seperti PT. PLN, PT. Pertamina PT. ASDP, Perum Bulog hingga PT. Pegadaian.

Hasil pertemuan itu ada beberapa poin penting antara lain yaitu:
Ada apresiasi khusus  kepada jajaran Perum Bulog, karena berhasil menjaga stabilitas pangan yang ada di Aceh.  Bulog harus senantiasa terus berperan aktif dalam menjaga stabilitas pangan di ujung barat Indonesia ini.

Bulog bekerja dengan baik dan tidak ada masalah dalam hal serapan dan hasil panen masyarakat.

Kinerja Dinas Koperasi dan UKM Aceh belum maksimal dalam menjalankan tugas-tugasnya.  Program Dinas Koperasi masih kurang, ada pengaruh dari Kementerian sedikit anggaran. Diharapkan pada Menteri yang baru bisa ditambah anggaranya.

Kendala di lapangan masih ada dalam pendistribusian pupuk bersubsidi yang masih bermasalah dan antrean konsumen BBM di SPBU-SPBU di Aceh yang selalu panjang.

PT PIM Aceh perlu ada tambahan gas LNG untuk bahan baku pembuatan pupuk. Bagi Pertamina di Aceh terkait premium bersubsidi, diharapkan mobil baru tidak ikut antri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun