Dengan pertumbuhan tersebut Provinsi Aceh menduduki urutan ketiga  terendah di Sumatra. Menyikapi persoalan tersebut pemerintah perlu  mencari solusi ke sektor mana yang mampu untuk mendongkrak Pertumbuhan  Ekonomi di Aceh meski dulunya pada Tahun 2014 Aceh menduduki urutan  pertama Pertumbuhan Ekonomi terendah se-Sumatra.
Menurut data Bank Dunia tahun 2019 bahwa kemudahan berusaha di wilayah  ASEAN 2019 dalam peringkat adalah: Singapura (2), Malaysia (15) Thailand (27), Brunei darussalam (55), Vietnam (69), Indonesia (73),  Filipina (124), Kamboja (138), Laos (154), Myanmar (171).
Indonesia sebagai negara emerging market masih melakukan pembanguan infrastruktur yang masif.
Integrasi kegiatan  Hubungan Investor (Linkage IRU-RIRU-GIRU) adalah integrasi kegiatan hubungan investor di daerah, pusat dan luar negeri dalam rangka mengelola prsepsi positif terhadap perekonomian nasional dan regional/daerah untuk mendorong aliran investasi.
Bidang koordinasi dan perumusan strategi diharapkan antar intasi terkait terhadap kebutuhan pembiayaan terhadap proyek investasi daerah menjadi modal utama pembentukan forum koordinasi.
Monitoring dan tindak lanjut atas kegiatan promosi, kegiatan monitoring dan tindak lanjut atas kegiatan promosi perlu untuk memastikan tercapainya output nyata dari kegiatan promosi.
Kondisi realisasi kegiatan IRU-RIRU-GIRU, konsentrasi investor atas investasi di Indonesia, regulasi investasi 45 persen, ketersediaan infrastruktur 20 Â persen, tenaga kerja 18 Â persen, kondisi sosial 7 Â persen, lain-lain 9 persen.
Harapan utamanya untuk Aceh agar dalam waktu dekat bisa dibuat Aceh Economic Forum yang membahas peluang investasi.
Hasil survey Bank Indonesia menyimpulkan bahwa tumpang tindih regulasi masih dianggap sebagai faktor penghambat investasi, faktor lainnya adalah ketersediaan infrastruktur, dan aspek ketenagakerjaan.
Rachmad Yuliadi Nasir (WhatsApp+62-8887211300)
Galery Photo: