Mohon tunggu...
Rachmad Yuliadi Nasir
Rachmad Yuliadi Nasir Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis Independent

Rachmad Yuliadi Nasir, Jurnalis Independent, WA 0888.7211.300 Sang Traveller Twitter:@rachmadyuliadi, Email: puspiatur@gmail.com, FB/tragedi.gurita dan FB/puspiatur.aceh

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Doa Bersama Terkait 24 Tahun Tenggelamnya KMP Gurita

20 Januari 2020   11:16 Diperbarui: 20 Januari 2020   11:28 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Doa dan Zikir Bersama di atas Kapal fery KMP Tanjung Burang | dokpri

JAKARTA-Independent, Kapal fery KMP Gurita adalah jenis kapal roro yang melayari lautan penghubung daratan Aceh dengan pulau Weh Sabang.
Pada hari Jumat malam, jam 20:30 WIB, tanggal 19 Januari 1996, adalah hari terakhir kapal fery KMP Gurita berlayar, selanjutnya tenggelam di dasar laut teluk Balohan Sabang.

Biasanya kapal fery KMP Gurita menempuh rute pelabuhan Malahayati Aceh Besar dengan pelabuhan Balohan Sabang.
Masyarakat Aceh khususnya kota Sabang kembali memperingati 24 Tahun tenggelamnya kapal fery KMP Gurita.

Minggu pagi, 19 Januari 2020, pelaksanaan doa dan zikir bersama mengenang tenggelamnya kapal fery KMP Gurita, dilakukan pada kapal fery KMP Tanjung Burang, trip I jam 07:30 WIB.

Doa dan Zikir Bersama di atas Kapal fery KMP Tanjung Burang | dokpri
Doa dan Zikir Bersama di atas Kapal fery KMP Tanjung Burang | dokpri
Para ABK kapal fery KMP Tanjung Burang mempersiapkan tikar dan karpet untuk alas duduk bagi para penumpang yang ingin ikut doa dan zikir bersama.

Beberapa meja dan kursi dipindahkan kebagian belakang kapal fery KMP Tanjung Burang. Hari ini mentari terbit dengan indahnya. Terlihat juga awan hitam diatas langit.

Perlahan-lahan Kapal fery KMP Tanjung Burang berangkat dari Pelabuhan Balohan Sabang menuju Pelabuhan Ulee Lheue Banda Aceh.  

Doa dan zikir bersama ini dipimpin oleh Teungku Ibrahim dari Balohan Sabang dan diikuti oleh Kapten KMP Tanjung Burang, Rubai, para ABK, kepala ASDP Cabang Sabang, Husaini serta seratusan penumpang lainnya.

Tiba di Ujung Seukei, Kapal fery KMP Tanjung Burang berhenti sejenak dan kemudian jalan perlahan-lahan sambil melakukan satu putaran di Ujung Seukei pada lokasi tenggelamnya kapal fery KMP Gurita.

Paska doa dan zikir selesai dilanjutkan tabur bunga ke laut oleh Teungku Ibrahim disaksikan oleh seratusan penumpang lainnya sambil mengabdikan dengan kamera.

Setelah doa dan zikir bersama selesai dilanjutkan ramah tamah antar penumpang warga Sabang mengenang tragedi tenggelamnya kapal fery KMP Gurita.

Para penumpang saling bercerita tentang peristiwa tragedi tenggelamnya kapal fery KMP Gurita, yang membawa 378 orang penumpangnya, 40 orang selamat, 54 orang meninggal, 284 orang hilang untuk selama-lamanya termasuk kedua orang tua saya, Asisten II Walikota Sabang, Drs.M.Nasir dan istri.

Tiba-tiba 15 kemudian turun hujan agak lebat. Kapten KMP Tanjung Burang, Rubai, mempersilakan tamu dan penumpang yang ikut doa dan zikir bersama di atas kapal fery KMP Gurita untuk masuk ke ruangan VIP.

Sebagaian besar warga Sabang terkait peristiwa tenggelamnya kapal fery KMP Gurita banyak yang sudah lupa.

Begitu naik kapal fery KMP Tanjung Burang, diumumkan ada doa dan zikir bersama baru sebagian warga Sabang ingat bahwa sudah 24 tahun kapal fery KMP Gurita tenggelam.

Akan tetapi masih banyak juga warga Sabang yang ingat bahwa tanggal 19 Januari adalah tanggal tenggelamnya kapal fery KMP Gurita.

"Pengumuman doa dan zikir bersama peringatan tenggelamnya kapal fery KMP Gurita telat dilakukan," ujar Kepala ASDP cabang Sabang, Husaini.

Kedepan diawal tahun baru bisa ditempel pengumuman akan diadakan doa dan zikir bersama mengenang tenggelamnya kapal fery KMP Gurita.

Biasanya dalam 5 tahun terakhir ini doa dan zikir bersama memperingati tenggelamnya kapal fery KMP Gurita dilakukan diatas kapal fery KMP BRR.

Hari Minggu pagi, 19 Januari 2020, adalah pertama kali pelaksanaan doa dan zikir bersama di atas kapal fery KMP Tanjung Burang.

Tugu peringatan tenggelamnya kapal fery KMP Gurita di dalam pelabuhan Balohan Sabang juga sudah jelek kurang perawatan, perlu dicat ulang dan dibersihkan.

Untuk mengenang tenggelamnya kapal fery KMP Gurita, marilah kita membaca Alfatihah...7X...amin.

Rachmad Yuliadi Nasir (WhatApp: +62-8887211300)

Galery Photo:

Kapal fery KMP Tanjung Burang di Pelabuhan Balohan Sabang | dokpri
Kapal fery KMP Tanjung Burang di Pelabuhan Balohan Sabang | dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun