Grand Design Alternative Development (GDAD) di Provinsi Aceh telah memasukkan 10 tahun yang dimaksud (2016-2025). Banyak agenda yang telah dilaksanakan oleh BNNP Aceh dalam rangka menyukseskan kegiatan GDAD yang dipelopori oleh BNN RI sebagai proyek percontohan nasional di Indonesia.
Penyeludupan narkoba juga masih marak di Aceh karena ada 29 titik rawan di Aceh Bagian Utara hingga Aceh Bagian Timur. Banyak jalur tikus yang dipakai penyeludup narkoba.
Pada hari kedua di Aceh, Senin, 15/7/2019, rombongan kepala BNN Pusat Komjen Drs.Heru Winarko, S.H, dijamu oleh Walikota Banda Aceh Aminullah Usman, coffee morning di pendopo Walikota Banda Aceh.
Disini juga diadakan rapat tentang program pemberantasan narkoba yang dihadiri Kepala BNNP Aceh, Brigjen Pol. Drs.Faisal Abdul Naser M.H, dan staf, kepala BNNK seluruh Aceh serta unsur Forkopimda.
Ada  22.991 gram ekstasi, 52.251 gram shabu dan 338.900 gram ganja yang dimusnahkan di mobil mesin penghancur (incinerator) milik BNNP Aceh.
Siang harinya  rombongan kepala BNN Pusat Komjen Drs.Heru Winarko, S.H, menuju hotel Hermes acara FGD dan rakor situasi terkini perkembangan narkoba di Aceh.
Acara ini juga diikuti oleh kepala BNNK seluruh Aceh, pengiat narkoba dan mitra BNNP Aceh.
Selanjutnya diadakan MoU antara BNN yang diwakili oleh Direktur Pemberdayaan Alternatif BNN Drs. Andjar Dewantoro,S.H,MBA dengan PT JAPFA Confeed Indonesia (Tbk) oleh Ir. Rachmat Indrajaya
Disini dicari solusi agar masyarakat dapat mengembangan pola komodisi alternatif penganti tananan ganja, pemberdayaan masyarakat sangat diutamakan.
MoU tentang pelatihan, kemitraan, kewirausahaan dan pemasaran bagi program pemberdayaan alternatif dan pasca rehabilitasi, dukungan pelaksanaan program informasi dan edukasi tentang P4GN, pembentukan relawan anti narkoba.