JAKARTA-Independent, Kadin Aceh baru saja menyelenggarakan Musyawarah Provinsi (Musprov) VI Kadin Aceh di Kyriad Muraya Hotel Aceh. Disini juga telah terpilih ketua umum Kadin Aceh yaitu Makmur Budiman.
Dalam pembukaan acara  Musyawarah Provinsi (Musprov) VI Kadin Aceh di Anjong Mon Mata, Banda Aceh,18 Juni 2019, banyak hal yang menjadi tantangan Kadin Aceh ke depan.
Industri Unggas Ayam, saat ini telur yang ada di Aceh didatangkan dari provinsi tetangga dengan omset sebesar Rp 1 Trilyun per tahun. Bila dikelola dengan baik, ayam petelur di kabupaten Aceh Besar maka minimal Rp 3 Milyar bisa diserap masyarakat Aceh.
Industri hotel di Sabang, saat ini belum ada hotel di Sabang yang bisa menampung tamu dengan jumlah diatas 500 kamar. Sektor perhotelan di Sabang harus dikembangkan untuk menampung tamu yang berwisata ke Sabang.
Kadin Aceh agar  mencetak saudagar baru, khususnya saudagar yang akan bergerak di sektor industri dan perdagangan yang berwawasan nasional, regional dan global. Â
Nantinya mereka yang akan melakukan investasi membangun sentra industri yang mengolah komoditas unggulan Aceh serta bisa menjadi mitra terpercaya dari investor nasional atau asing yang menanamkan modal di Aceh.
Untuk menggenjot perdagangan dan menambah kontribusi sektor industri pengolahan, pemerintah Aceh telah membangun kawasan-kawasan yang dapat menjadi peruntukan investasi seperti Kawasan Pelabuhan Bebas dan Perdagangan Bebas Sabang, Kawasan Ekonomi Khusus Arun Lhokseumawe, Kawasan Industri Aceh Ladong dan Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo.
Selain itu juga ada tantangan bagi  ketua umum Kadin Aceh yang baru yaitu program konsolidasi organisasi guna memperkuat keberadaan Kadin Aceh serta meningkatkan kapasitas anggota Kadin.
Terjadinya sinergi antar dunia usaha, pemerintah dan perguruan tinggi, dalam membangun perekonomian di Aceh.
Investor akan investasi di daerah Aceh jika ada tiga faktor yang mempengaruhi, pertama membuka akses mobilisasi orang dan barang.
Kedua, pelabuhan yang dilengkapi sarana pendukung memadai dan ketiga, bandar udara berkelas nasional atau regional.
Kadin Aceh agar dapat bekerja cepat dan fokus pada pengembangan sektor perdagangan dan industri.
Untuk investasi besar saat ini, jangan hanya jadi wacana calon investor saja. Ada investasi masuk tapi belum ada yang terealisasi.
Serta tantangan yang lain adalah membentuk delegasi perdagangan/perwakilan Kadin Aceh di Thailand, Malaysia, Andaman, dan Nicobar supaya mempermudah monitoring perdangangan.
Terakhir adalah membuka semua sarana komunikasi lintas sektoral agar segala hambatan dapat teratasi.
Tanda-tanda kebangkitan sektor ekonomi di Aceh dapat terlihat dengan banyaknya para pebisnis dan rekanan Kadin Aceh hadir dalam acara pembukaan Musprov VI Kadin Aceh hingga lebih 500 orang, gedung Anjong Mon Mata penuh sesak hingga tamu penuh dihalaman luar gedung.
Rachmad Yuliadi Nasir (WhatsAPP : 08887211300)
Galery Photo:
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H