Mohon tunggu...
Rachmad Yuliadi Nasir
Rachmad Yuliadi Nasir Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis Independent

Rachmad Yuliadi Nasir, Jurnalis Independent, WA 0888.7211.300 Sang Traveller Twitter:@rachmadyuliadi, Email: puspiatur@gmail.com, FB/tragedi.gurita dan FB/puspiatur.aceh

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

KMP BRR dalam Satu Dasawarsa

15 Maret 2019   18:10 Diperbarui: 15 Maret 2019   18:34 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

JAKARTA-Independent, Salah satu hikmah dari peristiwa gempa bumi dan Tsunami Aceh yang terjadi pada hari Minggu, 26 Desember 2004 adalah lahirnya badan yang bernama BRR (Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi).

Dari sinilah cikal bakal lahirnya nama kapal ferry untuk wilayah Balohan-Sabang dengan Ulee Lhee-Banda Aceh.

Pada tanggal 23 Februari 2009 telah diresmikan kapal ferry KMP BRR oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Dengan nilai kapal seharga Rp 26,4 Milyar.

Nahkoda Kapal KMP BRR yang pertama adalah kapten Sugianto selanjutnya oleh Kapten November 2010, KMP BRR dinahkodai oleh putra asli Sabang yaitu Kapten Muhammad Noer.

Kapten Muhammad Noer mulai bergabung di PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) sejak bulan Februari 2009, pertama menjadi mualim I dan menjadi nakhoda KMP BRR pada tanggal 30 November 2010.

Ada peristiwa penting masuknya satu dasawarsa/10 tahun pengoperasian kapal fery KMP BRR, 23 Februari 2009-23 Februari 2019.

Pemerintah pusat Jakarta dalam hal ini Kementerian Perhubungan menyerahkan atau hibah kapal fery KMP BRR kepada Pemerintah Aceh pada tanggal 11 Januari 2019.

Pemerintah dan rakyat Aceh bersyukur karena aset yang diterima sebagai hibah dari Pemerintah dalam hal ini Kementerian Perhubungan adalah aset yang vital yang manfaatnya langsung dirasakan oleh rakyat Aceh dalam konteks konektifitas ke pulau-pulau terluar.

Untuk lebih mengoptimalkan pelayanan KMP BRR kepada masyarakat, Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan mengalihkan kepemilikan aset kapal KMP BRR melalui mekanisme hibah kepada Pemerintah Aceh.

Proses hibah asset dengan nilai perolehan Rp. 26.426.603.700,-  ini telah berlangsung beberapa lama dan dengan terbitnya surat persetujuan Menteri Keuangan Nomor S-500/MK.6/2018 Tanggal 12 Nopember 2018 perihal Persetujuan Hibah Barang Milik Negara kepada Pemerintah Daerah.

Telah dilaksanakan penandatanganan naskah Perjanjian Hibah dan Berita Acara Serah Terima Barang pada tanggal 11 Januari 2019 antara Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan Dr. Ir. Djoko Sasono, M. Sc (Eng) dengan Plt. Gubernur Aceh Ir. Nova Iriansyah, MT di Kementerian Perhubungan Jakarta.

Sekjen Kemenhub Djoko Sasono menyampaikan bahwa dengan dihibahkannya kapal KMP BRR kepada Pemerintah Aceh, dapat menambah semangat untuk membangun masyarakat di wilayah kepulauan di Aceh.

Data PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) KMP BRR sendiri berkapasitas 375 penumpang, 911 GRT dan 27 unit kendaraan.

Data yang tertera pada ruang nahkoda KMP BRR yaitu jumlah penumpang total 377 orang dengan 68 orang kelas ekslusif, 78 orang kelas bisnis dan 231 orang kelas bisnis, 911 GRT, 241 NRT.

Ramp Door panjang 6 meter, lebar 4 meter. Panjang kapal (LOA) 61,3 meter, lebar 13,2 meter, dalam 3,9 meter, sarat air 2,8 meter. Mesin mitsubishi 2 X 809/1100 kw/ps dengan 2100 rpm. Tahun pembuatan 2008, bahan bakar diesel/solar.

Untuk kendaraan (campuran) kendaraan kecil 17 unit, bis & truck sedang 4 unit, bis & truck besar 4 unit total 25 unit. Beroperasi dengan kecepatan 12 knot.

Untuk mengenang peristiwa tragis tenggelamnya kapal fery KMP Gurita pada 19 Januari 1996 maka sejak 19 Januari 2011 diatas kapal feri KMP BRR dilaksanakan doa bersama yang berangkat dari pelabuhan Balohan Sabang dengan trip I jam 07:30 WIB.

Saat ini kapal fery KMP BRR melayari pelabuhan Balohan-Sabang dengan Ulee Lhee-Banda Aceh sebanyak 3 trip yaitu jam 07:30 WIB, 10:30 WIB dan 14:30 WIB.

Bila musim libur anak sekolah dan libur lebaran dan akhir tahun biasanya rute pelayaran menjadi 4 trip atau tergantung situasi dilapangan.

Kapten/nahkoda kapal fery KMP BRR Muhammad Noer mengharapkan dalam suasana sepi sebaiknya KMP BRR berjalan dua trip saja yaitu pada jam 07:30 WIB dan jam 14:30 WIB, untuk akhir pekan bisa diubah menjadi 3 trip pelayaran.

Pesan lainnya dari Kapten KMP BRR adalah, jangan menyalakan mesin mobil didalam kapal, jangan merokok bisa berbahaya, jangan duduk-duduk di teralis besi pagar kapal karena ini kapal laut bukan bus kota.

Kalau terjatuh dari kapal, langsung ke laut bisa mati, kalau jatuh dari bus paling-paling luka lecet.

Utamakan keselamatan dan jangan lupa selalu berdoa sebelum berangkat. Semoga selamat sampai ditempat tujuan masing-masing.

Rachmad Yuliadi Nasir (WA 0888.7211.300)

Galery Photo:

Kapten KMP BRR M.Noer
Kapten KMP BRR M.Noer
Pelabuhan Balohan Sabang
Pelabuhan Balohan Sabang
Sun Rise di Pelabuhan Balohan Sabang
Sun Rise di Pelabuhan Balohan Sabang
Ruang Kemudi KMP BRR
Ruang Kemudi KMP BRR
Tanda Tangan Presiden SBY di Kapal KMP BRR
Tanda Tangan Presiden SBY di Kapal KMP BRR
Sun Rise di Pelabuhan Ulee Lhee Banda Aceh
Sun Rise di Pelabuhan Ulee Lhee Banda Aceh
Tiba di Pelabuhan Ulee Lhee Banda Aceh
Tiba di Pelabuhan Ulee Lhee Banda Aceh

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun