Sekjen Kemenhub Djoko Sasono menyampaikan bahwa dengan dihibahkannya kapal KMP BRR kepada Pemerintah Aceh, dapat menambah semangat untuk membangun masyarakat di wilayah kepulauan di Aceh.
Data PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) KMP BRR sendiri berkapasitas 375 penumpang, 911 GRT dan 27 unit kendaraan.
Data yang tertera pada ruang nahkoda KMP BRR yaitu jumlah penumpang total 377 orang dengan 68 orang kelas ekslusif, 78 orang kelas bisnis dan 231 orang kelas bisnis, 911 GRT, 241 NRT.
Ramp Door panjang 6 meter, lebar 4 meter. Panjang kapal (LOA) 61,3 meter, lebar 13,2 meter, dalam 3,9 meter, sarat air 2,8 meter. Mesin mitsubishi 2 X 809/1100 kw/ps dengan 2100 rpm. Tahun pembuatan 2008, bahan bakar diesel/solar.
Untuk kendaraan (campuran) kendaraan kecil 17 unit, bis & truck sedang 4 unit, bis & truck besar 4 unit total 25 unit. Beroperasi dengan kecepatan 12 knot.
Untuk mengenang peristiwa tragis tenggelamnya kapal fery KMP Gurita pada 19 Januari 1996 maka sejak 19 Januari 2011 diatas kapal feri KMP BRR dilaksanakan doa bersama yang berangkat dari pelabuhan Balohan Sabang dengan trip I jam 07:30 WIB.
Saat ini kapal fery KMP BRR melayari pelabuhan Balohan-Sabang dengan Ulee Lhee-Banda Aceh sebanyak 3 trip yaitu jam 07:30 WIB, 10:30 WIB dan 14:30 WIB.
Bila musim libur anak sekolah dan libur lebaran dan akhir tahun biasanya rute pelayaran menjadi 4 trip atau tergantung situasi dilapangan.
Kapten/nahkoda kapal fery KMP BRR Muhammad Noer mengharapkan dalam suasana sepi sebaiknya KMP BRR berjalan dua trip saja yaitu pada jam 07:30 WIB dan jam 14:30 WIB, untuk akhir pekan bisa diubah menjadi 3 trip pelayaran.
Pesan lainnya dari Kapten KMP BRR adalah, jangan menyalakan mesin mobil didalam kapal, jangan merokok bisa berbahaya, jangan duduk-duduk di teralis besi pagar kapal karena ini kapal laut bukan bus kota.
Kalau terjatuh dari kapal, langsung ke laut bisa mati, kalau jatuh dari bus paling-paling luka lecet.