JAKARTA-Independent, Jaringan mafia Narkoba sudah memasuki perkampungan yang ada di Aceh. Begitu pula di wilayah kota Sabang. Peredaran Narkoba  khususnya ganja dan shabu-shabu banyak peminatnya di kota Sabang.
Peminatnya dari segala lapisan masyarakat, dari PNS, anak-anak sekolahan, para oknum aparat. Â Ada juga Oknum aparat yang sudah dipecat gara-gara bisnis Narkoba.
Anak-anak remaja juga sudah terkena badai tsunami Narkoba ini yang diedarkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
Celah-celah peredaran Narkoba yang tidak terpantau dimanfaatin secara leluasa oleh mafia Narkoba Aceh.Â
Sering terdeteksi mafia Narkoba menjalankan aksinya ditengah laut. Boat nelayan perlahan-lahan mendekati kapal bandar Narkoba dan terjadilah suatu transaksi.
Aneh sekali seorang nelayan yang penghasilannya pas-pasan tetapi isi rumahnya mewah sekali. Istrinya punya emas banyak sekali. Ada juga bandar Narkoba dari nelayan yang terlibat peredaran Narkoba ditangkap jajaran Polres Sabang dan diproses hingga masuk penjara.
Istri-istri yang baik harus selalu menanyakan uang yang diberikan oleh suaminya dari mana.Â
Jangan kalau dikasih uang sedikit, sang istri marah-marah. Kalau dikasih uang banyak sang istri diam saja, senang sekali tetapi tidak tanya asal-usul uang tersebut. Bisa jadi uang haram dari penjualan dan bisnis Narkoba.
Orang tua harus berperan aktif mengawasi anak-anaknya jangan sampai terlibat akan kecanduan narkoba.
Merokok merupakan titik awal seseorang anak mengenal Narkoba. Ini harus diwaspadai oleh setiap orang tua. Apalagi anak-anak yang gemar menghisap "LEM" yang berbahaya bagi kesehatan mereka.
Rachmad Yuliadi Nasir (WA/SMS: 08887211300)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H