Mohon tunggu...
Rachmad Yuliadi Nasir
Rachmad Yuliadi Nasir Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis Independent

Rachmad Yuliadi Nasir, Jurnalis Independent, WA 0888.7211.300 Sang Traveller Twitter:@rachmadyuliadi, Email: puspiatur@gmail.com, FB/tragedi.gurita dan FB/puspiatur.aceh

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Terkait Narkoba, Kepala BNN Budi Waseso Langsung ke Aceh

20 Desember 2017   18:03 Diperbarui: 20 Desember 2017   18:21 1184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

JAKARTA-Independent, Belakangan ini banyak sekali mafia narkoba yang digerebek oleh aparat keamanan baik dari kepolisian maupun langsung yang ditangani oleh BNNP Aceh. Para pemuda sebagai harapan masa depan bangsa sudah menjadi pecandu, ada juga yang menjadi penjual bagi rekan-rekannya.

Mereka menggunakan narkoba karena alasan sulitnya mendapatkan lapangan kerja. Kasus yang menghebohkan tentu saja dengan ditangkapnya anggota DPRA yang menggunakan narkoba.

Ternyata narkoba sudah menjamah ke segala sektor, bahkan sekarang para pelajar sudah ada yang menggunakan benda yang sangat berbahaya itu. Kita sebagai generasi muda mari menjauh dari bahaya narkoba.

KNPI Aceh terus menjalin kerjasama dengan Badan  Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Aceh untuk mencegah maraknya peredaran gelap narkoba bagi pemuda  terutama di kalangan pelajar.

LOGO @BNN Aceh
LOGO @BNN Aceh
Baru-baru ini juga terjadi penangkapan  Ketua KNPI Nagan Raya Teuku Syahridal atau Popon (37) yang ditangkap aparat kepolisian Polres Nagan Raya di rumah Dinas Kompleks Perkantoran Suka Makmue. Ketua KNPI Nagan Raya ini juga merupakan putra mantan Bupati Nagan Raya Teuku Zulkarnaini atau Ampon Bang serta Kadisbudparpora Kabupaten Nagan Raya.

Popon bersama rekannya ditangkap usai melakukan pesta sabu-sabu di kompleks perkantoran pemerintah Nagan Raya. Dari hasil olah TKP ditemukan barang bukti bersama keduanya, satu paket kecil sabu-sabu seberat 0,33 gram.

KNPI Aceh tidak akan mentolerir pengurus/anggota KNPI yang terlibat dalam penyalahgunaan narkoba. KNPI Aceh sudah bertekad untuk memerangi segala bentuk peredaran dan penyalahgunaan narkoba.

Dilapangan Polda Aceh, Rabu 20 Desember 2017, segenap unsur pemuda yang terdiri dari KNPI Aceh, para Mahasiswa Unsyiah, para Mahasiswa UIN serta pelajar lainnya melakukan Apel Gabungan Pemuda Anti Narkoba dan mengucapkan ikrar anti narkoba dihadapan kepala BNN Pusat Komisaris Jendral Polisi Drs. Budi Waseso S.H; dengan thema,"Saatnya Pemuda Aceh Bergerak dan Menyatakan Lawan Narkoba."

Hadir juga  Kepala BNN Provinsi Aceh Brigjen Pol. Drs. Faisal Abdul Naser, M.H, beserta segenap staf dan perwakilan BNN kota/kabupaten sedaerah Aceh, mantan Wagub Aceh Abu Bakar, Perwakilan DPD/DPR RI Prof Dr. Bachtiar Aly, para pengiat anti narkoba serta jurnalis cetak, online dan elektronik.

Narkoba adalah bahaya yang nyata dimana peredaran narkoba adalah bahaya nyata yang harus ditangani secara dini yang harus bersama-sama untuk memberantas narkoba. Presiden Indonesia sudah menetapkan Indonesia darurat dan perang terhadap narkoba.

Permasalahan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika saat ini merupakan masalah besar baik nasional maupun internasional. Dampak kerusakan yang ditimbulkan peredaran gelap narkoba digolongan dalam kejahatan yang luar biasa dan serius.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun