JAKARTA-Independent, Musibah datang lagi. Salah satu alat transportasi barang dari  Banda Aceh menuju Sabang mengalami musibah dan tenggelam di perairan Lampulo Banda Aceh.
Boat nelayan itu berangkat dari pelabuhan Lampulo  menuju Sabang sekitar pukul 07.00 WIB. Namun setelah berlayar sekitar dua mil dari pelabuhan  boat terhempas ombak besar dan angin hingga air laut memasuki ke dalam boat dan membuat boat nelayan tersebut tenggelam.
Cuaca yang kurang bersahabat karena sejak subuh kota Banda Aceh diguyur hujan. Boat yang dihantam badai ini kehilangan keseimbangan, air laut masuk dalam boat hingga tenggelam. Tabung gas LPG lalu tumpah dan terapung-apung di permukaan laut.
Sedangkan kedua awak boat tersebut berhasil selamat setelah berenang hampir 3 jam lebih dengan ombak tinggi dan angin kencang.
Kecelakaan ini diduga penyebabnya memang karena faktor cuaca. Banda Aceh memang dilanda hujan lebat dan suasana muara pelabuhan memang dalam kondisi gelombang yang mengayun kencang yang menyebabkan boat menjadi tidak seimbang
Boat yang dibawa dua nelayan tersebut mengangkut elpiji milik PT Ratu Mulia Jaya dan PT Gas Aneuk Meugah Sabang.
Laporan Kejadian adalah Korban boat tenggelam 2 mil atau 3,2 km dari lampulo Banda Aceh pada hari Jumat, 15 September 2017. Waktu Kejadian jam 08.00 WIB.
Status musibah adalah Boat pembawa LPG tenggelam diperairan lampulo. Lokasi 2 mil dari lampulo Banda aceh.
Kronologis Kejadian adalah sebagai berikut: Boat atas nama Pangeran Aceh yang berangkat dari lampulo Banda Aceh menuju Sabang sekitar 2 mil dari lampulo kemudian terhempas ombak besar dan angin tiba-tiba air masuk kedalam boat dan tenggelam.
Kondisi boat tersebut tenggelam total. Kondisi korban dari TKP ke bibir pantai Syiah Kuala dengan  berenang lebih kurang 3 jam ke bibir pantai. Kondisi kapal yang berisikan tabung berjumlah 120 tabung.
lalu korban dibawa oleh tim SAR dan masyarakat ke tempat singgah dibenggkel mufakat samping Pol Airut. Korban dibawa ke bengkel mufakat lampulo samping Pol Airut  dan dilakukan penanganan pertolongan pertama kemudian dirujuk ke RSUDZA.
Data Korban yang selamat adalah Muhammad Ali (Pawang) umur 53 tahun dari Lamtandok Darul kamal Aceh Besar dan Dedi Syahputra (abk) umur 41 tahun dari lampulo Banda Aceh.
Terkait cuaca buruk maka kapal ferry KMP BRR tidak beroperasi pada sore hari sehubungan dengan tingginya gelombang laut di perairan Sabang-Banda Aceh menyusul angin kencang disertai hujan deras yang menerpa kawasan itu sejak subuh hingga siang.
Para penumpang selanjutnya diangkaut dengan kapal cepat Trip I KM Express Bahari 8B berangkat pukul 08.00 WIB dan trip II KM Express Bahari 2F berangkat pukul 14.30 WIB.