JAKARTA-Independent, Penduduk dunia terus bertambah dan menurut data pada Juli 2015 ada 7,324,782,225 jiwa atau bertambah 1.1182% dari tahun sebelumnya yang diperkirakan sebesar 7,243,784,121 jiwa.
Data ini berdasarkan hasil laporan dari Divisi Kependudukan Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang prospek penduduk dunia yang memperkirakan jumlah penduduk dunia dengan metode medium fertility mengingat adalah tidak mungkin menghitung penduduk dunia secara tepat dalam suatu periode tertentu.
Benua Asia menjadi benua dengan penduduk terbanyak, sedangkan benua Australia dan Oseania menjadi benua dengan penduduk tersedikit. Indonesia sendiri diperkirakan mempunyai penduduk sebesar 255,708,785 pada tanggal 1 Juli 2015.
Di dunia ini ada beberapa negara dengan penduduk terbesar di dunia seperti:
1. China penduduknya 1,401,586,609 atau 19.13%
2. India penduduknya 1,282,390,303 atau 17.51%
3. Amerika Serikat penduduknya 325,127,634 atau 4.44%
4. Indonesia penduduknya 255,708,785 atau 3.49%
Untuk menekan angka laju kelahiran maka perlunya suatu program khusus atau di Indonesia dikenal dengan program KB (keluarga berencana). Dua orang anak cukup. beberapa waktu yang lalu BKKBN pusat bekerja sama dengan BKKBN daerah dan kantor Gubernur Aceh mengadakan acara," Sosialisasi dan konsultasi pelaksanaan Anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) sub bidang keluarga berencana (KB) tahun 2017."
Acara sosialisasi DAK KB 2017 mengambil tempat di Hermes Palace Hotel, sejak tanggal 1-3 Maret 2017. Acara pembukaaan dilaksanakan pada Rabu malam, 1 Maret 2017. Diawali dengan makan malam, pembukaan, tarian selamat datang (Ranup Lampuan), kalam Ilahi, shalawat Badar, Lagu Indonesia Raya, laporan dari kepala BKKBN, lagu mars KB, sambutan Gubernur Aceh, arahan dan pembukaan oleh Sestama BKKBN RI, pagelaran tari saman, doa dan ramah tamah.
Peran DAK 2017 begitu penting untuk daerah. Panitia BKKBN regional I mengambil thema,"Kita Tingkatkan Sinergitas Pembiayaan Pusat dan Daerah dalam Mendukung Program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK).”
Pemerintah pusat menggelontorkan anggaran DAK Sub Bidang KB sebesar Rp 793.893.500.000. Dana tersebut dibagi untuk DAK Fisik sebesar Rp 501.093.500.000 dan DAK non-Fisik Rp 292.800.000.000. Setiap tahun anggaran tersebut terus meningkat.
BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional) sangat dibutuhkan untuk mendorong agar perencanaan itu berjalan dengan baik dan sesuai dengan program yang diharapkan berjalan secara nasional.
Program prioritas nasional tersebut adalah penerapan Nawacita butir ke-5, yaitu meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia. Ini adalah satu upaya yang dilakukan adalah penguatan Program Keluarga Berencana melalui peningkatan sarana pelayanan Komunikasi, Informasi dan edukasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H