Mohon tunggu...
Rachmad Yuliadi Nasir
Rachmad Yuliadi Nasir Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis Independent

Rachmad Yuliadi Nasir, Jurnalis Independent, WA 0888.7211.300 Sang Traveller Twitter:@rachmadyuliadi, Email: puspiatur@gmail.com, FB/tragedi.gurita dan FB/puspiatur.aceh

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Mengenang Tragedi 21 Tahun Tenggelamnya KMP Gurita

19 Januari 2017   14:20 Diperbarui: 19 Januari 2017   15:10 413
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

JAKARTA-Independent, Hari yang bersejarah kembali hadir. Tanggal 19 Januari adalah tanggal kramat bagi setiap warga Sabang dan sekitarnya. Karena pada hari Jumat, 19 Januari 1996, jam 20:30 WIB, telah terjadi peristiwa tenggelamnya kapal ferry KMP Gurita di teluk Balohan Sabang.

Hari ini, Kamis 19 Januari 2017, tepat kenangan pahit itu terulang kembali. Kapten KMP BRR Muhammad Noer sebelumnya memberitahukan kepada seluruh penumpang yang ingin memperingati peristiwa tenggelamnya kapal ferry KMP Gurita yang ke-21 tahun, agar naik ke ruang nahkoda.

Disini Kapal Ferry KMP BRR melakukan doa bersama yang diikuti keluarga korban KMP Gurita, ABK, Jurnalis dan para penumpang lainnya termasuk orang-orang yang selamat.

KMP BRR berangkat dari pelabuhan Balohan Sabang tepat jam 08:00 WIB. Setelah melakukan pelayaran selama 23 menit hingga posisi KMP Gurita tenggelam maka Kapten kapal ferry KMP BRR Muhammad Noer memerintahkan kepada juru mudi Amirrudin untuk melakukan putaran kapal ferry KMP BRR sebanyak tiga kali putaran.

Kegiatan ini menarik perhatian para penumpang karena peristiwa kapal ferry KMP BRR melakukan putaran kapal sebanyak tiga kali putaran hanya terjadi setahun sekali yaitu setiap tanggal 19 Januari.

Cuaca cukup cerah sekali, padahal saat subuh sempat turun hujan dan langit sedikit mendung. Ketika KMP BRR berangkat cuaca sedikit demi sedikit mulai terlihat cerah. Matahari bersinar dengan sempurna. laut terlihat tenang sekali, tidak ada angin.

Selanjutnya diadakan zikir dan doa bersama. Acara di ruang nahkoda diikuti oleh 30 orang selain itu para penumpang mengikuti doa bersama via speaker kapal di tempatnya masing-masing.

KMP Gurita tenggelam bersama 284 orang yang hilang selama-lamanya. Padahal di daftar manifest ditulias ada 210 orang penumpang, ternyata ada 378 orang penumpang yang ikut kapal KMP Gurita.

Hasil resmi penyelidikan, kapal ferry KMP Gurita disebutkan bahwa ada 40 orang selamat, 54 orang dinyatakan meninggal dunia dari 378 orang penumpangnya. KMP Gurita juga mengangkut 50 ton barang, 12 kendaraan roda empat serta 16 roda dua.

Para penumpang yang hilang untuk selama-lamanya antara lain: kedua orang tua saya, DRS.M.Nasir, Asisten II Walikota Sabang bersama istri. Kapolres Sabang Rachmat Semedi bersama istri dan kedua anaknya. Sedangkan penumpang yang ditemukan telah meninggal dunia antara lain yaitu: kapten kapal KMP Gurita Zaini Djambek dan istri Sekda Sabang Mulyani.

Pada "H-1" yaitu Rabu, 18 Januari 2017, Kapolres Sabang AKBP Slamet Wahyudi juga turut serta berangkat dari Banda Aceh menumpang kapal KMP BRR. Peristiwa 21 tahun tenggelamnya kapal ferry KMP Gurita begitu "terasa." 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun