Mohon tunggu...
Rachmad Yuliadi Nasir
Rachmad Yuliadi Nasir Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis Independent

Rachmad Yuliadi Nasir, Jurnalis Independent, WA 0888.7211.300 Sang Traveller Twitter:@rachmadyuliadi, Email: puspiatur@gmail.com, FB/tragedi.gurita dan FB/puspiatur.aceh

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Pelaku Usaha Aceh Siap Terapkan Konsep Wisata Halal

6 September 2016   09:58 Diperbarui: 6 September 2016   10:17 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosialisasi konsep wisata halal di Banda Aceh

JAKARTA,Independent-Berbicara Syariat Islam tentu saja tidak terlepas dengan persoalan halal dan haram. Aceh yang telah menerapkan Syariat Islam dituntut untuk memberi kepuasan kepada segenap masyarakat dengan konsep halal.

Apalagi sekarang sudah berkembang destinasi halal atau wisata halal. Dalam penerapan konsep wisata halal ini maka pemko Banda Aceh telah mengeluarkan peraturan khusus No.17/2016 tentang wisata halal.

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Banda Aceh juga turun tangan langsung memberikan penyuluhan dengan mengundang 60 orang pelaku usaha restoran hotel, rumah makan, cafe dan kedai kopi di Banda Aceh dalam acara sosialisasi peningkatan kapasitas di salah satu Hotel di banda Aceh, Senin 5 September 2016.

“Banda Aceh dan Aceh telah ditetapkan sebagai destinasi wisata halal. Karenanya partisipasi masyarakat sangat penting untuk terwujudnya destinasi halal dan sertifikasi halal di Kota Banda Aceh," ujar Zainal Arifin Kepala Bidang Pembinaan dan pengawasan Disbudpar Kota Banda Aceh.

Hal terpenting adalah sosialisasi digelar untuk membangun hubungan silaturrahmi diantara pelaku usaha kuliner, baik restoran hotel maupun kedai kopi dan rumah makan yang merupakan ujung tombak dalam membangun dan mewujudkan kuliner halal dengan pemerintah kota Banda Aceh.

Acara wisata halal ini bertemakan," Dengan Sosialisasi, Kita Percepat Terwujudnya Sertifikasi Halal Bagi Pengusaha Restoran, Rumah Makan, Cafe dan Kedai Kopi Menuju Wisata Halal Kota Banda Aceh."

Dari ribuan daftar nominasi pelaku usaha maka panitia hanya memilih khusus 60 peserta yaitu 20 dari restoran hotel, sisanya 40 orang lagi dari unsur pengusaha rumah makan dan cafe serta pengusaha kedai kopi.

Wisata dan sertifikasi halal dewasa ini merupakan kebutuhan dunia. Wisata tidak bisa dipisahkan dengan kuliner, dan kuliner yang halal bisa dinikmati oleh semua agama.

Peluang Bisnis  wisata halal bisa lebih besar ketika wisata tersebut dan kulinernya benar-benar bisa dipastikan halal dan bersertifikasi. Di negara-negara maju yang penduduknya minoritas muslim juga sudah menerapkan wisata halal karena mereka tahu wisata merupakan bisnis besar dan penyumbang pendapatan Negara.

Negara non Islam sudah mulai menerapkan wisata halal untuk itulah diharapkan mayoritas penduduk muslim di Indonesia dan Aceh khususnya dapat  menangkap peluang ini. 

Yang terpenting adalah komitmen bersama para pelaku usaha untuk menerapkan konsep wisata halal serta menyempurnakan sesuai standar kehalalan sehingga usaha wisata halal Aceh nantinya bisa memberi kenyamanan kepada wisatawan.

Para pelaku usaha wisata halal juga disarankan oleh MPU Aceh (MUI) agar segera mengurus sertifikat halal, karena saat ini MPU Aceh masih memberi gratis pengurusan sertifikat berlogo halal.

Jangan memberi logo halal di restoran dan tempat usaha lainnya seperti dalam kemasan bila belum mengurus sertifikat halal dari MPU, itu namanya kebohongan publik. 

Dalam konsep wisata halal dituntut keutamaan dalam kebersihan dan tersedianya sarana ibadah bagi setiap pengunjung.

Penerapan konsep wisata halal maka setiap pelaku usaha juga dituntut mengembangkan ide kreativitas untuk meningkatkan nilai tambah dalam memperoleh keuntungan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun