Mohon tunggu...
Rachmad Yuliadi Nasir
Rachmad Yuliadi Nasir Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis Independent

Rachmad Yuliadi Nasir, Jurnalis Independent, WA 0888.7211.300 Sang Traveller Twitter:@rachmadyuliadi, Email: puspiatur@gmail.com, FB/tragedi.gurita dan FB/puspiatur.aceh

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Peringatan Kemerdekaan Indonesia ke-71 Tahun di Ibukota Provinsi Aceh

25 Agustus 2016   10:17 Diperbarui: 25 Agustus 2016   10:36 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

JAKARTA-Independent, Bangsa Indonesia baru saja merayakan hari kemerdekaannya yang ke-71 tahun pada hari Rabu, 17 Agustus 2016. Peringatan detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia di ibukota Provinsi Aceh di pusatkan di kawasan lapangan Blang Padang Banda Aceh.

Para peserta upacara mengambil tempat disisi depan Pendopo Walikota Banda Aceh. Sedangkan panggung utama para undangan bertempat di tengah-tengah lapangan Blang Padang. Pembacaan Teks Proklamasi oleh Ketua DPRA, Tgk. Muharuddin dan Doa oleh Kakanwil Kemenag Aceh, Drs.HM.Daud Pakeh.

Peringatan detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia di Banda Aceh dipimpin oleh Gubernur Aceh, Zaini Abdullah. Upacara kali ini keadaan cuaca cukup cerah. Masyarakat sangat antusias menyaksikan upacara Kemerdekaaan Indonesia ke-71 tahun.

Di Banda Aceh acara juga diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Quran, sari tilawah, shalawat badar, hening cipta dan pengibaran sang saka merah putih oleh 70 orang siswa-siswi SMA se-Aceh dalam pasukan pengibaran bendera pusaka (paskibraka). Mereka dilatih selama sebulan penuh.

Para pembawa baki bendera adalah Kana Dea Phonna, Siswi SMA Negeri Unggul Harapan Persada Aceh Barat Daya pada upacara penaikan bendera dan Rizka Yollanda, Siswi SMA Negeri 1 Banda Aceh pada upacara penurunan bendera sore hari.

Penetapan kedua pembawa baki bendera ini berdasarkan pengumuman panitia pada Pengukuhkan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Provinsi Aceh Tahun 2016, oleh Gubernur Aceh, Zaini Abdullah di Anjong Mon Mata, Selasa 16 Agustus 2016. Sedangkan Cut Aura Maghfirah Putri, anggota paskibraka asal Aceh, ditunjuk menjadi pembawa baki saat upacara penurunan bendera Merah Putih di Istana Merdeka Jakarta.

Di lapangan Blang Padang juga terlihat satu buah drone yang sedang mengambil gambar tiba-tiba terjatuh. Saat pasukan sedang menaikan bendera, drone tersebut masih mengudara. Akan tetapi sesudah pengibaran bendera selesai dilaksanakan dan dilakukan pengikatan tali bendera ke tiang, tiba-tiba saja drone tersebut terjatuh.

Beberapa tamu penting terlihat di panggung utama seperti mantan Gubernur Aceh Irwandi Yusuf bersama istri yang sedang duduk di kursi DPRA. Mantan Gubernur Aceh Irwandi Yusuf kali ini menjadi pusat perhatian para wartawan karena akan maju lagi dalam pemilihan Gubernur Aceh pada tanggal 15 Februari 2016. Sejumlah dukungan dari Parpol sudah terlihat, nanti secara resmi akan mendaftar di KIP Aceh.

Wakil Gubernur Aceh dan Wali Nanggroe tidak terlihat di lapangan upacara. Mantan Gubernur Aceh Syamsuddin Mahmud juga tidak hadir mungkin masih di Jakarta. Para kandidat calon Gubernur Aceh lainnya seperti mantan Gubernur Aceh Abdullah puteh dan Tarmizi Karim berhalangan hadir. Hadir juga para veteran pejuang kemerdekaan RI.

Pasca upacara detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia di lapangan Blang Padang maka mantan Gubernur Aceh Irwandi Yusuf menjadi pusat perhatian tamu dan wartawan. Mereka sibuk berfoto bersama.

Selanjutnya adalah acara resepsi di anjong mon mata yaitu acara Temu-Ramah dengan Keluarga Pahlawan dan Pejuang Kemerdekaan dalam rangka Peringatan HUT RI ke-71. Sejumlah PNS mendapat penghargaan Tanda Kehormatan Satya Lancana Presiden RI untuk kategori pengabdian 30, 20 dan 10 tahun.

Spirit dan peran perjuangan pahlawan di masa lalu dalam memperjuangkan kemerdekaan RI harus menjadi teladan bagi kehidupan masyarakat, terutama di Aceh yang dikenal sebagai daerah yang memiliki banyak para pahlawan nasional. 

Betapa tingginya harga diri masyarakat Aceh yang tidak rela tanah airnya dikuasai bangsa lain, dan keberadaan pahlawan menunjukkan bahwa bangsa itu punya harga diri, punya semangat kebersamaan yang tinggi, serta punya kemauan untuk maju.

Dalam sejarah ketika semua wilayah nusantara nyaris dikuasai Belanda, hanya Aceh yang masih berdiri tegak untuk meneruskan perlawanan anak bangsa demi kemerdekaan negeri ini. Tidak ada sejengkalpun tanah Aceh yang aman bagi penjajah.

Dalam upaya mengenang para pejuang Aceh yang syahid demi mempertahankan harga diri bangsa maka perlu sekali mengenang jasa para pahlawan dan menjadikan spirit mereka dalam memperjuangkan kemerdekaan sebagai teladan dalam membangun bangsa ke depan.

Semangat kepahlawanan itu sejatinya mampu memberi kekuatan bagi kita untuk menyelesaikan beragam masalah yang kita hadapi saat ini, seperti kemiskinan, kebodohan, pengangguran, masalah lingkungan, korupsi, dan berbagai kasus yang mengancam pudarnya nasionalisme Indonesia. Sesungguhnya inilah makna penting di balik peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan yang selalu kita rayakan setiap 17 Agustus.

Pada sore harinya dilakukan upacara penurunan bendera di lapangan Blang Padang, Banda Aceh. Pada jam 17:00 WIB-17:30 WIB terjadi hujan lebat. Seluruh peserta upacara terpaksa berteduh di sejumlah komplek perumahan pejabat Forkompinda yang berjejer di sepanjang lapangan Blang Padang. Angin kencang juga menerpa panggung utama. Terlihat sejumlah kursi menjadi basah.

Penurunan bendera kali ini kurang meriah, tamu undangan yang hadir hanya sepertiga dari tamu undangan pagi hari. Tidak terlihat Gubernur/Wakil Gubernur Aceh serta para mantan Gubernur Aceh yang hadir. Upacara sore dilanjutkan setelah hujan mulai reda dan dipimpin langsung oleh Walikota Banda Aceh, Illiza Saaduddin Djamal.

Kemerdekaan ini harus kita jaga bersama, dan mengisinya dengan aktivitas yang positif. Mari kita terus berjuang guna menggapai kehidupan bahagia di dunia dan akhirat. Jaga soliditas dan jati diri kita sebagai bangsa yang berakhlakul karimah.

Pawai budaya peringatan Kemerdekaan Indonesia ke-71 tahun dilakukan pada tanggal 18 Agustus 2016 dan diikuti oleh sejumlah siswa-siswi dari SD, SLTP dan SLTA serta puluhan mobil hias. Para peserta mengelilingi sejumlah ruas utama jalanan ibukota Provinsi Aceh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun