Mohon tunggu...
Rachmad Yuliadi Nasir
Rachmad Yuliadi Nasir Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis Independent

Rachmad Yuliadi Nasir, Jurnalis Independent, WA 0888.7211.300 Sang Traveller Twitter:@rachmadyuliadi, Email: puspiatur@gmail.com, FB/tragedi.gurita dan FB/puspiatur.aceh

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Peringatan Kemerdekaan Indonesia ke-71 Tahun di Ibukota Provinsi Aceh

25 Agustus 2016   10:17 Diperbarui: 25 Agustus 2016   10:36 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Upacara detik-detik Kemerdekaan Indonesia ke-71 Tahun di Banda Aceh

Spirit dan peran perjuangan pahlawan di masa lalu dalam memperjuangkan kemerdekaan RI harus menjadi teladan bagi kehidupan masyarakat, terutama di Aceh yang dikenal sebagai daerah yang memiliki banyak para pahlawan nasional. 

Betapa tingginya harga diri masyarakat Aceh yang tidak rela tanah airnya dikuasai bangsa lain, dan keberadaan pahlawan menunjukkan bahwa bangsa itu punya harga diri, punya semangat kebersamaan yang tinggi, serta punya kemauan untuk maju.

Dalam sejarah ketika semua wilayah nusantara nyaris dikuasai Belanda, hanya Aceh yang masih berdiri tegak untuk meneruskan perlawanan anak bangsa demi kemerdekaan negeri ini. Tidak ada sejengkalpun tanah Aceh yang aman bagi penjajah.

Dalam upaya mengenang para pejuang Aceh yang syahid demi mempertahankan harga diri bangsa maka perlu sekali mengenang jasa para pahlawan dan menjadikan spirit mereka dalam memperjuangkan kemerdekaan sebagai teladan dalam membangun bangsa ke depan.

Semangat kepahlawanan itu sejatinya mampu memberi kekuatan bagi kita untuk menyelesaikan beragam masalah yang kita hadapi saat ini, seperti kemiskinan, kebodohan, pengangguran, masalah lingkungan, korupsi, dan berbagai kasus yang mengancam pudarnya nasionalisme Indonesia. Sesungguhnya inilah makna penting di balik peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan yang selalu kita rayakan setiap 17 Agustus.

Pada sore harinya dilakukan upacara penurunan bendera di lapangan Blang Padang, Banda Aceh. Pada jam 17:00 WIB-17:30 WIB terjadi hujan lebat. Seluruh peserta upacara terpaksa berteduh di sejumlah komplek perumahan pejabat Forkompinda yang berjejer di sepanjang lapangan Blang Padang. Angin kencang juga menerpa panggung utama. Terlihat sejumlah kursi menjadi basah.

Penurunan bendera kali ini kurang meriah, tamu undangan yang hadir hanya sepertiga dari tamu undangan pagi hari. Tidak terlihat Gubernur/Wakil Gubernur Aceh serta para mantan Gubernur Aceh yang hadir. Upacara sore dilanjutkan setelah hujan mulai reda dan dipimpin langsung oleh Walikota Banda Aceh, Illiza Saaduddin Djamal.

Kemerdekaan ini harus kita jaga bersama, dan mengisinya dengan aktivitas yang positif. Mari kita terus berjuang guna menggapai kehidupan bahagia di dunia dan akhirat. Jaga soliditas dan jati diri kita sebagai bangsa yang berakhlakul karimah.

Pawai budaya peringatan Kemerdekaan Indonesia ke-71 tahun dilakukan pada tanggal 18 Agustus 2016 dan diikuti oleh sejumlah siswa-siswi dari SD, SLTP dan SLTA serta puluhan mobil hias. Para peserta mengelilingi sejumlah ruas utama jalanan ibukota Provinsi Aceh.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun