Mohon tunggu...
Rachmad Yuliadi Nasir
Rachmad Yuliadi Nasir Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis Independent

Rachmad Yuliadi Nasir, Jurnalis Independent, WA 0888.7211.300 Sang Traveller Twitter:@rachmadyuliadi, Email: puspiatur@gmail.com, FB/tragedi.gurita dan FB/puspiatur.aceh

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Alif Media bukan Media

20 Agustus 2016   14:19 Diperbarui: 20 Agustus 2016   14:49 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
AJI-Wartawan Independen

JAKARTA-Independent, Beberapa waktu yang lalu terdengar khabar kurang sedap dari Alif media terkait liputan jurnalis. Alif media adalah sebuah jasa rekaman untuk video dan sejenisnya. Alif media bukanlah wartawan/jurnalis dan kantornya terletak di depan kantor Agraria/BPN Lamyong, juga mengurus doorsmeer.

Dahulu terlihat salah seorang pimpinan Alif media (Hendra) sering datang di acara pengajian rutin KWPSI (Kaukus Wartawan Peduli Syariat Islam) dan merekam acara dengan handycam. Disitulah baru saya kenal mereka menyebut Alif media jasa rekaman.

Komisi Independen Pemilihan (KIP) Kota Banda Aceh telah membuat acara"Sosialisasi Pemantapan: Penyerahan Dukungan Bakal Pasangan Calon Perorangan Walikota dan Wakil Walikota Banda Aceh Tahun 2017," di aula KIP Kota Banda Aceh, Selasa, 2 Agustus 2016.

Beberapa orang calon Walikota Independen datang untuk bertemu dengan anggota Komisi Independen Pemilihan (KIP) Kota Banda Aceh. Salah satu calon Walikota Independen adalah Umar R. Ternyata Alif media (Hendra) ini adalah tim sukses calon Walikota Independen Umar R sebagai tenaga IT.

Dalam acara"Sosialisasi Pemantapan: Penyerahan Dukungan Bakal Pasangan Calon Perorangan Walikota dan Wakil Walikota Banda Aceh Tahun 2017," di aula KIP Kota BandaAceh, tidak terlihat Calon Wakil Walikota dari pasangan Umar R.

Setelah istirahat sejenak, ketika mau ambil air wudhu untuk shalat Ashar, saya bertemu dengan Umar R, calon Walikota Independen. " Siapa calon Wakil Walikotanya, kok belum ada," tanya saya kepada Umar R.

"Bagaimana kalau calon Wakil Walikota Banda Aceh saya pilih Anda (Rachmad) saja,"ujar Umar R. 

"Wah...Jangan saya, orang lain saja, coba pilih Teuku Z, pasti pas orangnya,"ujar saya kepada Umar R.

Dimana Umar R adalah sama-sama juga anggota pengajian rutin dari KWPSI  dan pimpinan dari persatuan dayah-dayah. Dia mengklaim telah didukung oleh 5.000 orang asal dayah-dayah.

Setelah shalat Ashar, Umar R tidak masuk ruang aula Komisi Independen Pemilihan (KIP) Kota Banda Aceh tetapi langsung pulang. Didalam ada beberapa orang KIP, serta orang-orang tim sukses calon Walikota Independen.

Orang-orang Komisi Independen Pemilihan (KIP) Kota Banda Aceh mulai memperagakan cara memasukan data para pendukung kandidat ke dalam komputer laptop.

Hanya ada 3 tim sukses yang bekerja dalam memasukan data pendukung kandidat. Sedangkan tim IT Umar R yaitu Alif media ini duduk-duduk saja tidak ada datanya. "Mengapa tidak ada output," tanya saya kepada Alif media. "Kami tidak bawa data-data yang diminta KIP." ujar Hendra Alif media.

"Calon Walikota Independen Umar R, tidak ada wakilnya, tadi ada Umar R, shalat Ashar bersama dan sekarang sudah pulang,"ujar saya kepada Alif media. "Siapa calon Walikota Banda Aceh yang anda dukung dan pilih dalam pilkada,"tanya Alif media kepada saya.

"Rahasia dan tergantung visi misinya dan saya tidak akan pilih kalian,"ujar Saya. "Pilih saja kami (sebagai Walikota Banda Aceh)," ujar Alif media. "Saya tidak akan pilih, kalian kerja dalam masukan data saja tidak beres, calon Wakil Walikota tidak ada, bagaimana mau menang,"ujar saya kepada Alif media.

Suruh kirim foto acara "Sosialisasi Pemantapan: Penyerahan Dukungan Bakal Pasangan Calon Perorangan Walikota dan Wakil Walikota Banda Aceh Tahun 2017," juga tidak dikirimnya via email yang sudah saya tulis di dalam HP Alif media.

"Anda tidak mau berteman dengan kami, nomor Hpnya kok kosong,"ujar Alif media. "Udah email saja lebih praktis, coba tes emailnya,"ujar saya. Ternyata alamat nama-nama teman di HPnya langsung ditutup.

Beberapa hari kemudian tersebar diranah maya "Dia (Rachmad) bukan media/jurnalis," dan betul akhirnya Umar R tidak maju sebagai calon Walikota Banda Aceh dan bergabung dengan pasangan Adnan B dan Umar R sebagai calon Wakil Walikota Banda Aceh.

Dalam pendaftaran di KIP pasangan A-U dikembalikoan oleh KIP karena datanya tidak cukup, tim verifikasi menemukan sejumlah berkas belum memenuhi syarat. Mereka mengaku mempunyai fotokopi KTP 7.500 lembar, dari hasil verifikasi berkas yang diserahkan belum cukup dari batas minimal.

Data lainnya ada soft copy 8.091 lembar,  hard copy 2.607 lembar dan lampiran 2.719 lembar. Hal ini tidak memenuhi syarat dari KIP Banda Aceh yaitu harus ada foto copy KTP 7.086 lembar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun