Mohon tunggu...
Rachmad Yuliadi Nasir
Rachmad Yuliadi Nasir Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis Independent

Rachmad Yuliadi Nasir, Jurnalis Independent, WA 0888.7211.300 Sang Traveller Twitter:@rachmadyuliadi, Email: puspiatur@gmail.com, FB/tragedi.gurita dan FB/puspiatur.aceh

Selanjutnya

Tutup

Politik

Riak-riak Peringatan 11 Tahun MoU Helsinki

15 Agustus 2016   15:47 Diperbarui: 15 Agustus 2016   18:07 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Acara puncak peringatan 11 Tahun MoU Helsinki diisi dengan pemutaran film kilas balik sejarah perdamaian Aceh, "Merajut perdamaian Aceh." lagu Indonesia raya, Shalawat Badar, tidak ada acara hening cipta untuk para korban konflik yang gugur.

Segenap unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Aceh duduk dibarisan depan tenda utama. Terlihat Gubernur Aceh, Wali Nanggroe, Walikota Banda Aceh, Kadis Budpar Aceh serta undangan lainnya.

Kalangan NGO dan perwakilan negara asing juga tidak terlihat dan upacara kali ini dipenuhi dengan warna putih-putih. Wakil Gubernur Aceh tidak kelihatan hadir ditempat acara mungkin lagi sibuk dengan acara lainnya.

Sambutan Wali Nanggroe Aceh tentang sejarah perdamaian Aceh sempat terhenti selama 15 menit, hujan deras tiba-tiba turun dari langit. Pidato dihentikan sesaat dan podium harus dipindahkan beberapa meter kebelakang. Para jurnalis foto yang berada disisi kanan-kiri panggung utama serta merta berlarian masuk tenda utama agar tidak basah kuyup.

Gubernur Aceh dalam sambutannya mengatakan ,"Agar segenap masyarakat menjaga perdamaian, pilkada agar berjalan aman serta tidak ada intimidasi dan paksaan dari calon kandidat yang akan bertarung, yang menang mari kita dukung bersama asal dilakukan dengan jujur."

Setelah 11 tahun perdamaian Aceh semua pihak harus memastikan masyarakat benar-benar telah merasa damai. Damai itu adalah sejahtera dan aman. Soal kesejahteraan ada beberapa yang menjadi tugas besar untuk mewujudkan ini. 

Dari sisi pendidikan, banyak orang yang tidak mudah mengakses pendidikan, kita harapkan ke depan lebih bagus lagi ada pemerataan. Setelah damai banyak dana yang masuk ke Aceh akan tetapi Aceh berada di posisi ke tujuh daerah termiskin di Indonesia dan posisi kedua pengangguran tertinggi.

Masyarakat Aceh agar bersyukur kepada Allah SWT atas tercapainya perdamaian Aceh pasca penandatanganan damai di Helsinki pada 15 Agustus 2005 silam. Masyarakat Aceh juga harus memperbanyak zikir dan bershalawat kepada Rasul agar mendapatkan pertolongan dari Allah SWT dalam segala hal. Masyarakat Aceh agar tidak saling adu domba sehingga terjadi perpecahan antar sesama. Mari kita jaga perdamaian ini dengan kebersamaan.

Perjanjian damai sudah dilakukan dan diraih dengan susah payah. Tidak sedikit korban yang jatuh pada masa konflik hingga terwujudnya perdamaian. Jangan sia-siakan sekecil apa pun pengorbanan tersebut. 

Mari kita isi perdamaian ini dengan sungguh-sungguh, bersama membangun Aceh, sehingga menjadi negeri yang makmur dan sejahtera dalam lindungan Allah SWT.

Acara peringatan 11 Tahun MoU Helsinki juga dilakukan pelepasan merpati oleh segenap unsur Forkopimda. Panitia menyediakan 3 buah kandang burung merpati yang masing-masing berisi 10 ekor merpati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun