Mohon tunggu...
Rachmad Yuliadi Nasir
Rachmad Yuliadi Nasir Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis Independent

Rachmad Yuliadi Nasir, Jurnalis Independent, WA 0888.7211.300 Sang Traveller Twitter:@rachmadyuliadi, Email: puspiatur@gmail.com, FB/tragedi.gurita dan FB/puspiatur.aceh

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Pengamalan Ilmu dalam Islam

17 Mei 2016   15:45 Diperbarui: 17 Mei 2016   15:49 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

JAKARTA-Independent,Sesungguhnya orang yang berilmu tidak sama dengan orang yang tidak punya ilmu. Bila kita punya harta maka kita yang harus menjaga harta kita sedangkan dengan ilmu maka ilmu itu yang akan menjaga kita.

Dalam pengajian rutin KWPSI (Kaukus Wartawan Peduli Syariat Islam) diketahui bahwa Allah SWT akan mengangkat derajat seseorang dengan ilmu,Allah SWT menurunkan kitab-Nya dengan ilmu, para Nabi dan Rasul diperintahkan untuk mendakwahkan agama-Nya dengan ilmu.

Janganlah seseorang mempelajari ilmu agama dengan niat dan tujuan untuk berdebat, berbangga-banggaan, dan pamer atau riya dengan ilmunya itu tidak bijaksana. Dalam menuntut ilmu, setiap pribadi muslim harus menghindari niat buruk dan tujuan tercela untuk popularitas dunia, tapi harus kita niatkan karena Allah ‎semata agar tercapai kelezatan ilmu.

Apa saja yang harus kita perhatikan dalam menuntut ilmu itu. Dalam menuntut ilmu perlu memperbaiki niat. Niat pada asalnya mempunyai arti kehendak. Kemudian niat pada umumnya diartikan sebagai keinginan. Niat kita dalam penuntut ilmu tentunya harus disandarkan kepada kewajiban.

Allah SWT berfirman dalam Alquran: “Apakah akan kami beritahukan kepada kalian tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya?” Yaitu orang-orang yang telah sia-sia amalannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka telah berbuat sebaik-baiknya. (Al-Kahfi: 103-104).

Selanjutnya kita dituntut untuk ikhlas dalam menuntut ilmu. Keikhlasan adalah kunci untuk memperoleh keridhaan Allah SWT dalam menuntut ilmu, tanpa niat ikhlas semua amalan perbuatan yang dilakukan tidak akan memperoleh nilai di hadapan Allah SWT.

Dengan demikian sebelum seorang muslim berangkat mencari ilmu, modal utama yang harus dia miliki adalah niat kuat karena Allah SWT. Niat mencari ilmu untuk meraih ridha-Nya sekaligus mengagungkan risalah-Nya.

Amalkanlah ilmu yang telah dimiliki. Ketika seseorang mempunyai niat yang ikhlas dalam menuntut ilmu tentunya sangat memahami ilmu yang dicari bukan hanya sebatas dimiliki saja akan tetapi mengamalkannya, karena dia yakin bahwa ilmu yang diperolehnya pasti akan ditanya oleh Allah SWT, apakah sudah diamalkan ilmunya atau belum.

Banyak ilmu harus semakin takut kepada Allah SWT. Sebagai buah dari ilmu yang diperolehnya adalah semakin bertambah ilmu nya maka akan semakin takut kepada Allah SWT. Ini adalah buah dari ilmu yang bermanfaat, ilmu yang dicari semata-mata karena mengharap ridha-Nya.

Allah hanya memberikan sedikit saja tentang ilmu pengetahuan kepada manusia, ibarat mencelupkan ujung jari di lautan, dan setetes air itulah ilmu yang Allah berikan kepada manusia.

Allah akan menjamin kesuksesan di dunia dan akhirat bila niatan kita karena-Nya. Sebaliknya semua nilai kebaikan dalam mencari ilmu akan kosong, ketika niat kita bukan karena-Nya. Hanya kebanggaan diri, pujian manusia dan gelar-gelar duniawi saja yang akan diperoleh, sementara di hadapan Allah tidak mempunyai nilai sama sekali. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun