Mohon tunggu...
Indari Mastuti
Indari Mastuti Mohon Tunggu... -

Indari Mastuti merupakan ibu rumah tangga yang "doyan nulis". Meski ibu rumah tangga, Indari sangat menyukai dunia bisnis, kajian perempuan, dan ia sudah menulis lebih dari 50 judul buku serta berprofesi sebagai penulis BIOGRAFI. Indari pada saat ini sukses mengawal dua komunitas perempuan yaitu Ibu-ibu Doyan Nulis yang berjumlah 10.559 orang dan Ibu-Ibu Doyan Bisnis berjumlah 11.475 orang. Selain mengembangkan bisnis serta dua komunitasnya ini, Indari juga tercatat sebagai pengurus di Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) dan pengurus di Indonesia Marketing Association (IMA). Pada tahun 2013, Indari melaunching Sekolah Perempuan, sebuah sekolah yang diperuntukkan bagi ibu rumah tangga. Bisnis dan komunitas yang dikawalnya telah membuat Indari mendapatkan berbagai penghargaan bergengsi di Indonesia, seperti Perempuan Inspiratif Nova (2010), Finalis Kusala Swadaya (2011), Juara 2 Wirausaha Muda Mandiri (2012), Perempuan Terinspiratif Indonesia Majalah Kartini (2012), Finalis Wanita Wirausaha Femina (2012), Juara 3 Kartini Awards (2012), Finalis Kartini Next Generation (2012), 100 Perempuan Pilihan Indonesia Mengubah Dengan Cinta SunLight (2013), Juara I Sekar Womenpreneur (2012), dan SuperWoman Indonesia (2014). Untuk menghubungi Indari bisa melalui email di indari.m@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Era Kebangkitan Blogger Indonesia

26 Januari 2014   09:29 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:27 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya sebetulnya baru saja mengenal sosok perempuan ini melalui email yang datang ke agensi naskah kami. Kemudian kami berbicara melalui skype dan akhirnya bertemu  di darat selang berapa lama.

Pada pertemuan pertama kami saat itu, mulailah saya menyerap energi Mubarika Darmayanti dari obrolannya di dunia IT.

Bagi perempuan muda kelahiran Makassar ini, dunia internet adalah dunia yang amat mendarah daging baginya. Kepiawaiannya dalam memainkan teknologi dunia maya membuatnya cukup dikenal di wilayah penduduk social media, terutama para blogger.

Founder dari digital agency IDBlogNetwork ini bukan hanya dikenal sebagai perempuan yang berbicara tentang sebuah etika yang baik dalam menggunakan internet. Mubarika mengajak semua blogger untuk berpenghasilan besar namun tetap dengan cara yang sehat.

“Tidak mudah membangun pola pikir seperti itu. Sebab saya harus berbenturan dengan sebagian besar orang yang menggadaikan kredibilitasnya demi uang.” Ujarnya.  Namun, ketidakmudahan itu justru membuatnya tertantang. Dan hingga kini, peran beliau tidak bisa dikatakan kecil untuk kebangkitan blogger Indonesia serta komunitas online di Indonesia. Mubarika memadukan kepiawaian dalam IT dengan pergerakan edukasi di dunia maya.

Ibu dari satu anak ini mengaku peran ini diambilnya semata-mata karena kepeduliannya untuk Indonesia. “Indonesia berpotensi besar untuk mendorong perkembangan para pemain di dunia maya, penulis, blogger, serta banyak komponen lainnya dengan cerdas. Hobi ngeblog saya menjadi titik awal ide bisnis di bidang digital agensi ini.”

Dengan menggunakan layanan PpC (Pay Per Click), PpA (Pay Per Action), dan PpP (Pay Per Post) bagi blog yang berkualitas, Mubarika mengatakan blogger bisa menjadi sebuah profesi yang menjanjikan.

Mubarika merupakan jebolan Ilmu Komunikasi Universitas Hasanudin, Makasar pada tahun 1995. Karirnya dimulai di AdMax, Femina Group, Kompas Gramedia dan kemudian menjadi founder IdBlogNetwork di tahun 2010.

Mubarika, sosok perempuan cerdas masa kini!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun