Sejak kelas 1 SMA, saya sudah mulai merasakan asyiknya dapat duit dari kegiatan menulis. Tahun 1996 itu, uang 150 ribu saya dapatkan sebagai pengganti tulisan yang dimuat di majalah Gadis. Sejak itulah saya yakin ada UANG tersembunyi yang bisa didapatkan dengan aktivitas menulis.
Mendapatkan uang! ya, itu motivasi saya terus menulis di awal karir menulis. Apalagi dong yang diharapkan seorang anak SMA yang saat itu memiliki uang saku terbatas sedangkan dia yakin hobi menulis bisa mendapatkan tambahan uang sakunya?
(Bersama ibu Ledya, komisi Pemberdayaan Perempuan DPR RI)
So, saya terus menulis dan menulis.
Kelas 1 SMA menjadi awal karir saya sebagai penulis. Saya menulis tentang apa saja, mulai dari artikel, tips, opini singkat, cerpen, bahkan hanya sekedar kuis. Yang penting NULIS dan dapat duit!
Siapa yang menyangka sebelas tahun kemudian saya malah menjadi PEBISNIS TULISAN? Ya, tahun 2007 menjadi tonggak sejarah karir saya sebagai entrepreneur di bidang penulisan. Awalnya hanya berkecimpung sebagai agensi naskah tapi kini terus bermetamorfosa menjadi bisnis yang sedemikian gurihnya. Bukan tidak pernah merasakan pahit dalam bisnis ini, tetapi karena menulis adalah sebuah nafas keseharian yang saya jalankan selama belasan tahun bahkan menyatu dengan aliran darah, maka rasa pahit berbisnis tulisan tidak mengurangi energi saya untuk berbisnis di bidang ini --- sekali lagi berbisnis tulisan.
Bisnis ini tidak biasa sebab di Indonesia banyak orang meragukan seorang penulis bisa memiliki masa depan cerah melalui keahlian menulisnya. Aaah, ini tidak akan terjadi lagi, bung! Penulis kini sudah bisa menjadikan dirinya pebisnis tulen dengan label WRITERPRENEUR. Sama kerennya bukan dengan entrepreneur yang lainnya? :)
Dengan berbekal pengalaman saya di bidang jasa penulisan, saya semakin giat untuk berbagi pengalaman agar semua orang bisa melanjutkan hobi menulisnya menjadi bisnis yang menghasilkan pendapatan dan semua dilakukan dari rumah.
Saya kemudian ditanya, "Kenapa berbagi resep membangun bisnis tulisan? tidak takut pesaing?" ohohoho, tidak ada persaingan yang abadi kecuali ilmu yang terus dibagi. Sebab dengan semakin berbagi akan semakin membesarlah pengalaman, ilmu, dan rezeki kita. Selain itu, tentu saja saya ingin menabung pahala. Dengan semakin banyak menetaskan pebisnis di bidang tulisan maka semakin banyak sejarah dibukukan, semakin banyak ilmu terbagikan, dan semakin besar pahala mengalir, Insya Allah...
Mari membuka bisnis tidak biasa yaitu membisniskan tulisan Anda atau membangun bisnis dari hobi menulis Anda.