Metode talkshows merupakan sebuah metode tayangan yang menghadirkan narasumber yang dilibatkan dalam pembicaraan terkait tema atau kondisi yang dibahas terkait suatu topik yang menarik. Topik yang menarik dapat disesuaikan dengan materi pembelajaran di kelas, yaitu sub-materi terbentuknya organisasi pergerakan nasional, sumpah pemuda hingga pergerakan wanita pada masa kolonial Belanda. Metode talkshow dapat memunculkan keterampilan komunikasi siswa.
Sebelum maju ke depan siswa mempersiapkan diri dan kelompoknya untuk maju ke depan kelas. Di buatkan scrip acuan untuk dimulainya pelaksanaan kegiatan pembelajaran talkshow sehingga dapat memudahkan dan membagi rekan dalam sekelompok dapat belajar materi,
Tahap pembelajaran yang dilakukan adalah: Pertama Siswa dibagi menjadi enam kelompok, terdiri dari enam orang siswa perkelompok. Kedua Setiap kelompok diberikan satu tema untuk dibahas; a) terbentuknya organisasi pergerakan nasional b). Lahirnya Organisasi keagamaan, c) Partai politik pada masa radikal d). Akhir periode pemerintahan kolonial Belanda e) gerakan perempuan dan pemuda f ) Sumpah Pemuda Ketiga Siswa diminta untuk menyiapkan catatan berisi informasi masing-masing tema yang diberikan terkait kajian buku pergerakan nasional Siswa diminta menghapal informasi dari catatan tersebut. Empat) Siswa bertindak sebagai narasumber. Setiap kelompok memiliki dua jenis peran, yaitu sebagai Host dan Narasumber. Lima) Metode talkshow dilakukan dengan 3 tahapan, yaitu: pembukaan dan perkenalan narasumberoleh pembawa acara, pembahasan dan tanya jawab sesuai tema yang dibimbing oleh pembawa acara dan penutup berupa kesimpulan oleh pembawa acara.
Kegiatan yang dilakukan di depan kelas sebelumnya kelas disiapkan seperti acara talkshow di televisi, yaitu terdapat kursi untuk pembawa acara dan narasumber, serta layar proyektor yang menampilkan profil narasumber. Sejarawan dan Pengamat Sejarah. Pembawa acara mengawali dengan menanyakan kesediaan narasumber untuk dimulainya talkshow. Kemudian pembawa acara mulai memberikan pertanyaan pemancing.
Pertanyaan ini menciptakan suasana yang lebih santai, namun tetap mengarah pada tujuan pembelajaran dan memunculkan keterampilan komunikasi. Saat siswa menjelaskan tentang pengertian pergerakan nasional, maka keterampilan komunikasi yang dapat dinilai berhubungan dengan kemampuan siswa membedakan fakta dan pendapat, serta menyusun komunikasi yang memiliki tujuan.
Sementara itu, kemampuan siswa dalam menanggapi pesan yang disampaikan pembawa acara dalam bentuk selingan termasuk yaitu mampu mengidentifikasi dan menafsirk pesan yang terbuka dan pesan tersirat. Penampilan siswa secara keseluruhan, termasuk volume suara, nada dan artikulasi termasuk kedalam penilaian keterampilan.sumber Silahkan di klik
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H