Aktivitas jalan cepat, bersepeda, naik tangga
Aktivitas rumah tangga dan pekerjaan seperti mencuci mobil, membersihkan jendela rumah, mengepel lantai, memotong rumput dengan alat pemotong, membawa dan menyusun balok
Aktivitas rekreasi dan olahraga menari/dansa, renang gaya dada, tenis lapangan ganda
c. Aktivitas fisik berat (> 6 Met's)
Aktivitas lari, jogging, lompat tali
Aktivitas menimba air, memikul kayu
Aktivitas olahraga pertandingan sepak bola, yudo/karate, tenis lapangan single
Ketika orangtua mau peduli dengan kesehatan anak maka proses implementasi gerakan aktifitas fisik diperlukan dalam mengembangkan kebugaran anak dalam beraktivitas. Anak yang bugar dapat mudah beraktifitas dengan baik dengan lingkungannya dan tampak ceria ketimbang anak yang tidak bugar merasa kesulitas dalam berkaktivitas. Mengembangkan pola hidup sehat merupakan proses kesadaran dari semua komponen anak bangsa.
Kemudian peran sekolah dalam membangun aktivitas fisik dapat dilakukan dengan berbagai ragam kegiatan intra kurikuler, ko kurikuler, dan ekstra kurikuler. Semua guru dapat berperan dengan melakukan aktivitas fisik untuk mengembangkan pola hidup sehat seperti melakukan peregangan dengan bertepuk, menyanyi, berjoged selama 5 menit ataupun ketika membentuk kelompok bisa dengan cara bermain selama 10 menit. Membiasakan anak hidup tanpa menggunakan gawai dibutuhkan ketika dalam kegiatan bersama-sama di sekolah.
Pengembangan Program Aktivitas Fisik di Sekolah untuk memenuhi kebutuhan "Anak Bergerak Aktif-60 menit/hari". Dalam menyiasati permasalahan kurangnya waktu untuk bergerak bagi anak-anak di sekolah, telah dikembangkan oleh Kementerian Kesehatan, Direktorat Kesjaor, beberapa kegiatan berlatih fisik, di sekolah antara lain:
a. Gerak ringan/peregangan/senam ringan sebelum masuk kelas (5-10 menit) Contoh: "Gerak Baris" adalah gerakan yang dirancang dengan koreografi gerak dan musik yang sesuai tujuan kegiatan untuk dilakukan pada saat berbaris sebelum masuk kelas