Mohon tunggu...
Indar Cahyanto
Indar Cahyanto Mohon Tunggu... Guru - Belajar

Belajarlah untuk bergerak dan berkemajuan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pancasila yang Sakti

1 Oktober 2023   20:07 Diperbarui: 1 Oktober 2023   20:31 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Malam itu dikala orang-orang tertidur pulas 

Suara iringan truk mengantar para pasukan tentara 

untuk mengambil para Jendral yang sedang tertidur pulas

Para tentara merengsek masuk  ke dalam rumah Jendra tanpa permisi

Meregang para Jendral nyawa Hidup atau mati 

Malam itu Jakarta 30 september 7 para jendral merenggang nyawa 

Suasana sunyi dan hening malam kota Jakarta

menembaki ruangan seisi rumah  para jendral

Sontak bersimbah darah dirumah para Jendral 

Diambil Paksa oleh pasukan tentara yang tak tau etika

Peluru yang keluar dari selongsong senapan 

Padahal peluru itu berasal dari anggaran negara

Jakarta berkabung dan berduka 

putra terbaik bangsa pulang Ke haribaan Tuhan

Gerakan 30 September mereka menamainya

Dengan dalih mengamankan pengaruh Dewan Jendral

Yang akan melakukan kudeta 

7 Prajurit Hebat negri ini merenggang nyawa 

Ditembak mati hingga tak berdaya

Dimasukkan sumur tua di desa lubang buaya

Ibu Pertiwi berduka kepergian prajurit terbaik milik anak negeri

Pancasila  Tersakiti dengan beberapa ulah anak negeri

Ulah Partai komunis Indonesia yang akan mengganti Pancasila

Mengadakan fitnah dan tipu daya Isu Dewan Jendral di dalam tubuh Tentara Nasional Indonesia

Indonesia berduka 

Pancasila dalam 7 balutan nyawa Kusama bangsa

Tragedi kemanusian yang memakan nyawa sesama anak negri

Pancasila kembali di uji oleh anak negeri

58 tahun silam tragedi ini terjadi

dikenang oleh seluruh negeri

Terjadi pembataian 7 pahlawan revolusi

Pancasila yang sakti

Kau harus tertanam dalam pikiran kehidupan anak negri

Pancasila tak boleh hanya menjadi simbol kepentingan golongan penguasa

Aku Pancasila ada dalam hati sanubari seluruh anak negri

Perbedaan menjadi kemajemukan bhineka tunggal ika

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun