Mohon tunggu...
Indar Cahyanto
Indar Cahyanto Mohon Tunggu... Guru - Belajar

Belajarlah untuk bergerak dan berkemajuan

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Membangun Desa yang Berkemajuan

24 September 2023   03:34 Diperbarui: 4 Oktober 2023   05:35 330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi desa  | Pixabay.com

Sebagai orang yang lahir di kota suasana desa dibutuhkan untuk mencari kebugaran dari penatnya aktivitas yang dilakukan setiap hari. 

Suasana kejenuhan sebagai orang yang kerja kota besar seperti Jakarta dengan ragam dinamika kehidupannya. Pergi ketika matahari belum menampakkan sinarnya dan pulang ketika matahari memasuki peraduannya. Setelah sholat shubuh bergegas bersiap untuk berangkat mencari sesuap nasi demi keluarga tercinta.

Suasana desa yang masih asri dengan udara yang sejuk belum ada polusi udara  ditimbulkan dari asap kendaraan bermotor. Kehangatan dan kekeluargaan yang masih terasa dalam kehidupan yang dijalaninya. Alam desa yang memancarkan suasana aura ketenangan dan jauh dari kebisingan kendaraan bermotor. Bagi kami suasana keheningan desa tak kan dapat terganti dan terbayarkan dengan nuansa apapun.

Ketika ada orang kota hadir ditengah kehidupan desa secara pasti ada keuntungan bagi penduduk desa. Biasanya dia membawa sedikit uang sekedar membagikan kepada sanak saudara yang hidup di desa. 

Kemudian membawa cerita apa yang dilakukannya dikota sepanjang hari. cerita-cerita itu dibagikan ketika berkumpul dan berjumpa sanak family yang sekian lama tak berjumpa. Suasana kehangatan sambil melihat kebun-kebun atau kolam ikan serta nuansa udara desa yang sejuk dan hangat.

Orang kota pasti dalam hatinya ingin ketika masa tuanya kembali ke desa untuk mengolah kebun, sawah, kolam ikan yang dulunya diolah saudaranya. Merasakan mengolah hasil kekayaan alam nusantara yang ada di desa memberikan artikulasi bahwa desa menyimpan berlian yang tak didapatkan di kota.

Pada awalnya kita berasal dari desa karena memang hampir semua keluarga besar kita hidup di desa. Hanya faktor nasib dan keberanian serta tekad orang desa pergi kota untuk merantau dan mengubah nasib. Keberanian tekad dengan bekal semangat pada awalnya mereka melakukan proses urbanisasi dari desa ke kota. Karena faktor ketersediaan lapangan pekerjaan yang kurang memadai di desa kala itu.

Pada saat ini perkembangan desa-desa juga lebih seperti suasana karena perkembangan jaringan internet dan paket data sudah dapat dirasakan tanpa harus terkena rooming. Masyarakat desa dapat dengan mudah mengakses informasi melalui gawai mereka. Proses modernisasi yang telah masuk dalam proses kehidupan mereka dalam perkembangan teknologi maka secara perlahan gaya hidup masyarakat desa pun berubah.

Masyarakat desa yang memiliki hubungan kekeluargaan yang erat dalam memegang suatu tradisi gotong royong menjadi suatu acuan masyarakat itu dapat membangun budaya kemajuan hal ini ada beberapa faktor yang mendukung antara lain. 

Pertama faktor topografi setempat yang memberikan suatu ajang hidup dan suatu bentuk adaptasi kepada penduduk. 

Kedua faktor iklim yang dapat memberikan pengaruh positif maupun negatif terhadap penduduk terutama para petani.

Ketiga faktor bencana alam seperti letusan gunung, gempa bumi dan banjir.

Sebagai tujuan dari proses modernisasi desa yang tengah dialami maka dapat dikemukakan beberapa hal antara lain; pertama, modernisasi dapat memberikan gairah dan semangat hidup baru serta menghilangkan sikap monotonic dari kehidupan di desa, kedua modernisasi desa dapat meningkatkan kesejahteraan sosial ekonomi warga desa sehingga dapat menahan arus urbanisasi. 

Ketiga modernisasi yang berarti suatu usaha meningkatkan bidang pendidikan secara merata. Keempat modernisasi dibidang pengangkutan akan secara berangsur menghilangkan sifat isolasi desa. Kelima modernisasi merupakan tumpuan dari pembangunan teknologi pedesaan dan dalam proses pembangunannya warga desa dapat diikut sertakan

Modernisasi dapat membangun sikap warganya berfikir secara kemajuan dalam mengadopsi informasi yang datang. Masyarakat desa mengalami perubahan dalam pola bersikap dan berperilaku. 

Di antaranya, mental kita masyarakat pada umumnya adalah masyarakat yang baru lepas dari kungkungan, deraan dan pemerkosaan mental dan tekanan-tekanan yang dilakukan orang asing.

(1) Mental feodalistis melahirkan kultur individu memuja dan memuji serta mengagung- agungkan pemimpin. (2) Mental kita lainnya adalah karena hidup berorientasi dunia barat. (3) dan mental kita hidup boros. Pola pemikiran itulah yang mempengaruhi cara pandang masyarakat desa yang tidak berkemajauan. Karena memang unsur-unsur mistis masih melekat pada masyarakat desa.

Struktur masyarakat yang terkecil di Indonesia yang disebut dengan pedesaan luas memiliki beberapa penamaan istilah yakni, desa, dusun, kampung, dan lain sebagainya. 

Di setiap daerah di Indonesia memiliki keunikan tersendiri terkait dengan kehidupan daerah yang kecil dan luas ini. Kata desa atau dusun berasal dari bahasa Sansakerta yang berarti tanah air, tanah asal atau tanah kelahiran. 

Karena tatanan kehidupan yang terbangun dengan memegang tata nilai dan norma yang telah disepekati bersama dari seluruh komponen warga desa. Pola kehidupan yang terbangunpun dengan satu kesatuan genealogis dan teritorial yang diatur oleh sistem pemerintahan desa.

Seiring perkembangan zaman pola perubahan kehidupan masyarakat desa sudah mulai bergeser mengikuti dinamika kehidupan sosial masyarakat pada umumunya. Pergeseran tampak dalam penggunaan teknologi dalam meninggkatkan hasil pertanian. 

Pola perubahan pasti akan mempengaruhi pola kebersamaan dan gotong royong masyarakat desa sebelumnya. Apalagi pada saat ini tokoh-tokoh masyarakat desa sudah beralih ke generasi selanjutnya yang lebih muda karena disebabkan faktor usia dan faktor kematian. Munculnya tokoh muda yang ada didesa pada saat ini mendorong adanya produktifitas dan inovasi dalam membangun dan mengembangkan desanya.

Keberhasilan sebuah desa melakukan suatu perubahan karena memiliki faktor kepemimpinan desa yang memiliki visi inovasi kreatifitas dan mendorong warga desanya untuk melakukan pembaharuan. 

Biasanya para pemimpin memanggil orang-orang yang sudah sukses di kota dipanggil pulang untuk membangun desanya dan melakukakan investasi bagi pembangunan ekonomi. 

Orang-orang sukses di kota inilah menjadi pelopor pembaharuan bagi warga desa. Potensi desa diperoleh dari daya, kekuatan, kesanggupan dan kemampuan yang dimiliki oleh suatu desa yang mempunyai kemungkinan untuk dapat dikembangkan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat 

Pemerintah desa juga harus memiliki peran yang cukup baik sebagai dinamisator, katalisator, maupun sebagai pelopor dalam setiap gerak pembangunan yang dilaksanakan untuk memperoleh dukungan (partisipasi) penuh dari masyarakat  penjelasannya sebagai berikut:  

1. Sebagai dinamisator, tentunya pemerintah desa dalam hal ini kepala desa harus memiliki kemampuan dalam memberikan bimbingan, pengarahan, maupun dalam mengajak masyarakat dalam berpartisipasi aktif dalam setiap pembangunan. 

2. Sebagai katalisator, ini berkaitan dengan aparatur pemerintah desa dalam melihat dan mengkoordinir langsung faktor-faktor yang dapat mendorong laju perkembangan pembangunan. 

3. Sebagai pelopor, sebagai aparatur pemerintah yang memiliki kewibawaan tinggi, maka pemerintah desa harus dapat mengayomi masyarakat, memberikan contoh yang baik, memiliki dedikasi (loyalitas) yang tinggi, serta dapat memberikan penampilan yang baik pula terhadap masyarakat agar pemerintah dapat dihargai dan dihormati serta disegani oleh masyarakat. 

Kehadiran masyarakat kota di desa harus diambil kebermanfaatan bagi kebaikan dan kemajuan warga desa. Pembangunan desa dengan kepemimpinan kepala desa bersama perangkatnya mengajak warga untuk meningkatkan produksi pertaniannya dan mampu berinovasi proses pembangunan. 

Apalagi dengan bergulirnya dana desa dari pemerintah pusat dapat meningkatkan produktifitas pembangunan inovasi pedesaan. Masyarakat desa dapat mengembangkan desanya menjadi desa wisata dengan keunikan yang terdapat didalamnya.

Kemampuan warga desa dalam menjadikan desanya menjadi pusat keunggulan dibutuhkan peran serta warga masyarakat desa yang tinggal di dalamnya. 

Pembangunan desa akan tercapai dengan adanya potensi sumber daya yang dimiliki oleh warga desanya. Keberhasilan pengembangan inovasi dapat mengubah cara pandang masyarakat desa secara umum akan tetapi tidak meninggal kearifan lokal warga desa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun