Mohon tunggu...
Indar Cahyanto
Indar Cahyanto Mohon Tunggu... Guru - Belajar

Belajarlah untuk bergerak dan berkemajuan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sholat Lima Waktu Yuk!

14 September 2023   20:06 Diperbarui: 14 September 2023   20:17 413
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sholat merupakan suatu kebutuhan bagi kita yang beragama Islam selama sehari semalam. Kebutuhan yang tidak bisa ditawar bahkan ditinggalkan setiap manusia yang mengakui Allah yang Esa dan Muhammad Rosullah. 

Proses pengakuan itu telah kita ikrarkan dalam mengucapkan Syahadat sebagai bentuk kesadaran kita dalam mengakui ke Esaan Allah SWT dan bentuk meyakini kebenaran ajaran Agama Islam. Ikrar mengucapakan Dua Kalimat Syahadat termaktub di dalam kita melaksanakan sholat karena bagian dari rukun Islam yang kita yakini dan percayai. 

Sholat merupakatan kata yang mudah diucapkan akan tetapi sulit untuk dijelaskan dan digerakkan oleh umat Islam. Karena masih banyak diantara umat Islam yang masih enggan untuk melaksanakan sholat yang merupakan perintah langsung dari Allah SWT. Banyak alasan ketika diantara kita tak mau segera melaksanakan sholat. Beribu kata alasan umat Islam untuk melaksankan sholat karena sibuk, masih dalam perjalanan, pakaian kotor, dan sederet kata untuk meninggalkan sholat.

Kesibukan yang kita dalam melakukan rutinitas pekerjaan sehingga tak memiliki waktu sejenak  menghadap Sang Pencipta Alam semesta raya Allah SWT. Rasa keengganan dalam hati untuk melaksanakan sholat diantara kita umat Islam karena didalam hatinya belum terpatri merasakan kehadiran dan campur tangan Allah dalam proses kehidupan yang dijalaninya. Rasa kehadiran dan giat bekerja dan giat belajar seolah-olah hanya timbul dari dalam dirinya tak ada pengaruh kehadiran Allah yang menciptakanNya.

Padahal secara konektifitas kita melaksanakan sholat memakan waktu 5 sampai 10 menit dan bisa dikerjakan diwaktu istirahat ketika sholat zuhur, ketika ashar bisa meluangkan waktu sebelum pulang dari kantor atau meluangkan waktu rehat sekitar 15 menit pas di awak waktu ashar, ketika maghrib dalam perjalanan bisa minggir mencari masjid terdekat atau mampir ke Rest Area kemudian ketika menggunakan trasnportasi umum khususnya dijakarta seperti transjakarta, LRT, MRT, Commuter Line disetiap stasiun dan halte saat ini sudah tersedia musholla. Sampai rumah pas waktu sholat Isya.

Saat ini sudah banyak musholla atau masjid di semua fasilitas umum yang dimiliki swasta atau pemerintah. Jadi mau bicara apa lagi kita untuk tidak melaksanakan sholat ketika pakaian dirasa kotor ada sarung atau mukena yang di bisa dipinjamkan di mushola atau masjid di tempat fasilitas umum. Sekarang tinggal kita mau atau tidak memanfaatkan semua yang sudah tersedia untuk dimanfaatkan menghadap yang Maha Rahman dan Rahim. Perlu dipaksakan sedikit untuk menjalankan sholat dan perlu ada hentakkan kesadaran berupa punishment yang datang dari dalam diri kita ketika meninggalkan sholat.

Sejatinya kita manusia yang membutuhkan kahadiran Allah dalam setiap jengkal nafas kehidupan yang dijalani.  Manusia yang butuh dekat dengan Allah karena merupakan seorang hamba yang taat dan patuh kepada PerintahNya. Sebagai seorang yang merasa membutuhkan Allah maka harus ada proses jalinan ikatan yang harus dilakukan dengan penuh rasa tunduk taat dan patuh menjalani proses segala perintah dan ajaranNya yang tertuang dalam teks Ayat Suci Al Quran.

Perintah Sholat lima waktu juga terdapat di beberapa ayat al Quran. Pertama  QS. An-Nuur: 58 disebut langsung nama sholat Isya' dan salat Fajar (subuh). Allah Swt berfirman: Wahai orang-orang yang beriman, hendaklah hamba sahaya (laki-laki dan perempuan) yang kamu miliki dan orang-orang yang belum balig (dewasa) di antara kamu meminta izin kepada kamu tiga kali, yaitu sebelum salat Subuh, ketika kamu menanggalkan pakaian (luar)-mu di tengah hari, dan setelah salat Isya. (Itu adalah) tiga (waktu yang biasanya) aurat (terbuka) bagi kamu.Tidak ada dosa bagimu dan tidak (pula) bagi mereka selain dari (tiga waktu) itu. (Mereka) sering keluar masuk menemuimu. Sebagian kamu (memang sering keluar masuk) atas sebagian yang lain. Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayat kepadamu. Allah Maha Mengetahui lagi Mahabijaksana. (An-Nūr :58)

Kedua, dalam QS. Qaaf: 39-40 disebutkan waktu sholat yaitu (a) sebelum terbit matahari yakni sholatt Subuh (b)sebelum terbenam matahari yaitu sholat Zuhur dan Asar dan (c) pada waktu malam hari yaitu Magrib dan Isya. Firman Allah Swt.:  Maka, bersabarlah engkau (Nabi Muhammad) terhadap apa yang mereka katakan dan bertasbihlah seraya bertahmid (memuji) Tuhanmu sebelum terbit dan terbenamnya matahari. Bertasbihlah pula kepada-Nya pada sebagian malam hari dan setiap selesai salat. (Qāf :39-40) 

Ketiga, di dalam QS al-Isra' : 78 disebutkan perintah mendirikan sholat dimulai dari waktu tergelincirnya matahari (duluukis-syams) sampai waktu gelapnya malam (ghasyaqil-lail) serta pada waktu yang bersamaan dengan terbitnya fajar (qur'aanal-fajr) dalam firman Allah Swt.: Dirikanlah salat sejak matahari tergelincir sampai gelapnya malam dan (laksanakan pula salat) Subuh! Sesungguhnya salat Subuh itu disaksikan (oleh malaikat). (Al-Isrā' :78)

Keempat,  QS. al-Ruum: 17-18 disebut berangkaian salat di waktu petang (hiina tumsuun), di waktu pagi (hina tusbihuun), di waktu sore ('asyiyyan), serta di waktu luhur (hiina tuzdhiruun). Allah Swt berfirman: Bertasbihlah kepada Allah ketika kamu berada pada waktu senja dan waktu pagi.  Segala puji hanya bagi-Nya di langit dan di bumi, pada waktu petang dan pada saat kamu berada pada waktu siang (Ar-Rūm :17-18)

Sholat merupakan tuntunan dan merupakan tiang agama bagi umat Islam. Diharapkan dengan menjalankan ibadah sholat kita umat Islam menjadi kokoh keimanan dan ketaqwaan kepada Allah. Kemudian menjadi tiang pembeda antara kebenaran dan kesalahan, tiang pembeda antara yang haq dan bathil. Tiang akan menjadi pondasi yang kokoh apabila kita mau melaksanakan ajaran tuntunan yang diperintah Allah melalui Rasul Muhammad SAW.

Rasulullah SAW bersabda: “Shalat adalah tiang agama, maka siapa yang mendirikan shalat, berarti ia menegakkan sendi-sendi agama, dan siapa yang meninggalkan shalat, berarti ia telah meruntuhkan sendi-sendi agama.” Maka tegakkan tiang-tiang agama itu, agar kita tidak termasuk sebagai orang yang meruntuhkan agama. 

Sholat merupakan ibarat sebuah tiang-tiang penyangga kehidupan di dunia, ketika kita menginkan kehidupan yang baik dan benar di dunia maka laksanakan perintahNya dengan menjalankan kewajiban Sholat. Sehingga hati dan tubuh kita tidak keropos oleh permainan dunia yang penuh fatamorgana. Apalah artinya kita sukses pintar dan menjadi orang kaya jika kita tidak menjalakan perintah Sholat 5 waktu. Kesukseskan tak berarti jika kita lupa dengan ajaran dan perintahNya, kekayaan dan kesukseskan kita keropos.

Kemudian dalam kehidupan kita ingin bahagia tapi rasa kebahagian menjadi semu jika kita tidak melaksanakan Sholat. Kebahagian akan terpancar jika ada rasa keberkahan  dalam hidup yang ditunjukkan dengan rasa ketenangan jiwa. Kita mengejar keberkahan dari para guru kita yang alim tawadhu secara keilmuan akan tetapi kita kadang lupa keberkahan yang tertinggi jika kita bertemu dengan Allah. Karena sholat kita akan dihisabpertama kali oleh Allah SWT. Dari Abu Hurairah ra berkata: “Aku mendengar Nabi SAW bersabda: “Sesungguhnya yang pertama kali akan dihisab dari amal hamba adalah shalat. Jika shalatnya baik ia benar-benar telah beruntung dan sukses. Dan jika shalatnya rusak benar-benar telah celaka dan merugi.”(HR. at-Tirmidzi dan an-Nasa’i). 

Kadang kita lari untuk di suruh menjalankan ibadah sholat, tak mendengar ketika azan sudah berkumandang memanggil waktu sholat. Kita asyik dengan gawai dan pekerjaan tanpa memperdulikan seruan azan. Bahkan ketika disuruh sholat oleh orangtua kita malah kita bilang nanti aja, atau kadang kita berbohong. Hati kita menjadi terkunci untuk mendengar seruan kebenaran dari lafaz azan yang dikumandangkan dari speaker masjid.

Pada suatu hari, Rasulullah Saw bertanya pada sahabat-sahabatnya: “Apakah pendapat kamu, apabila di muka pintu salah satu rumahmu ada satu sungai yang kamu mandi padanya tiap hari lima kali. Adakah tinggal olehnya kotoran?” Serentak sahabat menjawab: “Tidak ada, Ya Rasulallah”. Beliau bersabda: “Maka begitu juga perumpamaan shalat lima waktu, dengan itu Allah menghapus kesalahan” (Muttafaq ‘alaih).

Mari menjadi orang baik untuk menjalani ibadah sholat 5 waktu. Dari melaksanakan ibadah sholat akan menghilangkan rasa kesalahan dan menghapus kesalahan. Walaupun belum sempurna menjadi orang baik setidaknya ketika kita menjalani ibadah sholat akan terpancar cahaya dari raut wajahnya. Orang baik pasti mau belajar memperbaki setiap kesalahan dengan mendekatkan diri kepada Allah melalui ibadah sholat.  Shalat yang Khusyuk atau yang Tuma’ninah  istilah ini mempunyai tujuan yang sama, yaitu agar kita melaksanakan shalat dengan lebih baik, tidak tergesa-gesa. Shalat yang khusyuk adalah shalat dengan menghadirkan hati kita.

Yuk menghadirkan sholat 5 waktu dalam setiap kondisi apapun itu yang paling utama setelah itu baru menjalankan ibadah sholat sunnah yang lainnya. Panasnya matahari di siang hari dengan melaksanakan sholat hati dan tubuh menjadi adem. Sholat menjadi singgasana kehidupan dunia dalam meraih cinta dan kebahagian dari Allah SWT. Buang Rasa kemalasan dari dalam diri dan bangun rasa kebahagian ketika kita melaksanakan sholat 5 waktu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun