Kehidupan di dunia ini ibarat merupakan panggung sandiwara diman yang menjadi aktor merupakan manusia sendiri. Kehidupan di dunia ini tiada lain kecuali kesenangan yang memperdayakan. Kesenangan yang dirasakan di dunia ini berupa makanan, minuman, pangkat, kedudukan dan sebagainya, pada umumnya memperdayakan manusia. Maka kadang ada pameo ditengah kehidupan manusia mengenai konsistensinya bahwa apa yang diucapkan bisa berbeda sesuai dengan seleranya hal terkait dengan tingkat pengetahuan yang dimilikinya. Hari ini kedelai besok tempe begitulah kira-kira kita menunjukkan sikap dan ucapan sehari-hari.
Dalam teori dramaturgi oleh Erving Goffman dijelaskan bagaimana pandangan bahwa ketika manusia berinteraksi dengan sesamanya, ia ingin mengelola pesan yang ia harapkan tumbuh pada orang lain terhadapnya. Kaum dramaturgis memandang manusia sebagai aktor diatas panggung yang sedang memainkan perannya. Dia harus tampil seakan-akan berempati dan simpati kepada penontonnya. Kesan baik harus dapat ditampilkan sehingga nantinya dapat simpati penonton.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H