Alangkah bangganya saat ini Jakarta terus berkembang pesat dalam menghadapi kemajuan zaman. Perubahan yang terus diikuti oleh para aparatur pemerintahan di DKI dalam mengembangkan suasana kota Jakarta yang teduh aman dan nyaman.
Walaupun masih banyak perlu perbaikan dan dilakukan oleh aparatur pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam mengantisipasi dampak perubahan iklim dan kemajuan zaman.
Perubahan yang terasa adalah terkait dengan kebijakan transportasi publik setahap demi setahap tertata dengan baik. Transportasi publik yang diharapkan mampu memberikan pelayanan yang baik kepada penumpang sudah dimulai sejak dibukanya jalur bus transjakarta koridor 1 jurusan Blok M-KOTA.Kemudian berkembang hingga saat ini sampai dengan koridor 13 ditambah dengan katogeri jalur non BRT.
Bahkan Transjarkata yang namanya Non BRT dengan bus medium dan premium juga sudah beroperasi. Apalagi bus-bus itu juga menggunakan tenaga listrik selain berbahan bakar jenis solar.
Mengatasi kesemrawutan lalu lintas Kota Jakarta dengan menggunkan public transportasi itu sesuatu hal yang diutamakan. Kerja keras pemerintah perlu didukung oleh seluruh komponen masyrakat agar berpindah ke transportasi.
Jangan pandai mengkritik pemerintah kalau kita tidak pernah menggunakan transportasi publik terkait dengan urusan transportasi. Urusan macet jika kita mau mengalah untuk suatu kemenangan besar dan kepentingan besar perlu didahulukan.
Pada saat ini kita tidak lagi melihat metromini atau kopaja yang ngetem sembarangan dan pengemudinya ugal-ugalan ketika dalam mengemudikan kendaraannya.
Begitu pun juga angkutan kota juga sudah mulai tertata terkait dengan kebijakan uji laik jalan dengan KIR. Kehadiran Jack Lingko atau mikrotrans juga turut mewarnai perjalanan sejarah transportasi di Ibu Kota Jakarta.
Wajah transportasi sedikit demi sedikit berubah maka perubahan ini juga harus diwujudkan oleh wargannya untuk memparkir kendaraan pribadinya dengan menggunakan Transjakarta dan Jack Lingko atau mikrotrans.
Jangan teriak macet dan macet kalau sikap dari kita masih mementingkan egonya masing-masing. Gunakan kaki sebagai media transportasi gratis ketika pergi ke kantor dan menggunakan transportasi publik yang berbayar.
Maka saat ini trotoar di Jakarta sudah diperlebar agar para pejalan kaki dihargai oleh para pengendara kendaraan bermotor. Kesadaran yang ditumbuhkan secara kolektif dalam membangun kota yang aman nyaman.