Mohon tunggu...
Indar Cahyanto
Indar Cahyanto Mohon Tunggu... Guru - Belajar

Belajarlah untuk bergerak dan berkemajuan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pembelajaran Pancasila Melalui Perayaan Idul Adha

25 Juni 2023   23:05 Diperbarui: 25 Juni 2023   23:08 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sikap Pancasila akan timbul dalam perayaan Idul Adha atau Idul Qurban yakni sikap welas asih kepada sesama. Spirit di depan memberi contoh, di tengah membangun semangat, dan di belakang memberikan dorongan" adalah refleksi pentingnya pedagogi yang dibangun atas dasar kasih sayang yang tulus. Itulah yang dimunculkan oleh sosok Nabi Ibrahim kepada putranya Nabi Ismail. Karena di dalamnya ada metode asah, asih, asuh yang saling terpatri diantara keduanya dalam menyelami sebagai Hamba Allah SWT.

Konsep pembelajaran yang bersendikan welas asih dengan dilandasi oleh semangat profesionalism, care and dedication based on love. Tiga aspek ini sangat universal dan membumi.   Kata asah atau memahirkan yaitu memberi makna  bahwa dialog pembelajaran yang dibangun guru beserta peserta didik patut dilandasi atas hal yang esensial, substantif dan perlu, guna mengusung aspek perolehan pengalaman belajar yang bermakna. Meaningful learning experience. Kata asih atau kasih sayang yaitu mengedepankan dialog pedagogis yang dibangun guru kepada peserta didik yang dilandasi atas dasar profesionalisme dan cinta kasih. Relasi empati dan simpati dalam dialog edukatif menjadi penciri pembelajaran yang welas asih. Profesionalisme dan kelemahlembutan pendidik dalam merawat peserta didik dengan segala keragamannya sangat dipertaruhkan. Profesional dalam menguasai keilmuan atau bidang masing masing tak cukup bagi seorang guru. Ia masih dituntut untuk mampu dan peduli dalam merawat  peserta didiknya dengan sentuhan welas asih. Kasih sayang sepenuh hati  dalam merawat   peserta didik inilah sering disebut nurturing love. Kondisi ini lah yang tak boleh diabaikan. https://berita.upi.edu/pedagogi-welas-asih%EF%BF%BC/

Dari perayaan Idul Adha kita dapat mengambil pembelajaran untuk mengamalkan nilai-nilai Pancasila. Nilai-nilai Pancasila dari sila pertama hingga kelima dapat kita aktualisasikan dalam hubungan bernegara walaupun masyarakat Indonesia beranekaragam. Hikmah yang besar dalam perayaan Idul Adha selain pembelajaran welas asih ada juga semangat pengorbanan dan kasih sayang keduanya. Belajar dari sosok Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail yang tak menonjolkan egonya malah keduanya menimbulkan rasa kepasrahan yang begitu mendalam.

Tiap tahun kita merayakan Idul Adha maka pada setiap tahun pula semangat pengorbanan kita harus bertambah dan harus kita tingkatkan. Pentingnya literasi dalam memberikan pemahaman kepada peserta didik, guru dan masyarakat sangat penting dalam proses pembelajaran sepanjang hayat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun