Keempat Interaktif guru dalam mengajarkan sejarah dalam kelas dapat membuka kesempatan peserta didik untuk interaktif dan tercipta suasana pembelajaran yang berpusat kepada peserta didik. Kelima demonstrasi artinya peserta didik dapat mengkomunukasi hasil karyanya dengan mendemonstrasikan melalui media social ataupun dalam bentuk media massa online. Sehingga karya pembelajaran sejarah dapat dinikmati oleh semua unsur masyarakat. https://retizen.republika.co.id/posts/152323/metode-pembelajaran-sejarah
Unsur Kedua menggunakan konten pembelajaran yang dapat memudahkan peserta didik dapat mengakses dan mempelajarinya. Dalam hal ini sebagai seorang guru saya menggunakan google clasroom, google site, dan beberapa fasilitas yang tersedia dalam google untuk pembelajaran.
Yang paling sering menggunakan google clasroom sebagai media untuk menaruh, merekam informasi pembelajaran dan penilaian peserta didik. Sehingga peserta didik dapat memudahkan untuk mengakses nilai dan materi pembelajaran yang telah dirangcang oleh guru bidang study. Selain itu juga menggunakan fitur google site yang dapat membuat informasi pembelajaran yang berdeferensiasi. Karena dapat menaruh video, tulisan dan gambar dalam satu fitur. Sehingga peserta didik dapat memanfaatkan fitur tersebut untuk pembelajaran yang telah dibuat sebelumnya oleh guru bidang study. Contoh penggunaan fitur Google Classroom seperti contoh di bawah ini
Contoh penggunaan G site yang penulis buat dalam rangka proses pembelajaran di dalam kelas. Di dalam g site pun saya sebagai seorang guru sudah memberikan proses pembelajarn yang berdeferensiasi secara konten karena di dalam nya dapat diakses video, gambar dan tulisan dari blog atau website. Penggunaan google site memudahkan guru untuk membuat media pembelajaran terutama dalam pembelajaran berdeferensiasi dilihat dari penggunaan konten materi pembelajaran.
Pemahaman peserta didik pun semakin kompleks dan terstruktur dalam memahami materi yang diampuh. Proses pembelajaran dapat diakses selain dari sekolah bisa juga dapat diakses dari rumah. Kapan pun dan dimanapun materi pembelajaran dapat dilihat. Dalam hal ini penulis pernah membuat tulisan di dalam konten kompasiana ini dengan judul penggunaan media g site. https://www.kompasiana.com/indar22058/63b3daf04addee69d3339d52/pembelajaran-menggunakan-media-g-site.
Dua hal dalam rangka pembelajaran berkualiatas pertama adalah motode pembelajaran dan kedua pemanfaat konten pembelajarn yang dapat memudahkan peserta didik dalam mengakses informasi materi pembelajaran. Dalam proses pembelajaran abad ke 21 ada enam kecakapan abad ke-21 kemudian dikenal dengan istilah 6C, yakni character (karakter), citizenship (kewarganegaraan), critical thinking (berpikir kritis), creativity (kreatif), collaboration (kolaborasi), dan communication (komunikasi).
Salah satu ciri dari implementasi kecakapan 6C dalam pengajaran bahasa di abad ke-21 adalah munculnya aspek humanis dalam pendidikan, seperti pendidikan dan kurikulum yang berpusat pada nilai dan karakter, tidak lagi hanya berfokus pada penguasaan materi mata pelajaran. https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2022/09/mengenal-peran-6c-dalam-pembelajaran-abad-ke21