Mohon tunggu...
Indar Cahyanto
Indar Cahyanto Mohon Tunggu... Guru - Belajar

Belajarlah untuk bergerak dan berkemajuan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menanti Senja di Transjakarta

8 Februari 2023   22:40 Diperbarui: 8 Februari 2023   22:45 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Suara muazin melantunkan azan di waktu ashar telah berkumandang di masjid ulil albab

Aku pun bergegas untuk menuju masjid memenuhi panggilan muazin

Sejenak kami melaksanakan sholat ashar berjamaah di masjid ulil albab

kami bertafakur dan bersujud mengetuk pintu langit seraya berucap memohon ampunan dari Tuhan

Rasanya plong kalau sudah memenuji panggilan Tuhan

Absen pulang telah menanti di dekat pintu ruang tata usaha

Ku rekam  di mesin prinjer jari jempol sebelah kanan

Seraya bersyukur telah memenuhi kewajiban sebagai abdi Tuhan dan juga abdi Negara

Peralatan kerja dan meja ku rapikan Sambil duduk di atas kursi 

Dan memasukkan barang ke dalam tas gemblok berwarna merah bata

Bergegas ku ambil handphone genggamku di atas meja

Seraya jari jemari mengetik mencari pesanan ojek online di aplikasi 

Ojek online mengantar aku halte busway Balaikota

Di halte itulah aku menunggu bus transjakarta 

Sejenak aku memandang ke arah taman Irti

Terlihat Mononumen Nasional yang menjulang tinggi

Mengingat perjuangan sebelum menjadi abdi negara

Bersama kawan-kawan membawa berkas map merah menuju balaikota

Saksi bisu perpustakaan nasional kami jadikan tempat berkumpul sementara

Di Taman Irti Monas menjadi saksi bisu kami di sumpah menjadi calon Abdi Negara

Memasuki halte balaikota yang baru direvitalisasi

Suasana halte yang nyaman bersih dan asri

Dengan Fasilitas toilet dan musholla

Memanjakan para penumpang transjakarta

Menanti Senja di Halte Bus Transjakarta Balaikota

Penuh dengan nuansa sejarah Perjuangan Anak Bangsa

Dibaluti Bangunan Tua gaya kolonial yang masih berdiri kokoh hingga saat ini

Hamparan kisah perjuangan tertanam dalam memori kolektif bangunan  berastektur Kolonial Belanda

Pertanda jalan Merdeka utara dan selatan memiliki balutan makna kisah heroik perjuangan anak bangsa

Memasuki Bus Transjakarta dipenuhi para penumpang ke tempat tujuan

Air Conditioner yang sejuk membuat kami nyaman

Bus penuh berdesakan penumpang tapi masih membuat rasa nyaman dan aman

Kami masih dapat menikmati panorama 

keramaian jalanan Ibukota dari bus transjakarta

Menikmati waktu senja sepanjang perjalanan

Aku bersyukur ke hadirat Tuhan 

Diberikan sisa umur untuk berbuat kebaikan

Berupaya menghilangkan egoisme diri dan prasangka 

Untuk belajar sepanjang hayat memperbaiki diri dari prasangka

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun