Mohon tunggu...
Indar Cahyanto
Indar Cahyanto Mohon Tunggu... Guru - Belajar

Belajarlah untuk bergerak dan berkemajuan

Selanjutnya

Tutup

Diary

Catatan Kematian

29 Januari 2023   19:50 Diperbarui: 29 Januari 2023   19:53 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika ada bendera kuning terikat tali disebuah tiang merupakan suatu tanda atau simbol dalam tradisi masyarakat kita. Simbol itu merupakan ada tanda bahwa diantara penduduk disebuah kampung ada yang meninggal atau wafat. Ada juga yang disiarkan melalui pengumuman dari masjid atau musholla jika ada seseorang yang meninggal dunia. Simbol itu juga merupakan suatu peringatan buat kita sejatinya kita pun akan berpulang kepada Sang Maha Pencipta.

Hari ini dikampungku ada sesepuh warga yang berpulang ke Rahmatullah, kepergiannya menandakan kampung ini sudah berganti peran dan wajah. Peran yang dahulu dimainkan oleh mendiang ayah ku dan para sesepuh warga pun berganti iramanya, walapun ada beberapa orang yang masih menjadi saksi hidup dari ketokohan sesepuh warga kampung ku.

Kepergian seseorang ke Rahmatullah merupakan bagian dari takdir yang sudah digariskan oleh Allah SWT. Kita pun mengantri kepergian dan berpulang yang sudah digariskan juga Allah SWT. Sejatinya kita pun sedang menunggu kematian dalam menunggu itupun kita pasti menunggu waktu sholat ketika kita hidup di dunia.

Salah seorang tokoh mualaf center pernah berseloroh bahwa kehidupan kita yang kita jalani merupakan waktu menunggu sholat dari waktu zhuhur ke ashar dan seterusnya. Kita ini sebenarnya menunggu waktu sholat dimana kita bertemu dengan RabbNya yang, bertemu dengan kekasih hidupnya, tempat kita bersandar dan berserah diri dari aktifitas kita yang kita lakukan setiap hari.

Dalam Surat Ali Imran Ayat 145 menjelaskan dan mengandung arti yakni: "Setiap yang bernyawa tidak akan mati, kecuali dengan izin Allah sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya. Siapa yang menghendaki pahala dunia, niscaya Kami berikan kepadanya pahala (dunia) itu dan siapa yang menghendaki pahala akhirat, niscaya Kami berikan (pula) kepadanya pahala (akhirat) itu. Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur."

Mengingat apa yang dilakukan oleh seseorang di dunia itu memberikan isyarat bahwa sesungguhnya setiap amalan itu kan menjadi catatan tersendiri di mata Allah SWT. Dalam tafsir kemenag menjelaskan  Barang siapa menghendaki pahala dunia, niscaya Kami berikan kepadanya pahala (dunia) itu,...;Ini berarti setiap orang Islam harus meluruskan dan membetulkan niatnya dalam melaksanakan setiap perjuangan. Kalau niatnya hanya sekedar untuk memperoleh balasan dunia, maka biar bagaimanapun besar perjuangannya, maka balasannya hanya sekedar yang bersifat dunia saja. Dan barang siapa yang niatnya untuk mendapat pahala akhirat, maka Allah akan membalasnya dengan pahala akhirat. Allah akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur yaitu orang-orang yang mematuhi perintah-Nya dan selalu mendampingi Nabi-Nya. 

Kemudian dalam hadist Nabi Muhammad SAW menjelaskan : Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda: "Jika manusia itu meninggal dunia, maka terputus amalnya kecuali tiga hal, shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau anak yang saleh yang mendoakannya," (HR Al-Bukhari, Muslim, Abu Daud, At-Tirmidzi, An-Nasa'i). 

Begitulah sejatinya ketika berpulang ke Rahmatullah merupakan rangkain perjalanan bertemu dengan RabbNya. Rangkain itu sudah kita lakukan dengan melaksanakan sholat 5 Waktu sehari semalam ditambah dengan amalan sholat sunnah lainnya. Amalan itu yang pada akhirnya menemani kita di alam akhirat dan menjadi sandaran kita dalam memasuki kehidupan selanjutnya.

Kematian merupakan bagian dari ujian dan musibah dari Allah SWT yang datang dan waktunya kita tak duga. Ketetapan dan ketentuan yang harus dilakukan oleh setiap manusia yang bernyawa dan hidup di muka bumi. Hal ini dijelaskan dalam surat Al Baqoroh ayat 155-156 yang artinya : 

"Kami pasti akan mengujimu dengan sedikit ketakutan dan kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Sampaikanlah (wahai Nabi Muhammad,) kabar gembira kepada orang-orang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan "Inn lillhi wa inn ilaihi rji'n" (sesungguhnya kami adalah milik Allah dan sesungguhnya hanya kepada-Nya kami akan kembali). (Al Baqoroh: 155-156)

Peringatan yang menjadi catatan bagi kaum muslim yang beriman dengan catatan itu manusia dengan kesabaran dan keikhlasannya berupaya untuk bermanfaat bagi kehidupannya. Ajaran Nabi Muhammad SAW sebagaimana yang dijelaskan dalam tafsir kemenag yaitu  Rasul adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri kepada Allah dalam mengikuti dan mematuhi semua perintah dan larangan-Nya. Dua ayat ini mengandung ajaran Allah kepada Muhammad, yang harus disampaikan kepada umatnya, bagaimana seharusnya hidup dan kehidupan seorang muslim di dalam dunia ini. Semua pekerjaan salat dan ibadah lainnya harus dilaksanakan dengan tekun sepenuh hati karena Allah, ikhlas tanpa pamrih. Seorang muslim harus yakin kepada kodrat dan iradat Allah yang tidak ada sekutu bagi-Nya. Allah-lah yang menentukan hidup mati seseorang. Oleh karena itu seorang muslim tidak perlu takut mati dalam berjihad di jalan Allah dan tidak perlu takut hilang kedudukan dalam menyampaikan dakwah Islam, amar maruf nahi munkar. Ayat ini selalu dibaca dalam salat sesudah takbiratul ikram sebagai doa iftitah 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun