Mohon tunggu...
Indar Cahyanto
Indar Cahyanto Mohon Tunggu... Guru - Belajar

Belajarlah untuk bergerak dan berkemajuan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Media Blog Sebagai Media Pembelajaran

10 Januari 2023   09:36 Diperbarui: 10 Januari 2023   09:41 436
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Contoh Media Blog  yang dimiliki oleh Penulis diambil melalaui screnshot. https://ciracas58.blogspot.com/

Dalam proses pembelajaran dan kegiatan belajar mengajar di dalam kelas menjadi sesuatu yang harus dipahami oleh seorang guru terutama menyangkut media pembelajaran. Karena dengan media pembelajaran peserta didik dapat belajar secara kreatif dan inovatif di bawah bimbingan seorang guru di dalam kelas. Media pembelajaran dapat di buat dengan model dan ragam kebutuhan serta sesuai dengan materi yang diajarkan.

Pembuatan media pembelajaran tentunya disesuaikan dengan kemampuan seorang guru dan peserta didik. Karena tidak semua media pembelajaran dapat dikuasai oleh seorang guru butuh proses belajar dalam membuatnya. Terutama yang terkait dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.

Perkembangan dunia tekonologi yang saat ini dihadapi oleh setiap kehidupan umat manusia di dunia menuntut kita dapat membersamai media yang terkait perkembangan tekonologi informasi. Seorang guru harus mampu mengadapatasi perkembangan zaman yang menyertainya sehingga proses kegiatan belajar mengajar di kelas tidaklah statis tapi dia harus bergerak dinamis.

Guru dalam proses pembelajaran pun memberikan arah untuk memberikan proses berfikir kepada peserta didik. Menciptakan interaksi dua arah yang diharapkan dapat membangun suasana pembelajaran yang membahagiakan. Tidak adanya paksaan dan tuntutan yang memaksakan kepada peserta didik.]

Dalam Konsep Ki Hadjar Dewantara mengenai tut wurihandayani sebagai semboyan metode among. "Sistem Among" yaitu cara pendidikan yang dipakai dalam Tamansiswa, mengemong (anak) berarti memberi kebebasan anak bergerak menurut kemauannya, tetapi pamong/guru akan bertindak, kalau perlu dengan paksaan apabila keinginan anak membahayakan keselamatannya. Guru atau pamong wajib mengasuh anak didiknya, mengasah kodrati secara alamiah.( Kristi Wardani; 2010)

http://file.upi.edu/Direktori/PROCEEDING/UPI-

Proses pembelajaran abad ke 21 yang diharapkan berproses dalam kegiatan belajar mengajar di kelas diwarnai dengan pengetahuan yang berbasis dengan teknologi. Corak warna perubahan abad ke 21 adalah perubahan dalam paradigma berfikir dimana peserta didik dituntut memiliki ketrampilan, pengetahuan dan kemampuan dibidang teknologi, media dan informasi, keterampilan pembelajaran dan inovasi serta keterampilan hidup dan karir.

Kemdikbud merumuskan bahwa paradigma pembelajaran abad 21 menekankan pada kemampuan peserta didik dalam mencari tahu dari berbagai sumber, merumuskan permasalahan, berpikir analitis dan kerjasama serta berkolaborasi dalam menyelesaikan masalah (Litbang Kemdikbud, 2013). Adapun penjelasan mengenai framework pembelajaran abad ke-21 menurut (BSNP:2010) adalah sebagai berikut:

  • Kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah (Critical-Thinking and Problem-Solving Skills), mampu berfikir secara kritis, lateral, dan sistemik, terutama dalam konteks pemecahan masalah;
  • Kemampuan berkomunikasi dan bekerjasama (Communication and Collaboration Skills), mampu berkomunikasi dan berkolaborasi secara efektif dengan berbagai pihak;
  • Kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah (Critical-Thinking and Problem-Solving Skills), mampu berfikir secara kritis, lateral, dan sistemik, terutama dalam konteks pemecahan masalah;
  • Kemampuan berkomunikasi dan bekerjasama (Communication and Collaboration Skills), mampu berkomunikasi dan berkolaborasi secara efektif dengan berbagai pihak;
  • Kemampuan mencipta dan membaharui (Creativity and Innovation Skills), mampu mengembangkan kreativitas yang dimilikinya untuk menghasilkan berbagai terobosan yang inovatif;
  • Literasi teknologi informasi dan komunikasi (Information and Communications Technology Literacy), mampu memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan kinerja dan aktivitas sehari-hari;
  • Kemampuan belajar kontekstual (Contextual Learning Skills) , mampu menjalani aktivitas pembelajaran mandiri yang kontekstual sebagai bagian dari pengembangan pribadi, dan
  • Kemampuan informasi dan literasi media s, mampu memahami dan menggunakan berbagai media komunikasi untuk menyampaikan beragam gagasan dan melaksanakan aktivitas kolaborasi serta interaksi dengan beragam pihak (Etistika Yuni Wijaya dkk;2016)

https://core.ac.uk/download/pdf/297841821.pdf

Salah satu hal dalam mengembangkan pembelajaran yang berproses kepada peserta didik dan pemanfaatan teknologi informasi adalah dengan menggunakan blog. Disisi lain dengan menggunakan blog dapat juga diarahkan untuk mendukung upaya peningkatan literasi kepada peserta didik. Peserta didik selain membuat blog pribadi yang dapat menampung berbagai macam artikel atau tulisan berupa tugas dari guru juga dapat mengembangkan diri dalam hal literasi.

Pemanfaatan media blog dapat dijadikan sebagai sarana pembelajaran karena di dalamnya pun guru dapat memasukkan berupa video, narasi tulisan, foto dan soal latihan pun dapat kita manfaatkan untuk media pembelajaran. Sehingga peserta didik dapat mengakses informasi pembelajaran secara langsung melalui blog yang kita buat.

Proses pembelajaran media blog peserta didik memiliki keuntungan dalam proses pembelajaran karena dapat diakses dari mana saja asalkan tersedia paket. Waktu pun dapat fleksibel dalam penggunaan media blog sehingga memudahkan peserta didik dapat memahami proses dan ragam materi pembelajaran.

Kata blog berasal dari kata weblog yang diperkenalkan pertama kali pada 1998 oleh Jhon Barger. Berger memberi nama weblog untuk mengkhususkan istilah website yang bersifat pribadi dan sering diperbarui dari waktu ke waktu. Dengan kata lain, blog adalah website yang bersifat personal, yang memuat opini personal dan halhal lain untuk mengaktualisasikan diri dan mengabarknnya pada komunitas global. (Sartono;2016) https://media.neliti.com/media/publications/197182-ID-pemanfaatan-blog-sebagai-media-pembelaja.pdf

Sedangkan pengertian dalam Wikipedia Blog (dari kata web log adalah bentuk aplikasi web yang berbentuk tulisan-tulisan (yang dimuat sebagai posting) pada sebuah halaman web. Tulisan-tulisan ini sering kali dimuat dalam urutan isi terbaru dahulu sebelum diikuti isi yang lebih lama, meskipun tidak selamanya demikian. Situs web seperti ini biasanya dapat diakses oleh semua pengguna Internet sesuai dengan topik dan tujuan dari si pengguna blog tersebut. Blog mempunyai fungsi yang sangat beragam, mulai dari sebuah catatan harian, media publikasi dalam sebuah kampanye politik, sampai dengan program-program media dan perusahaan-perusahaan. Sebagian blog dipelihara oleh seorang penulis tunggal, sementara sebagian lainnya oleh beberapa penulis. Banyak juga blog yang memiliki fasilitas interaksi dengan para pengunjungnya, seperti menggunakan buku tamu dan kolom komentar yang dapat memperkenankan pengunjungnya untuk meninggalkan komentar atas isi dari tulisan yang dipublikasikan, namun demikian ada juga blog yang bersifat sebaliknya (non-interaktif).https://id.wikipedia.org/wiki/Blog

Ciri-ciri blog yang biasa dikenal: 1). Berisikan informasi yang bersifat kronologis, dan terbagi menjadi beberapa kategori, 2). Terdapat arsip untuk berita atau informasi baik baru maupun lama, 3). Terdapat interaksi antara pemilik blog dan pengunjung/pembaca, 4). Biasanya interaksi tersebut berbentuk sebuah kolom komentar, dan 5). Biasanya terdapat pranala (link) ke website atau blog sering dikujungi, biasanya dikenal dengan nama Blogroll.( Nabilah Ananda Rangkuti dkk;2019)

Dalam tahap proses pembelajaran ada beberapa tahap yang harus dilakukan oleh guru dalam memanfaatkan media blog. Pertama membuat program pembelajaran yang didalamnya menuliskan mengenal pemanfaat media blog dan proses pembelajarannya. Sehingga ada alur yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar di kelas. Kedua. Guru harus memiliki blog hal ini menjadi acuan dan contoh bagi peserta didik untuk membuat web blog yang akan digunakan dalam pribadinya. Ketiga Menugaskan peserta didik untuk membuat blog yang berkaitan dengan tugas materi yang dibuatnya. Kemudian peserta didik dapat juga memanfaatkan hasil tulisannya untuk dimasukkan dalam blog yang mereka. Tapi sebelumnya peserta didik diberikan informasi tentang bagaimana membuat blog. Keempat.Setelah peserta didik terbiasa menulis dalam blog maka peserta didik dapat memanfaatkan blognya untuk kepentingan yang mereka inginkan. Keempat dapat dijadikan proses penilaian dan media komunikasi. Hal ini dapat memudahkan guru untuk menilai peserta didik berkaitan tugas yang diberikan oleh guru.

  • Adapun tahapan-tahapan pembuatan blog sebagai berikut.
  • Buka halaman web Blogger.com, Anda akan menemukan halaman dengan tampilan seperti gambar di bawah ini. Jika Anda sudah memiliki akun Google, silahkan langsung login dengan memasukkan alamat email dan kata sandi di kotak yang sudah disediakan. Jika belum, silahkan klik Create an Account terlebih dahulu.
  • Isi data dan informasi yang diminta lalu klik tombol Next Step, lakukan konfirmasi sesuai yang diminta, verifikasi biasanya meminta nomor ponsel Anda, ikuti saja prosedurnya hingga selesai
  • Saat berhasil masuk ke blogger.com temukan menu Blog Baru dan klik. Langkah ini sudah memasuki tahap pembuatan blog.
  • Isi judul dengan judul apapun sesuai dengan konsep blog yang ingin Anda buat, kemudian masukkan alamat blog yang nantinya menjadi tujuan para pengunjung. Pilihlah nama yang mudah diingat dan semenarik mungkin. Lalu pilih template yang tersedia di dalam kolom tersebut, dan tutup dengan mengklik Buat Blog!
  • Selesai! Blog Anda sudah berhasil dibuat, klik judul blog Anda untuk mengakses dashboard secara terpisah.
  • Sekarang blog baru Anda perlu sebuah artikel, bisa apa saja, mungkin satu dua patah kata untuk menyambut pengunjung yang datang ke blog pertama Anda. Caranya klik tombol Entri baru.
  • Di halaman ini Anda bisa mengisi blog dengan konten apapun selama dalam aturan yang sudah ditentukan. Pernah membuat pesan email atau Facebook, hampir sama tetapi di Blogger.com konten Anda akan terbuka dan dapat dibaca oleh jutaan orang di seluruh dunia, jadi pastikan konten atau artikel yang Anda tulis bermanfaat bagi pengunjung.
  • Buat artikel yang menarik, Anda bisa juga menambahkan gambar di dalam artikel agar lebih hidup. Coba perhatikan sejumlah menu di atas kotak artikel di halaman tersebut, saya yakin Anda dapat memahami dengan mudah apa kegunaan dari setiap tombol tersebut. Practices makes perfect! Jadi, silahkan menjejalah dengan menghabiskan waktu beberapa lama di dashboard blog Anda agar lebih cepat paham.( Rizal krisdiantodkk;2016)

Manfaat blog bagi pendidikan antara alain 1. Sarana untuk Berbagi Informasi, 2. Sarana untuk Berbagi Inspirasi dan Pengalaman, 3. Dapat Meningkatkan Minat Belajar Siswa 4. Dapat Meringankan Tugas yang Diberikan Guru. https://blog.kejarcita.id/7-tips-memanfaatkan-blog-dalam-kbm-daring/

Pemanfaatan media blog merupakan bagian sarana dan media pembelajaran yang dibuat oleh guru dalam meningkatkan kompetensi peserta didik. Kemudian pada sisi yang lain peserta didik dapat lebih kreatif dalam mengembangkan kreatifitas dan inovasi dalam pengembangan diri. Sehingga peserta didik dapat mengurangi ragam permainan online yang tersedia di dalam internet

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun