Duka yang mendalam sedang dialami oleh negeri ini rentetan masalah demi masalah terus mewarnai dinamika kehidupan kebangsaan. Belum selesai kasus tewasnya brigadir J, masalah tawuran remaja, narkotika, dan terakhir tepat pada tanggal 1 Oktober 2022 Tragedi Kanjuruhan di Malang Jawa Timur menelan korban jiwa, korban materi serta kerusakan sarana dan prasarana stadion akibat kerusahan Penonton Sepakbola antara Arema Malang dengan Persebaya Surabaya.
Ada apa dengan negri yang notebone gemah ripah loh jinawi dan negeri yang terkenal dengan santun tiba-tiba terjadi kerusuhan dan masalah social yang kerap menghampirinya. Toh ketika kita membaca dalam media social seperti whatsapp, Facebook, Twiter muncul berenekaragam komentar berkaitan dengan masalah yang terjadi. Muncul saling tuding dan menyalahkan satu sama lain seperti masalah yang lain terjadi sebelumnya.
Belum lah ada investigasi dari yang pihak berwenang terkait dengan masalah tragedi kanjurahan kita beramai-ramai di dalam media social menghakimi bak seorang hakim di dalam pengadilan. Kapan negeri ini mau belajar dari sederet masalah sosial yang terjadi padahal ada kesamaan factor yang terjadi pada peristiwa sebelumnya. Kalau dalam sepakbola factor kesamaan karena kekesalan timnya kalah dari lawannya, membludaknya penonton, kinerja aparat pertandingan sehingga dari berbagai macam factor kasus masalah di sepakbola hampir sama.
Sebagai bangsa yang beradab dan berdaulat mari kita kembali untuk belajar dari pengalaman masa lalu dari sekian banyak masalah yang terjadi di dalam kehidupan kita. Belajar untuk dapat merekatkan wajah kebangsaan yang santun dan berbhineka tunggal ika. Belajar untuk memperbaiki karakter diri kita sebagai bangsa yang berbudaya. Kembali berganteng tangan mencari solusi bersama dari masalah wajah sepakbola Indonesia yang mau bangkit saat ini.
Sayang beribu sayang ketika masalah tragedi kanjurahan nantinya akan mengubur wajah persepakbolaan di tanah air. Pada saat ini sedang dalam tren positif dalam pembinaan sepakbola yang ada ditanah air. Sangat disayangkan kalau seandainya wajah sepakbola Indonesia akan terkena sanksi oleh FIFA. Sudah cukup beberapa tahun yang lalu Indonesia terkena sangsi atas pelanggaran yang telah terjadi menyangkut masalah PSSI.
Satu pekan Presiden Joko Widodo memberikan instruksinya untuk menghentikan pertandingan Liga 1. Presiden dengan tegas memerintahkan aparat terkait untuk melakukan investigasi dan penanganan tragedi kanjuruhan. Sangat tegas instruksi Presiden dalam hal ini memerintahkan para jajarannya untuk menangani masalah persepakbolaan yang ada ditanah air. Tragedi Kanjurahan bukan lagi masalah sepakbola menyangkut masalah kemanusian.
Di dalam media online begitu kabar yang sudah tersebar dengan cepat diluar negeri salah satunya datang dari Presiden FIFA Gianni Infantino menyatakan kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang adalah "hari gelap" dalam sepak bola terkejut menyusul insiden tragis Ini adalah hari gelap dan tragedi yang sulit dibayangkan bagi semua yang terlibat dalam sepak bola. Duka cita untuk keluarga dan rekan-rekan korban sementara klub-klub Liga Primer Inggris mengungkap duka atas tragedi yang sejauh ini menyebabkan 125 orang meninggal dan sekitar 300 luka-luka. https://www.bbc.com/
Tragedi Kanjuruhan saatnya kita berkaca pada kesalahan dan tak boleh terulang untuk masa yang akan datang. Tak ada lagi kasus kematian dan kerusuhan supporter sepakbola di kemudian hari semuanya harus duduk bareng membangun budaya baru dari masalah yang sudah terjadi. Salah satu kekurangan manusia adalah tak pernah luput dari kesalahan. Oleh karena kesalahan itu pasti akan datang menghampiri, maka kita berupaya keras menghindarinya, demi tampil ada kesalahan, lebih baik kita menyadari terjadinya kesalahan tersebut dari awal dan berusaha belajar dari kesalahan tersebut. Ingatlah kata bijak "Kesalahan adalah guru terbaik, maka kita belajar dari kesalahan.
Menurut Febta Rina Handayani Widyaiswara Madya Balai Diklat Kemimpinan Magelang Menulis dalam makalahanya. Sebenarnya, apa kesalahan itu? Mengartikan sebuah kesalahan sama sulitnya dengan mendefinisikan sebuah kebahagiaan. Dalam kamus, sebuah kesalahan diartikan sebagai sebuah tindakan atau keputusan yang tidak tepat, tidak bijak atau tidak menguntungkan yang diakibatkan oleh penilaian yang buruk atau kurangnya informasi dan perhatian.
James Reason menyatakan bahwa sebuah kesalahan merupakan kegagalan dari tindakan mental maupun spiritual untuk menerima hasil yang diinginkan ketika kegagalan tersebut tidak bisa digunakan untuk melakukan sebuah perubahan maupun kesempatan. Kekeliruan merupakan sebuah tindakan tidak berjalan sesuai dengan rencana. Dan sebuah kesalahan adalah ketika sebuah rencana tidak bisa dilakukan untuk mencapai sebuah tujuan. https://adoc.pub/belajar-dari-kesalahan.html
Ke depan mari membuadayakan beberapa hal yang dapat kita pelajari secara bersama-sama agar masalah itu tak terulang kembali. Pertama membudayakan kembali lingkungan pembelajar didalam setiap ruang waktu dinamika kehidupan manusia. Terbangun budaya lingkungan pembelajar maka akan mudah mengambil pelajaran untuk dijadikan sebagai refleksi bersama dan dapat meredekan konflik kembali.