Keempat, Kesucian lahir dan batin hal ini dikisahkan bahwa nabi Muhammad SAW hatinya dibersihkan oleh Malaikat Jibril AS. hendaknya setiap muslim yang bermaksud menghadap Allah swt juga membersihkan dirinya lahir dan batin. Allah swt adaah Zat Yang Maha Suci, dan secara pasti yang akan boleh dan bisa menemui-Nya juga sesuatu yang suci.
Kisah Isra Mi'raj yang kita peringati merupakan suatu tuntunan kepada umat manusia untuk selalu belajar memperbaiki kualitas diri untuk berkata lemah lembut dan menjaga perasaan orang lain. Menjadi tuntunan untuk belajar membaca dan memperbaiki literasi terutama membaca Al Quran setelah membaca ilmu pengetahuan. Perjalanan Isra Mi'raj suatu hal yang nisbi dan mengandung tak percaya pada awalnya oleh sebagian kaum yang ada di Jazirah Arab pada waktu itu bahkan Nabi Muhammad dianggap gila. Hanya sebagian orang yang terdekat percaya kepada Rosullah Muhammad SAW.
Hal ini terlihat dari ucapan Abu Bakar tentang apa yang diceritakan Nabi Muhammad saw kepada mereka, Abu Bakar dengan lantang menjawab, "Saya percaya semua yang dikatakan Muhammad, bahkan lebih dari itupun saya percaya". Demikianlah Abu Bakar yang menerima secara mutlak semua yang diceritakan Nabi saw tentang perjalanan yang maha dahsyat ini sekalipun menurut ukuran akal tidak logis, karena dia menerimanya dengan keimanannya. (Syofyan Hadi:53)
Dalam setiap fase kehidupan kita telah tertulis suatu masa kita harus kembali dan belajar dalam memahami persoalan kehidupan. Banyak peringatan yang terjadi dalam kehidupan kita yang terkadang kita lupa dan alpha. Kekuasaan menjadi buta untak melihat kebenaran dan keadilan, kekayaan menjadi silau dan sombong hidup kita, Terkadang apa yang semua yang kita peroleh menjadi buta mata, buta hati dan buta telinga kita.
Kisah Isra Mi"raj menjadi tuntunan untuk kita menjadi manusia yang pandai bersyukur dengan merawat disiplin sholat di awal waktu. Aura disiplin sholat 5 waktu terpancar ke dalam kehidupan lainnya untuk menjaga lisannya seperti kita menjaga wudhu kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H