Mohon tunggu...
Indan Kurnia Efendi
Indan Kurnia Efendi Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis

Nama lengkap Indan Kurnia Efendi. Lahir di Sumedang pada 05 Juni 1993. Lulusan Ilmu Komunikasi. Bergelut di bidang fotografi, videografi dan jurnalistik, kini jadi abdi negara || instagram : indankurnia

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Sebuah Pagiku yang Terlalu Siang (Story Photo)

21 November 2015   12:56 Diperbarui: 21 November 2015   12:56 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebuah pagi yang terlalu siang sepertinya sangat tepat menjadi judul hariku. Seperti biasa gerakan keduaku setelah meminum air putih adalah membuka pintu kos-kosan. Terlihat disana jemuran para penghuni kos yang lain dan terik matahari yang membuat shadow dan highlight yang keras memantul di tembok. 

 

Jam dinding menunjukan bahwa hari sudah siang bolong. Sebenarnya dari rupa sinar matahari yang memantul sudah menandakan bahwa hari sudah siang, namun untuk memastikan itu semua perhatianku langsung tertuju pada jam dinding yang selalu ditemani poster Bob Marley di samping kirinya.

 

Kipas angin yang sengaja aku hadapkan ke dinding agar anginnya memantul ke tembok. Hal tersebut aku lakukan agar angin yang menyentuh kulitku tidak terlalu kencang. Disana ada buku Muhammad karya Martin Lings sisa bacaanku semalam sebelum terlelap tidur.

 

Walaupun terlalu siang, namun kopi harus tetap ada. Karena kopi selalu memberikan semangat disetiap awal memulai sesuatu. Colokan yang ditancap charger hpku sengaja aku dekatkan agar setiap panggilan telepon dikala aku terlelap masih bisa terdengar. 

Sebenarnya tidak ada yang menarik dalam cerita ini, namun aku mencoba untuk meramu kebiasaanku setiap hari kedalam bentuk foto story dan untuk mengingat setiap elemen yang ada disekelilingku. Semoga postingan ini mempunyai manfaat, walaupun hanya sekecil pasir dipantai. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun