Mohon tunggu...
Indani Ainun Fajriah
Indani Ainun Fajriah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Jadilah pribadi yang bermanfaat, kapan pun dan dimana pun kita berada.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Kisah di atas Bentala - Keinginan Aakash

24 Januari 2025   07:24 Diperbarui: 24 Januari 2025   07:24 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B

Aakash mengobati lengan Agnesh dengan sangat telaten. Bagai seorang dokter yang sudah terbiasa mengobati pasiennya, lelaki itu dengan lihai melakukannya. Agnesh hanya diam, mengamati setiap gerakan yang dilakukan Aakash.

"Dah selesai, ayo duduk di kursi sana. Jangan ke kelas dulu, lo disini aja," ujar Aakash dengan menunjuk sofa yang berada di sebelah pintu masuk uks. Agnesh sedikit menimang-nimang, akhirnya dia menganggukkan kepalanya pelan.

Aakash meraih tangan Agnesh dan memapahnya untuk berjalan ke sofa yang hanya berjarak dua meter dari tempat keduanya berada.

Aakash mendudukkan Agnesh dengan sangat hati-hati, ibarat kaca yang telah retak dan mudah pecah apabila dikasari. Aakash selalu mendengarkan kata Ibunya. Jika wanita itu adalah makhluk yang harus diperlakukan dengan lemah lembut dan harus dihormati.

Jarang sekali Aakash ikut campur dalam kehidupan orang lain. Namun, setelah kejadian malam itu entah kenapa Aakash tertarik untuk mengenal Agnesh. Gadis itu misterius. Terlebih kejadian pagi tadi semakin membuatnya bertanya-tanya.

"Agnesh? Sebenarnya keluarga lo, kenapa? Gue tadi juga ngeliat nyokap lo di atas, tapi kok dia nggak ngehentiin tingkah bokap lo? Padahal itu uda keterlaluan banget tahu gak? Sampe tangan lo luka-luka gini, belum lagi punggung lo kan," tanya Aakash.

Agnesh menatap Aakash sekilas. "Buat apa kamu tahu Kash? Nggak ada untungnya buat kamu," balas Agnesh lirih.

"Seenggaknya lo bisa ngeluarin unek-unek lo selama ini Nesh. Lo bisa berbagi sama gue, jangan dipendem sendiri,"

Agnesh menghadap ke arah Aakash, tatapannya tak dia pindahkan kemana-mana. Hanya tertuju pada wajah Aakash. "Aku udah biasa sendiri kok Kash, udah biasa mendem semuanya sendiri. Selama ini aku udah cerita ke Aurel kok, kamu ga perlu sampai segitunya,"

"Tapi lo masih ada temen selain Aurel kan? Aurel kan udah..."

Sebelum Aakash selesai berbicara, Agnesh menggeleng terlebih dahulu. Benar dugaan Aakash, kalau Agnesh tak mempunyai teman selain Aurel. Pasalnya Agnesh adalah gadis yang sangat introvert, bahkan dia jarang berkomunikasi dengan teman sekelasnya kecuali dengan Aurel.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun