Jalan setapak penuh duri ku laluiÂ
Berusaha untuk melupakan seuntai memoriÂ
Kekelaman masalalu ingin kutinggal berlariÂ
Terasa sulit namun semua demi mendekati Sang IlahiÂ
Dalam kurun waktu yang cukup lamaÂ
Aku kembali dipertemukan kata yang samaÂ
Diperkuat oleh sore yang datang menerpaÂ
Mendatangkan gadis yang membuat hatiku merasakan penyesalan seketikaÂ
Bukan seorang gadis Korea, bukan pula gadis MalaysiaÂ
Dia adalah gadis salihah yang berhasil mengetuk hatiku untuk mulai mengikuti jejaknyaÂ
Kalbu berkataÂ
"Maju dan melangkahlah"
Laksana daun yang terbawa anginÂ
Lalu menetap di tempat yang tepatÂ
Tiada hal yang lebih indah selain datangnya suatu hidayahÂ
Hingga tiada letih bersimpuh diri di atas sajadahÂ
Ridai langkahku untuk berjuang dijalan-MuÂ
Berkat hidayah-Mu diri ini dapat berlalu dari masalalu yang semu
Oleh: Indani Ainun FajriahÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H